PLEASE READ, CLICK VOTE AND COMMENT FOR MY STORY. BE A NICE READER YES? ^^
Bagaimana lagi selain menerima?
Harus bagaimana lagi kemudian?,
Selain mengatakan hal itu lagi, dan lagi...
Jujur tanpa berhenti, jelas ini.
Bagaimana lagi selain menunggu?
Harus bagaimana lagi kemudian?,
Selain diam, menunggu hari Demi hari ,
Tanpa mendahului apapun kata-NYA...
Hah,...Aku , siapa?
Kau yang kucintai, mengapa Kau?
Kau, selalu ada dalam doa yang selalu kuucap. Kau yang selalu ingin ku tatap...
Aku bisa apa? .,
Terus diam, lagi-lagi diam,dalam diam pada malam malam, hanya terdiam.
Terus beranjak, seakan tidak akan sekalipun terinjak,
Terus tanpa berhenti, hingga menepi,
Terus menangis hingga hati terkikis,
Terus berjuang , terbakar hingga menjadi arang.
Padamu ,tersimpan doa...
Padamu, tersimpan harapan,
Padamu pun tersimpan impian,
Pada masa masa hari indah,
Pada hari hari bahagia,
Yang ku pikir akan ada padamu. Bersamamu...
Yang kuharap akan terjadi, mungkin menjadi.
Sungguh ku ingini...
Sungguh , padamu aku ingin.Batu, 16 Maret 2018
22:00 . Sungguh .
. J. O. L . 03018 🖤Kilas Balik Puisi :
Pada puisi ini, aku sungguh sungguh ingin menyerah pada keadaan. Aku pasrah saja. Aku tidak tahu bagaimana lelakiku mengartikan aku dan hadir ku , jika terus saja menerka maka semakin terjebak aku dalam pemikiran pemikiran rumit dan tidak bisa kuselesaikan sendiri. Aku hanya mengingat Tuhan kali ini, aku berkeluh pada-Nya. "Ya Tuhan,aku ingin memiliki milik-Mu" kataku mengadu. Aku akan tetap disini, menunggu Tuhan memberi jawaban . Aku akan meneruskan perjuangan pada esok hari ketika aku sudah cukup kuat untuk berdiri dan berjalan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
JE'S FEELING AND THOUGHTS
PoetryAku menulis ini berdasarkan apa yang kurasakan. Hanya sekedar kata-kata sederhana, aku suka bermain kata-kata. Singkatnya, aku mencintai lelaki yang belum menjadi milikku, tetapi aku menyebut dia sebagai "lelakiku" . Aku tidak akan berhenti menulis...