Separuh "Lima Puluh"

39 22 1
                                    

PLEASE READ, CLICK VOTE AND COMMENT FOR MY STORY. BE A NICE READER YES? ^^

Membaca salah satu tulisanku untukmu,
Tiga hari lalu, pada hari minggu,
Pada lembar ke lima , bagianku.
Aku menangis tersedu , aku terharu
Entah mengapa sakit rasanya, kau tahu?
Aku masih menunggu bertemu,
Masih jelas terasa hangat itu,
Lima hari lalu,
Pada Hari Jumat malam itu,
Aku rindu!...
Kali ini tidak terlalu menggebu,
Masih membiasakan lagi,sedikit membeku.
Masih saja lima puluh, belum sembuh...
Aku tidak ingin kau mengeluh,
Dan aku tidak akan lagi terjatuh.
Jika terjatuh lagi, maka akan runtuh!
Masih terbuang bagiannya separuh,
Eh! Jangan terpengaruh dengan Lima puluh
Aku telah mengatakan ,tidak akan utuh...
Ahhh aneh, aku masih menghitung hingga hari ke tujuh, sampai kapan akan kutempuh
Dua hari lagi, hari yang ke-tujuh.
Kapan kapalku ini akan berlabuh?
Kau masih diujung dermaga,
Aku masih terombang ambing di samudra,
Aku masih akan berusaha kesana,
Menemuimu, akankah kau disana?
Atau aku akan sendirian disana?
Hai, ini sudah lima hari!
Kau masih saja tidak mencari.
Sudah lima hari pula kalimatku terabaikan,
Sudah tidak ada "baca", ini diacuhkan.

May, Wednesday 02 2018. 05018
15 : 15 . Separuh "Lima Puluh"
. J . O . L . 🖤

Kilas Balik Puisi :
Pada puisi ini aku menceritakan pada kalian bahwa aku merindukan lelakiku meskipun perasaanku sudah tinggal Lima puluh persen, Aku tetap mencintainya. Lima hari lalu tepat hari Jumat, hari paling membahagiakanku bersamanya . Lima hari lalu juga aku telah mengirimkan pesan untuknya, dia tidak kunjung membacanya. Jangankan membaca, membuka pesannya saja tidak. Aku diacuhkan atau kah ada alasan lain? Aku tidak tahu! . Aku tidak tahu bagaimana selanjutnya , jika aku terjatuh lagi nanti maka cukup sudah. Semua itu akan runtuh... Ini masih Lima hari, aku akan menunggu lagi hari hari nanti. "Akan bagaimana selanjutnya?"

JE'S FEELING AND THOUGHTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang