Chapter 2

1.2K 164 4
                                    

2


"Tunggu disini"

Wali kelas barunya, Guru Jung, menepuk pundak Kyuhyun sebelum masuk kedalam ruangan kelas dan meninggalkan Kyuhyun seorang diri diluar kelas. Sedikit berdecak, anak lelaki berkulit pucat itu menyandarkan tubuhnya, mencoba mencari kalimat-kalimat yang akan ia gunakan untuk sesi perkenalan sebentar lagi. Sejujurnya ia bukan tipe anak yang peduli pandangan orang lain padanya, tapi ini berbeda, sekolah ini berbeda dan Kyuhyun tak mau orang melihatnya berbeda dan berakhir dengan pembullian. Meski tak yakin, karena dia dari golongan orang tak punya dan mengambil beasiswa, tapi Kyuhyun mau berusaha membuat orang lain tak berniat membully-nya, memberi kesan baik misalnya. Ia ingin lulus dengan damai disekolah ini sehingga bisa melanjutkan masuk universitas terbaik. Mungkin dengan begitu, ia bisa membuat Eomma-nya berhenti bekerja di klub malam.

"Ukh"

Menoleh, Kyuhyun mendapati seorang siswa tengah merintih sambil membungkuk dan meremas dadanya. Berjalan lebih cepat, anak itu sampai didepan siswa tadi, menyentuh lengannya mencoba membantu kalau-kalau siswa tadi tak bisa menahan berat tubuhnya dan butuh sandaran.

Deg

Deg

Deg

Kyuhyun tak tahu kenapa, tapi jantungnya berdebar menggila begitu ia menyentuh lengan siswa itu.

"Permisi. Kau tak apa?"

Mata mereka bertatapan lama, membuat jantung keduanya semakin menggila. Kyuhyun terkejut ketika siswa yang ditolongnya itu mendorongnya menjauh dengan sekali sentakan.

"Jangan menyentuhku!" begitu dingin, dan tanpa mengatakan apapun lagi, siswa itu berlalu dari sana, meninggalkan Kyuhyun yang masih dalam mode terkejutnya.

"Aish, aku hanya mencoba menolongnya, tapi dia malah menjawab dengan menyebalkan begitu?"

Kyuhyun mengumpat begitu sosok pemuda berkulit putih yang lebih pendek beberapa senti darinya masuk kedalam kelas.

.

.

"Kau boleh duduk di kursi yang kosong, haksaeng" Guru Jung memberi perintah. "Jangan membuat masalah" katanya setengah berbisik pada Kyuhyun.

Kyuhyun melirik sekelas sebelum membungkuk pada wali kelasnya itu. Anak itu sedikit menyunggingkan senyum sinis. Kyuhyun kira wali kelasnya sedikit berbeda dengan guru-guru yang ditemuinya tadi, namun nyatanya wali kelasnya tak jauh berbeda dari mereka.

Ada dua kursi yang kosong, dan entah mengapa Kyuhyun memilik mendudukan dirinya disamping siswa yang dia cap menyebalkan dibanding duduk disamping siswa berkacamata yang sejak dia masuk tadi sudah menundukan kepalanya. Kyuhyun bukan tak sadar bahwa siswa berkacamata itu ketakutan, apalagi beberapa seringai terlihat jelas diwajah teman-teman sekelasnya.

Bruk

Kyuhyun mendudukan dirinya, disambut tatapan terkejut teman-teman sekelasnya –termasuk siswa yang dia cap menyebalkan. Sedikit melirik pada siswa berkacamata yang menghela nafas lega, Kyuhyun yakin pilihannya yang terbaik.

"Aku tak mau ada keributan" Guru Jung berlalu setelah mengatakan kalimat singkat penuh makna. Dan Kyuhyun bersyukur karenanya.

"Hey! Kau tidak bisa duduk disana"

Kyuhyun mengernyitkan dahinya, "Kenapa? Guru Jung bilang aku boleh duduk dikursi yang kosong. Ini kan kosong. Atau ada yang punya?"

"Kibum tidak suka berbagi bangku dengan orang lain" seorang siswi menyahut dengan wajah tak suka.

Someone Like Me (Your Eyes)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang