Aku berakhir dengan siapa jadinya?
~lidyaLo termasuk orang yang gue sayang kok Lid
~Rafa================================
Hari ini aku sudah siap untuk acara pernikahan Mama
Ibu sudah sangat cantik menggunakan gaun yang warnanya senada dengan dress code warna merah maroon.
Unchh banget kan?
Jelas.. Karena aku yang memaksa Mama waktu pemilihan warna gaun waktu itu.
Biar kayak Raisa gitu lohh..
Lanjut..
Mama dan Pak Adit juga sudah menggunakan setelan kebaya dan jas untuk akad nikah
Rey dan Rafa yang sangat tampan menggunakan setelan jas dengan warna senada
Dan tentu saja, aku yang selalu cantik dalam kesempatan apapun
Aku hanya mengepang rambutku dan melipat nya membentuk konde kecil. Memakai gaun merah maroon selutut, serta high heels merah maroon menambah kesan manis pada tampilanku saat ini.
Cukup.
===
Mama dan Pak Adit sekarang sudah resmi menjadi suami istri
Acara resepsi pun dimulai
Aku sudah berdiri di mini panggung menjadi pemimpin acara ini.
"Pasangan pengantin dapat memasuki area karpet merah.. Hadirin dimohon untuk tidak berada atau tidak menghalangi momen ini" huweek, aku tahu aku salah ngomong. Biarin aja dah, lagian Mama juga yang maksa aku untuk jadi kayak gini, padahal aku dah nolak.
Aku melihat Rey yang mengiringi Mamanya dan Papanya dibelakang, sedang menertawaiku.
Setelan pakaian kita semua sudah berubah dari merah maroon menjadi biru laut, sesuai saran Mama langsung.
Aku yang dutertawai Rey, pun tetap tersenyum ramah ke semua hadirin.
Ada yang ganjil.
"Rafa kok gak ada di belakang Mama dan Pak Adit yah? Dimana dia?"
Tak terasa momen berjalan tadi sudah selesai
"Dipersilahkan untuk semua hadirin dapat menemui kedua mempelai" cieilah bahasa guee.. Dua mempelai..
Acara salam-salaman pun tiba dan suara musik pun dihidupkan..
Dari suara kaset tadi, menjadi...
Rafa..
Rafa naik ke atas panggung ini, panggung yang sama denganku.
Dia tersenyum biasa seperti tanpa dosa..
Padahal yang dilakukannya kemarin..
Ah.. Sudahlah
"Dipersilahkan untuk seluruh tamu undangan, dapat menikmati seluruh jamuan kami.. Saksikanlah Rafa, anak Mama.." ucapku yang sangat garing
Bahkan tamu undangan menatapku aneh.
Rafa tersenyum meledek ke arahku.. Sedangkan Rey, dia sudah sangat bahagia di bawah sana..
"Selamat menikmati semuanyaaaaaa" ucapku nyerah. Gak lagi untuk menjadi host. Kugugurkan sudah cita-citaku yang satu ini. Ternyata sangat susah.
Aku memberikan mikrofonku ke Rafa. Dan diterimanya dengan senang hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
About My 17
Jugendliteratur"Hanya ingin akhir bahagia" Tekad Rafa yang kuno Harga diri Lidya yang sengaja direlakan Dan Rey yang kurang peka tapi peka Ini hanyalah cerita tentang sepenggal hidupku It's about my 17 ~Lidya ================================ Penasaraaaan?!!!! K...