Sebuah proses adopsi seorang anak tidaklah secepat yang selama ini Jeon Wonwoo pikirkan, ia tidak tahu bahwa proses dan alur adopsi dapat memakan waktu hingga tujuh bulan sampai akhirnya Lee Chan menjadi bagian dari keluarga mereka. Selama tujuh bulan tersebut, dirinya dan Kim Mingyu membagi tugas bersama-sama; dimulai dari mendaftarkan sekolah, mengurus akta dan kartu keluarga, melakukan wawancara dengan petugas sosial, mencarikan sekolah ekstra untuk hobi Chan (ini lebih kepada Wonwoo yang bersikeras agar bakat seni Chan tidak terbuang percuma), mendekorasi kamar tidur Chan yang mereka putuskan di lantai dua rumah minimalis mereka, membeli segala kebutuhan untuk anak tersebut agar merasa nyaman dan menghubungi teman mereka Choi Seungcheol, seorang pengacara untuk mengurus segala urusan adopsi yang berhubungan dengan hukum.
Meskipun mereka berdua berusaha untuk mengurangi argumentasi dan belajar untuk mengendalikan diri di depan anak kecil ketika sedang bertengkar, nyatanya mereka tetap mempersalahkan banyak hal mengenai rencana hidup Chan bersama mereka.
"Mingyu! Dengarkan aku dulu!" Wonwoo berujar, berjalan mengikuti lelaki jangkung yang menaiki tangga menuju lantai kamar Chan.
"Aku bosan mendengarnya."
"Bosan apaan? Aku baru ngomong ke kamu kemarin malam. Kamu kenapa sih?"
"Udah sana kamu kerja lagi."
"Mingyu!"
Tetapi lelaki yang ia panggil sejak tadi tidak berkutik, malah terus berjalan ke kamar Chan dan meletakkan barang-barang yang baru mereka beli dari departement store tadi--merapihkan dan menyusun buku-buku ilustrasi yang sempat mereka tanyakan ke Chan minggu kemarin.
Wonwoo menyandarkan diri di tembok dekat pintu yang mereka cat warna biru muda, menatap punggung suaminya dalam diam. Ia tidak tahu jika keputusannya untuk tidak memperkenalkan Chan kepada orangtuanya mendapat amarah dari sang suami, mengatakan kalau dirinya tidak sopan dan tidak tahu tata krama--dan meskipun ia dan kedua orangtuanya tidak sedang akur paling tidak mereka harus tahu keberadaan Chan, begitu menurut Mingyu.
"Mingyu, please." Ia berjalan pelan menghampiri Mingyu yang masih memunggunginya dan berkutat memasang rak kecil untuk peralatan melukis Chan, memegang kedua pundak yang menegang karena amarah.
"Kamu paham ya posisiku, please. Aku ingin mengenalkan Chan ke mereka tetapi mereka belum mau menemuiku, Mingyu." Ia melingkarkan tangannya ke leher tersebut, merosot berlutut dan menempelkan wajahnya ke punggung yang terbalut dengan sweatshirt warna krem dengan wangi musk yang menyengat. "Apa kamu lupa mereka bahkan tidak hadir ke pernikahan kita? Mungkin mereka menerima diriku yang berpacaran dengan pria tetapi mereka belum bisa menerima pernikahan ini."
Ia mengeratkan pelukannya, menahan rasa sesak yang telah lama ia tutup rapat-rapat jika membahas mengenai kedua orangtuanya. Sudah setahun lebih mereka menikah tetapi kedua orangtuanya masih belum dapat menerima pernikahan ini, ia sudah mencoba berbagai cara agar mereka mau menerima pernikahan ini tetapi mereka masih sama--meskipun Bohyuk datang mewakili kedua orangtuanya untuk hadir di pernikahan tetapi ketika ia hendak bertamu kesana dan mengunjunginya, pintu rumah yang dulu selalu terbuka lebar kini tertutup.
"Kalau kamu marah... hanya karena ini... aku tidak tahu lagi harus bagaimana, Mingyu." bisiknya.
Ia tidak ingin menambahkan beban pikirannya dengan berdebat mengenai hal yang sudah absolut bagaimana akhirnya. Terserah jika Kim Mingyu ingin memarahinya dan mendiamkannya, ia tidak peduli--ia sudah lelah dengan semua ini. Dengan tidak mendapatkan jawaban apa pun dari suaminya, ia memutuskan untuk kembali ke kamar tidur mereka--menenangkan pikiran sebelum rasa sesaknya berubah menjadi tangisan.
Saat ia hendak melepaskan pelukan tersebut, tangan yang sedari tadi tidak menggubris dirinya terulur dan memegang tangan yang gotai tersebut--menarik tangan tersebut dan mengarahkan ke dadanya, lalu menyeret tubuh kurus itu jatuh ke dalam pelukan lengan kekar tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/134273594-288-k430344.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] The Two of Us
FanfictionMenceritakan kehidupan rumah tangga dua orang yang memiliki sifat dan kesukaan yang sangat bertolak belakang. Jeon Wonwoo yang alergi dengan bulu anjing dan Kim Mingyu yang tidak menyukai kucing. -------------------------------- Marked as mature fo...