Menuju Istana Tersembunyi

45 18 0
                                    

PLEASE READ, CLICK VOTE AND COMMENT FOR MY STORY. BE A NICE READER YES? ^^

Pada malam di hari jumat diatas pukul sembilan,
Yang sudah berani , memberanikan diri kembali .
Detak jantungnya terpacu disambut angin malam tadi,
Pada jalan jalan menuju istana tersembunyi itu,
Dia melepaskan doa dan rindu rindu lalu .
Sebentar lagi wajah itu akan muncul kembali ,
Aihh, ternyata benar! ...
Senyumnya masih saja indah,
Senyum yang selalu membuatnya jatuh cinta,
Pada dirinya dititipkan kekuatan, tersentuh kembali.
Pada dirinya dia menuangkan segala rindu, dan air mata.
Pada dirinya dititipkan kehangatan,
Dimata sendu itu, dia melihat wajahnya. Jelas sekali tergambar disana. ..
Dia kembali terjatuh pada matanya, lebih dalam,
Gelap yang benar benar terang, kali ini tidak bias.
Pemberani itu sekali lagi pulang menuju istana tersembunyi,
Akan pulang, benar benar akan pulang nyaris tanpa ragu,
Hanya saja dia masih terus berjalan,
Mungkin ada jalan lain menuju istana tersembunyi,
Mungkin dia akan menunggunya disana .

Saturday 28, 2018. 04018 .
"Menuju Istana Tersembunyi"
13 : 17 . J . O . L . 🖤

Kilas Balik Puisi :
Ini kisah pada hari Jumat, 27 April 2018. Hari yang melelahkan karena revisi skripsiku telah turun , suasana hatiku sedang kurang baik. Maka aku memutuskan untuk bermain di salah satu Mall di Kota Malang bersama dua orang teman. Aku telah memperkirakan untuk pulang pada pukul 16:00 tetapi perkiraanku kuabaikan akhirnya, aku baru saja berangkat pulang kirakira pukul 16:30 . Sesampainya di rumah aku langsung bergegas membeli kebutuhan untuk membuat kue,meminjam loyang dan mulai membuat kue ulang tahun untuknya yang memang sengaja ingin kubuat sendiri. Entah bagaimana ceritanya kue yang kubuat tidak kunjung matang , sudah satu jam lebih masih saja belum mengembang. Satu satunya penyebab yang baru kuingat saat itu adalah aku lupa memasukkan "baking powder", bodoh memang aku tertawa terbahak-bahak karena kebodohanku. Tidak ada rasa penyesalan dan kecewa karena kue buatanku tidak jadi,bahkan saat kue itu dibalik kuenya tidak bisa utuh . Kue itu terlalu lembut :D . Tidak perduli , aku akan tetap memberikan kueku pada lelakiku bagaimanapun tanggapannya aku siap menerima.

Kemarin aku berkata padanya bahwa akan memberikan barang titipan temanku padanya, lantas kubungkus box hadiah buatanku di dalam tiga buah kantong plastik besar dan kulapisi dengan isolasi besar warna coklat secara menyeluruh. Pada pukul sembilan lebih aku memutuskan untuk berangkat dari rumahku. Jantungku berdegup sangat kencang, berulang ulang kali aku mengontrol nafasku dengan cara meniup-niup , wajahku sangat panas rasanya sepanjang jalan menuju rumahnya yang dia sebut sebagai "Hidden Palace". Aku sudah membayangkan bagaimana wajahnya saat membuka pagar rumahnya, respon atas hadiahnya bahkan kata kata yang akan diucapkannya. Dia mengajak untuk membuka kado bersama sama, setelah semua kantong plastik terbuka maka terlihatlah ciri khas hadiahku. Box hitam berpitakan pita merah :) kemudian dia membukanya, dan tebak bagaimana? Dia sangat bahagia, aku bisa menebak dari raut wajahnya bahwa dia sangat sangat senang dan sudah menebak bahwa hadiah itu bukan dari temanku tetapi dariku. Aku juga bahagia saat itu. Ada beberapa bagian cerita yang tidak bisa ku ceritakan disini, itu tersirat dalam puisiku diatas, coba tebak apa! Hehe . Perasaanku pada lelakiku yang sudah tinggal 30 persen, seketika bertambah menjadi 50 persen saat ini setelah kejadian kejadian membahagiakan hari ini. Akankah aku pulang kembali menuju pangeran di istana tersembunyi ? Apakah akan menempuh cerita yang sama? Pada bagian cerita mana dia akan menungguku?

JE'S FEELING AND THOUGHTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang