Sebulan telah berlalu semenjak skandal gosip mengejutkan dari aktor Moon Junhui dengan seorang kurator galeri berinisial Jeon, seluruh outlet berita dan media sosial ramai membicarakan mengenai berita tersebut. Meskipun pihak agensi aktor Moon telah membantah dan memberikan klarifikasi tetapi kehebohan yang ditimbulkan masih dapat terasa karena masyarakat masih tetap membahasnya di media sosial dan forum internet.
Foto-foto yang menangkap wajah Wonwoo di berita utama hari itu memang tidak terlalu jelas untuk orang yang belum mengenalnya, tetapi jika sudah mengenal Jeon Wonwoo maka siapa pun tahu itu adalah dirinya hanya dari foto. Meskipun banyak postingan media sosial yang mencoba mengungkap identitas aslinya, tetapi untung saja agensi yang menaungi aktor Moon telah menghapus segala kata kunci pencarian mengenai skandal berita ini dan membuat pernyataan akan menuntut siapa pun yang membocorkan identitas kurator Jeon.
Namun, skandal antara aktor Moon dan kurator Jeon tidak berlangsung lama karena muncul skandal baru dari artis lain yang lebih menarik dan publik perlahan melupakan kejadian ini, tetapi Kim Mingyu masih memikirkannya. Ia masih memikirkan skandal tersebut dan tidak mempercayai dirinya yang dengan mudahnya memaafkan Jeon Wonwoo, seharusnya ia marah seperti biasa dan membuat keributan seperti biasa tetapi ada sesuatu di dalam dirinya yang membuatnya menahan amarah.
Rasa bersalah?
Rasa percaya?
Atau yang lainnya?
Kim Mingyu tidak begitu yakin, tetapi dia berusaha seakan-akan semua sudah baik-baik saja dan tetap memperlakukan Jeon Wonwoo seperti biasa.
Kehidupan harus terus berjalan.
--x--
Mingyu merasakan sebuah kecupan mendarat di bibir dan dahinya, dengan jari-jari lentik menyusuri pipi dan rahang dengan sangat perlahan-lahan hingga membuatnya merasa geli, tetapi ia tetap tidak bergeming dari tidurnya.
"Papinya Chan, aku pulang." bisik sosok yang duduk di pinggir ranjang, tangan bergerak menari-nari diatas dada bidang yang terbalut kaos hitam.
Tidak mendapatkan tanggapan dari lelaki berbadan bongsor yang tertidur sangat nyenyak membuat sosok dengan kemeja putih yang dilapisi sweater v-neck merah bata langsung beranjak berdiri dan berpindah duduk di ranjang sisi lainnya, menggerakan tangan menyisir rambut hitam tebal anak laki-laki yang kini tertidur dengan selimut tertutup sampai dagu.
"Little pie." bisik Jeon Wonwoo, memanggil Chan dengan nama panggilan kesayangannya karena anak itu suka sekali makan pie. "Daddy pulang." Ia mendaratkan ciuman ke seluruh wajah anaknya hingga anak cerewet bermur enam tahun itu terbangun dengan mengerjap-ngerjapkan mata. "Tidur lagi ya, nanti mami menyusul."
"Dad... pulang? Mandi dulu, Dad." ujar anak laki-laki dengan piyama bergambar roket, beranjak duduk dengan kedua mata setengah terbuka. "Papi bangun, Papi."
Chan menepuk-nepuk perut Papinya, namun lelaki dewasa yang terlelap dalam tidur itu hanya mengeluarkan kata-kata tidak jelas dan menutupi seluruh dirinya dengan selimut.
Wonwoo tertawa melihat kelakuan suaminya dan juga maklum karena Mingyu akhir-akhir ini sangat sibuk dengan proyek pemotretan yang menghabiskan seluruh waktunya, bahkan lelaki itu juga beberapa kali pulang sangat larut dan mengharuskan Chan untuk ditemani oleh Minseo di rumah sampai Wonwoo pulang.
"Papi lelah Chan, gak apa-apa. Kamu tidur lagi aja, Daddy mau mandi dulu." bisik Wonwoo mengusap pipi anaknya.
"Daddy mau Chan ambilkan susu?"
"Tidak usaha, Little Pie. Daddy maunya kamu tidur."
Tetapi anak kecil itu mendadak merengek, ia bergerak menuju pangkuan Wonwoo dan memeluk pinggang Daddy kesayangannya. "Chan mau minum susu sama Daddy biar gak capek ya. Chan gak mau Daddy capek, kasian, Daddy kenapa gak di rumah terus?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] The Two of Us
FanfictionMenceritakan kehidupan rumah tangga dua orang yang memiliki sifat dan kesukaan yang sangat bertolak belakang. Jeon Wonwoo yang alergi dengan bulu anjing dan Kim Mingyu yang tidak menyukai kucing. -------------------------------- Marked as mature fo...