22 ~akhir bahagia

1 0 0
                                    

Aku berakhir dengan siapa jadinya?
~lidya

Lo termasuk orang yang gue sayang kok Lid
~Rafa

================================

Hari ini aku sudah siap untuk acara pernikahan Mama

Ibu sudah sangat cantik menggunakan gaun yang warnanya senada dengan dress code warna merah maroon.

Unchh banget kan?

Jelas.. Karena aku yang memaksa Mama waktu pemilihan warna gaun waktu itu.

Biar kayak Raisa gitu lohh..

Lanjut..

Mama dan Pak Adit juga sudah menggunakan setelan kebaya dan jas untuk akad nikah

Rey dan Rafa yang sangat tampan menggunakan setelan jas dengan warna senada

Dan tentu saja, aku yang selalu cantik dalam kesempatan apapun

Aku hanya mengepang rambutku dan melipat nya membentuk konde kecil. Memakai gaun merah maroon selutut, serta high heels merah maroon menambah kesan manis pada tampilanku saat ini.

Cukup.

===

Mama dan Pak Adit sekarang sudah resmi menjadi suami istri

Acara resepsi pun dimulai

Aku sudah berdiri di mini panggung menjadi pemimpin acara ini.

"Pasangan pengantin dapat memasuki area karpet merah.. Hadirin dimohon untuk tidak berada atau tidak menghalangi momen ini" huweek, aku tahu aku salah ngomong. Biarin aja dah, lagian Mama juga yang maksa aku untuk jadi kayak gini, padahal aku dah nolak.

Aku melihat Rey yang mengiringi Mamanya dan Papanya dibelakang, sedang menertawaiku.

Setelan pakaian kita semua sudah berubah dari merah maroon menjadi biru laut, sesuai saran Mama langsung.

Aku yang dutertawai Rey, pun tetap tersenyum ramah ke semua hadirin.

Ada yang ganjil.

"Rafa kok gak ada di belakang Mama dan Pak Adit yah? Dimana dia?"

Tak terasa momen berjalan tadi sudah selesai

"Dipersilahkan untuk semua hadirin dapat menemui kedua mempelai" cieilah bahasa guee.. Dua mempelai..

Acara salam-salaman pun tiba dan suara musik pun dihidupkan..

Dari suara kaset tadi, menjadi...

Rafa..

Rafa naik ke atas panggung ini, panggung yang sama denganku.

Dia tersenyum biasa seperti tanpa dosa..

Padahal yang dilakukannya kemarin..

Ah.. Sudahlah

"Dipersilahkan untuk seluruh tamu undangan, dapat menikmati seluruh jamuan kami.. Saksikanlah Rafa, anak Mama.." ucapku yang sangat garing

Bahkan tamu undangan menatapku aneh.

Rafa tersenyum meledek ke arahku.. Sedangkan Rey, dia sudah sangat bahagia di bawah sana..

"Selamat menikmati semuanyaaaaaa" ucapku nyerah. Gak lagi untuk menjadi host. Kugugurkan sudah cita-citaku yang satu ini. Ternyata sangat susah.

Aku memberikan mikrofonku ke Rafa. Dan diterimanya dengan senang hati.

About My 17 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang