30 ~selesai

3 0 0
                                    

"Bu, ibu pake dulu punya saya" ucapku memakaikan alat ini. Aku tidak tahu namnya apa, yang pasti buat terjun payunglah.

"Jangan-jangan, kamu pake biar i--" aku mendorong ibu ini biar ikut berlari bersama orang lain.

Aku melepas seat belt ku dan berdiri mencari milik kursi ibu itu.

Tiba-tiba tanganku ditarik oleh seseorang.

"Ikut gue" ucap orang itu.

"Ehh, gue belom ngambil" ucapku dan ikut berlari bersama orang itu.

"Lo terjun sama gue" ucap laki-laki ini.

Aku hanya terdiam.

Dan didepanku jauh, pintu darurat pesawat terbuka menampilkan awan dan langit.

"Ayo, kita terjun bersama

Satu

Dua"

Orang sudah menabrakku dan mendorongku..

Aku terpisah dari lelaki itu.

Dan banyak orang yang sudah terjun duluan

"Tiga.. Heyy.. Sudah ayok turun"

Jdeeeeeeerrrrr

Pesawat bagian depan terbakar.

Dan semua orang menabrakku dan terjun

Dan aku!!

Aku ikut

"AAAAAAAAAAHHHHHHHHHH"

AKU TERJATUH

Tidak ada orang yang peduli

Aku terjun dari pesawat tanpa alat itu.

"AAAAAAAAAAHHHHHHHHHH" aku teriak sekencang-kencangnya, tidak ada yang peduli

Aku terjatuh dari ketinggian entah berapa.

Aku melihat cahaya putih..

"Asyhadu alaa ilaaha illAllah, wa asyhadu anna muhammadarrasuulullah"

Aku cinta kalian semua

===

The End

Makasih seluruh readers kuh

Aku tahu, pasti banyak yang kecewa disini

Ya, tapi aku benar-benar lega dapat menyelesaikan cerita ini.

Tenang, masih ada epilog kok

💕lidya

About My 17 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang