POV Lidya
===
Orang yang biasanya bercanda sama lo, bakalan sangat serem ketika dia serius.
~Lidya================================
Dah 2 bulan
Dah 2 bulan lamanya, aku tidak berhubungan dengannya...
Mungkin emang aku yang salah karena telah memblokir nomor hpnya
Tapi, salahkan dia juga tidak berusaha menemuiku..
Aku tahu.. Pasti kalian semua berfikir, kita sama-sama egois
Kenyataannya memang begitu
Sudah 2x dia ke Bandung, entah urusan apa..
Tapi dia tidak mendatangiku...
Bahkan Mama sering ke Singapura dan tidak berbasa-basi sedikitpun untuk mengajakku..
Dan yang paling parah
Ibu dan Mama juga jarang berhubungan..
Apa ini karena masalahku sama Rafa?
Atau ada masalah lainkah?Apa benar, LDR tidak pernah berhasil?
Apa sekarang, kisahku, sama dengan kisahnya si Evelyn?
===
"Bu, dah belakangan ini.. Ibu kok gak berhubungan sama Mama? Ibu gak lagi berantem kan?" tanyaku hati-hati sama Ibu.
"Gak sayang, Ibu biasa aja kok sama Mama kamu" ucap Ibu dengan nada datar.
"Aku tahu Bu, ibu lagi bermasalah sama Mama, jujur aja, apa ini karena masalah aku sama Rafa?" tanyaku to the point.
"iya, Ibu memang agak berjauhan sama Mama, tapi bukan karena masalah kamu kok" ucap Ibu sedih.
"Hah?! Trus.. Karena apa Bu?" tanyaku lagi-dan lagi, mungkin ibu sudah kesal sama aku.
"Jadi.. Waktu itu Ibu lagi dekat dengan seseorang karena urusan pekerjaan,tapi ternyata itu calon suaminya Ifa. Trus Ifa,nuduh Ibu pelakor lah.. Tapi jujur, Ibu gak bermaksud merebut Lidya, ibu cuma murni urusan pekerjaan" tutur Ibu yang kuyakin jujur dari hatinya.. Buktinya ibu menangis karena sangat merasa bersalah.
"Kalau ibu tidak bersalah, ya.. Jangan merasa ibu salah dong.. Atoo ibu jelasin aja? Buang aja bu ego ibu" ucapku memberi saran. Aku tahu saran itu salah, karena aku sendiri juga masih memegang egoku.
"Ibu takut sayang.." ucap ibu masih dengan nada sesih walau nangis sudah berhenti.
"Yaudah, Lidya temenin Bu, Lidya gak bisa liat Ibu dan Mama.. 2 orang yang sangat Lidya sayang jadi jauhan gini.. Jadi besok kita ke rumah Mama ya" ujarku. Sambil tersenyum memegang tangan Ibu.
"Baiklah" Ibu membalas memegang tanganku.
===
Sekarang hari Sabtu..
Dan aku bersama Ibuku menuju kerumah Mama..
Kita naik motor aku bonceng.
Kita sudah sampai.. Dan menuju pintu rumah.
Biasanya, aku tanpa ragu langsung masuk dan menuju dapur, atau kamar Rafa.. Sekarang.. Ah sudahlah
"Yuk Bu" ucapku menarik tangan Ibu.
"Assalamualaikum" ucapku sambil mengetuk pintu.
Tuk tuk tuk..
"Wa'alaikum salam" ucap suara dari dalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
About My 17
Teen Fiction"Hanya ingin akhir bahagia" Tekad Rafa yang kuno Harga diri Lidya yang sengaja direlakan Dan Rey yang kurang peka tapi peka Ini hanyalah cerita tentang sepenggal hidupku It's about my 17 ~Lidya ================================ Penasaraaaan?!!!! K...