Chapter 7

1K 185 105
                                    


7

Kibum sebenarnya tak pernah membenci Ayahnya. Dia sayang Ayahnya. Pria yang selalu punya waktu sekedar menanyakan aktifitas apa yang dia lakukan. Ayahnya memang sibuk, namun selalu punya waktu pulang ke rumah, makan bersama dengannya.

Kibum hanya punya hal yang tak dia suka dari Ayahnya. Penekan. Seolah jika Kibum terlahir sebagai anak bodoh, dia tak akan bisa memuaskan keinginan Ayahnya. Karena walaupun dia terlahir dengan otak cerdas, itu serasa masih kurang di mata Ayahnya. Ya. Sebelum Kibum berhasil menjadi satu-satunya yang akan bertanggungjawab pada Kim Corps, Kibum masih kurang di mata Ayahnya.

Manager Han selalu mengatakan pada Kibum kalau Ayahnya melakukan itu untuk melindungi tempat Kibum. Agar para pemegang saham yang diam-diam bersekutu untuk mengambil Kim Corps dari tangan Ayahnya tak pernah punya kesempatan menjatuhkan atau mengambil tempat Kibum.

Bagaimanapun Kibum berusaha memahami cara Ayahnya melindungi 'tempat'nya, rasa-rasanya Kibum masih tak paham. Kibum itu hanya seorang anak high school yang baru saja menginjak usia 17 tahun. Dia masih labil dan selalu merasa bahwa Ayahnya membatasi apapun yang ingin dia lakukan dan siapa boleh yang berdekatan dengannya. Ayahnya adalah sebuah benteng yang ingin Kibum runtuhkan.

Satu lagi hal yang tidak Kibum sukai dari Ayahnya adalah kehadiran wanita yang masih berusaha memaksanya memanggil dia 'Mom'. Sebenarnya wanita itu juga tak buruk-buruk amat. Wanita itu tahu Kibum tak menyukainya, jadi meskipun ada dirumah –sebisa mungkin wanita itu tak menunjukan wajahnya didepan Kibum meski dengan alasan capek habis shopping atau baru pulang dari traveling. Kibum tahu dia berbohong, namun tak berniat melunakan hatinya untuk wanita itu.

Awal Kibum minum obat penenang adalah resep dokter. Dia berhasil kabur dari bodyguard-nya dan melarikan diri untuk bermain game –bagaimanapun dia masih remaja. Namun akhirnya memutuskan menemui dokter –dokter lain dari dokter keluarganya. Bahkan Kibum pernah berpikir untuk menemui psikiater. Entahlah, dia rasa dia sudah gila karena beberapa kali merasa ingin bunuh diri –tanpa alasan. Dia tertekan, benar, namun sebenarnya tak terlalu mengganggunya hingga membuatnya ingin bunuh diri. Dan dari Dokter itulah Kibum mendapatkan obat penenang –tentunya dengan dosis yang benar.

"Kibum!" suara asing itu membuat Kibum menautkan alisnya. Dia baru saja keluar dari ruang guru, memenuhi panggilan wali kelasnya yang menanyakan ketidakhadirannya dikelas. Entah dari mana Jung ssaem mengetahui nomor ponselnya. Kibum sendiri pernah tak mendatangi wali kelasnya itu saat mendapat pesan singkat yang menyuruhnya menghadap, namun begitu sampai disamping mobil jemputannya, Manager Han langsung berkacak pinggang. Lagipula menemui wali kelasnya tidak buruk kok, dia cuma dinasehati. Dan Kibum suka. Seolah ada yang begitu peduli padanya. Seperti Ibunya.

Lee Jonghyun, teman sekelasnya yang berkacamata –yang ngomong-ngomong namanya saja baru dia ketahui sejak insiden Kyuhyun memilih duduk disampingnya, berjalan dengan gestur terburu kearahnya. Hampir berlari sebenarnya. Jonghyun menunduk –seperti kebanyakan siswa jika bertemu dengannya, begitu sampai didepannya.

"I—itu" menggantung. Terlihat sekali kalau Jonghyun ini begitu gugup. Ya. Kibum paham. Walaupun mereka sekelas, tak pernah sekalipun Kibum terlibat pembicaraan dengan Jonghyun. Ah tidak, Kibum bahkan hanya berbicara pendek pada Junho dan Jaehyun –itupun dengan nada sarkasnya.

"Apa?" tanyanya tak sabar.

"Sepertinya Ayahmu menemui Kyuhyun"

Deg

"Aku melihatnya disana" lanjut Jonghyun sambil menunjuk kearah mobil yang begitu Kibum kenali.

Tak mengucapkan terimakasih, Kibum langsung berlalu dari hadapan Jonghyun. Ayahnya itu, apa maunya? Entah mengapa ada perasaan marah dan kesal. Padahal biasanya Kibum tak begitu. Tidak. Biasanya Ayahnya tak ikut campur urusan sekolah. Ada Manager Han yang mengurusinya. Jadi mengapa sekarang Ayahnya bahkan sampai rela meluangkan waktunya untuk menemui Kyuhyun? Tidak. Ayahnya tidak akan berbuat hal buruk pada Kyuhyun kan?

Someone Like Me (Your Eyes)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang