Aku Lelah, Tuhan.

58 21 14
                                    

PLEASE READ, CLICK VOTE AND COMMENT FOR MY STORY. BE A NICE READER YES? ^^

Kau tahu bagaimana rasanya diabaikan?
Sakit!, aku ingin menjerit karena sakit ini,
Aku terlihat tersenyum dengan bibirku,
Aku tegap berdiri kuat dengan tubuhku,
Tetapi tidak dengan hatiku.
Kau tahu bagaimana hatiku?...
Hatiku ini menangis tersedu.
Hatiku berteriak ,sakit rasanya!
Kau tidak lihat? Kau buta!...
Kau tidak mendengar? Kau tuli!
Tidak! Kau tidak akan perduli,
Sungguh penantianku yang sia-sia,
Sudah dua minggu, kau memang bisu!,
Masih kau tutup rapat-rapat mulutmu!.
Kau memaksaku berkesimpulan atasmu,
Yaa. Apa kau ingin aku jauh?
Jauh? , apakah ini masih kurang jauh?!
Tuhan, aku pasrah, biarkan saja dia.
Aku akan meninggalkan dia sejenak.
Lepaskan sebentar saja, aku lelah.
Tidak tahan lagi rasanya menunggu,
Hatiku sudah banyak menahan pilu,
Aku sudah banyak mengirimkan keluh.
Aku lelah, apa gunanya semua ini Tuhan?
Sungguh, Aku lelah Tuhan...


Friday night. May 11, 2018 .
21 : 21 . "Aku Lelah, Tuhan."
J . O . L (after 2 weeks) . 05018.


Kilas Balik Puisi :
Sudah dua minggu setelah tanggal 27 April 2018. Hatiku benar-benar sakit, rasanya aku ingin menangis sambil menjerit.  Se-tidak berarti-kah aku sampai lelakiku mengacuhkanku seperti ini?. Dua minggu pesanku tidak terbalas , aku lelah menunggu. Lelakiku menutup mata, kuping, mulut, dan masih juga hatinya.
Dia tidak perduli aku sesedih ini. Sama sekali tidak perduli.  Aku lelah!! Aku ingin pergi menjauhkan dia dari segala pikiranku. Apa gunanya penantianku selama ini? Tuhan ini sakit, aku lelah! ...

JE'S FEELING AND THOUGHTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang