"Bu, ibu pake dulu punya saya" ucapku memakaikan alat ini. Aku tidak tahu namnya apa, yang pasti buat terjun payunglah.
"Jangan-jangan, kamu pake biar i--" aku mendorong ibu ini biar ikut berlari bersama orang lain.
Aku melepas seat belt ku dan berdiri mencari milik kursi ibu itu.
Tiba-tiba tanganku ditarik oleh seseorang.
"Ikut gue" ucap orang itu.
"Ehh, gue belom ngambil" ucapku dan ikut berlari bersama orang itu.
"Lo terjun sama gue" ucap laki-laki ini.
Aku hanya terdiam.
Dan didepanku jauh, pintu darurat pesawat terbuka menampilkan awan dan langit.
"Ayo, kita terjun bersama
Satu
Dua"
Orang sudah menabrakku dan mendorongku..
Aku terpisah dari lelaki itu.
Dan banyak orang yang sudah terjun duluan
"Tiga.. Heyy.. Sudah ayok turun"
Jdeeeeeeerrrrr
Pesawat bagian depan terbakar.
Dan semua orang menabrakku dan terjun
Dan aku!!
Aku ikut
"AAAAAAAAAAHHHHHHHHHH"
AKU TERJATUH
Tidak ada orang yang peduli
Aku terjun dari pesawat tanpa alat itu.
"AAAAAAAAAAHHHHHHHHHH" aku teriak sekencang-kencangnya, tidak ada yang peduli
Aku terjatuh dari ketinggian entah berapa.
Aku melihat cahaya putih..
"Asyhadu alaa ilaaha illAllah, wa asyhadu anna muhammadarrasuulullah"
Aku cinta kalian semua
===
The End
Makasih seluruh readers kuh
Aku tahu, pasti banyak yang kecewa disini
Ya, tapi aku benar-benar lega dapat menyelesaikan cerita ini.
Tenang, masih ada epilog kok
💕lidya
KAMU SEDANG MEMBACA
About My 17
Teen Fiction"Hanya ingin akhir bahagia" Tekad Rafa yang kuno Harga diri Lidya yang sengaja direlakan Dan Rey yang kurang peka tapi peka Ini hanyalah cerita tentang sepenggal hidupku It's about my 17 ~Lidya ================================ Penasaraaaan?!!!! K...