10 ~orang baru

2 0 0
                                    

POV Rafa

Hari ini kamis dan besok Jum'at yang berarti besok pulang sekolah sudah harus pergi ke terminal.

"hmm, pulang sekolah nanti gua siapin dah tu baju" ucapku sangat senang karena ingin bertemu Mama, Lidya, serta Ibu.

===

Saat di sekolah jam istirahat...

"Rafa, lo ada acara gak besok pulsek? Temenin gue dong" tanya Yasmin. Dia temen gua di sekolah baru ini, dia juga ortunya orang Indonesia, jadi ya bisa bahasa Indonesia juga. TEMEN, JUST A FRIEND OKAY.

"sorry, gue ada acara besok, pulang sekolah mau ke Indonesia ketemu Ortu" kata gue sambil ngeluarin bekel. Gue gak malu bawa bekal guys, kenapa harus malu, halal, dan bikin gua irit uang jajan, secara Singapura bok,mahal semua.

"Ya ampun Raf, gue minta maaf sebelumnya. Tapi please kali ini lo tolongin gue Raf, gue lagi darurat banget ini Raf" ucap Yasmin dan memegang tangan gua.

"Lah, kenapa Yas? Darurat apa?" ucap gua panik.

"Gue gak bisa ngomong sekarang, ini di sekolah... Hmm pulang sekolah gue mau ngomongin ini dulu ya Raf, gue mohon" ucap dia dengan nada memohon, muka melas dan mata meminta belas kasihan seperti ayam di upin ipin..

"ok"

===

"Rafa, kamu jadi kan besok ke Bandung?"

"Jadi dong.. Rindu nya dah ga bisa diem nih pengen pergi ke pertemuan"

"aaaaaaaaaahhhhhhhhhh, omaygat Rafa, perkataan kamu tadi sweeeeet parah harus aku catet di diary aku pokoknya" ucap Lidya di telpon dengan sangat antusias... Dia teriak.

"iya, lidya kamu tulis dah tulis. Yaudah aku mau pulang nih kerumah, mau beres-beres bawaan buat besok"

"ok ok, aku juga mau kerumah Mama, mau bikinin kamu sesuatu"

"wah, apa tuh?"

"surprise Rafa"

"dih, mau surprise tapi mala bilang-bilang"

"hahahaha, Lidya gituloh, hmm yaudah, kamu pulang sana kerumah, jangan di sekolah mulu, tar digenitin cewek"

"lah aku juga sekarang lagi digenitin cewek malahan"

"APA!! RAFA, SIAPA DIA?"

"Yaampum, santuy, kamu Lid ceweknya"

"hufttt.. Aku kira----"

"Rafa lo ngomong sama siapa?" tanya Yasmin. Gua sangat kaget, sehingga hp Gua jatuh.

"oh, ini dia---"

"adek lo ya? Ya kan, omaygat, gue pengen ketemu" cerocos Yasmin. Motong omongan gua mulu. Gua ambil hp gua dan pas diliat.

Dah mati telponnya ~Rafa, gua langsung masukin hp ke kantong.

"lo mau ngomong apaan Yas?" tanya gua.

"Di cafe aja mau? Gue traktir kok"

"yaudah"

Dia naik ke motor gua dan membelah jalan Singapura.

Kalo mau deskripsinya si Yasmin. Dia itu jelas, cantik, baik, manis, punya lesung pipit yang buat cowok tergila-gila. Tapi, jelas walaupun dia segala-galanya, tetep bagi gua yang nunggu gua di Bandung is number 1.

===

"jadi lo mau ngomong apaan Yas?" tanya gua ke seribu kalinya mungkin.

"lo inget janji lo waktu itu kan Raf?" tanya dia.

"Janji apa ya?" tanya gua balik.

"janji lo bakal bantuin masalah perjodohan gue" ucap dia dengan mata berair.

"iya gua inget, kenapa?"

"Gue bener-bener butuh lo besok Raf, lo harus temenin gue datengin ayah gue, karena gue besok mau dilamar sama temen ayah gue itu, gu-gue ga-k ma-mau Raaf!" ucap dia yang nangis.

Ini jelas berat banget buat gua. Gua bingung, kalo nemenin dia nanti apa yang harus gua bilangin ke Lidya. Tapi kalo gak nemenin dia, Gua dah punya janji sama dia, dia juga lagi bermasalah.

Gua mikir lama...

"please, banget Raf, gue butuh banget lo saat ini, gue tau lo pasti dah kangen banget sama ortu lo, gua janji bakal anterin lo ke Indonesia minggu depan" ucapnya lagi memohon sambil menyatukan telapak tangan kiri dan kanan bermaksud memohon.

"lo nggak perlu nemenin gua ke Indonesia mingdep, dan oke, gue bantuin lo besok. Bukan karena apa, gua cowok dan gua dah janji" ucapku secara tegas.

"makasih banyak Rafa, nanti malem gue chat ya tempatnya dan apa yang harus lo lakuin"

"iya" ucapku dan langsung meminum minumanku.

Gue bener-bener minta maaf sama lo Lid, Ma, dan Bu.

===

Gimana guyss BAB 10 nyaa

Ikuti terus ya ceritaku

Dah mulai masuk ke konflik

Eaaaaa

About My 17 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang