Chapter 16

2.6K 336 273
                                    


16


Tuan Kim membuka map didepannya dengan gerakan terburu, membaca isinya dengan teliti kemudian berpindah ke halaman yang lain. Berkas ditangannya adalah berkas atas nama Kyuhyun. Beliau mendapatkannya dari detektif yang selama ini ditugaskan mencari keberadaan Kyuhyun dan Hanna.

Menghela nafas sambil memejamkan matanya, Tuan Kim merasa dunianya kembali hancur. Wanita yang selama ini dicarinya sudah lama tak ada didunia ini dan bungsunya hidup dengan ekonomi yang buruk. Yang lebih membuatnya menguatkan tekad mengambil hak asuh Kyuhyun adalah bahwa selama dititipkan pada Kakak iparnya itu, Kyuhyun tidak hidup dengan baik –menurutnya. Bagaiman anak seusia Kyuhyun –baiklah mungkin hampir semua anak seusia Kyuhyun dan Kibum, ikut bekerja part time. Tapi dia Kyuhyun. putra bungsunya, yang seharusnya mendapatkan fasilitas kelas satu sama seperti Kibum.

"Tck dia bahkan bersikap kasar pada putraku?" decakan bernada kesal itu kembali memantapkan niatnya mengambil hak asuh Kyuhyun.

"Panggilkan pengacaraku" katanya kepada sekretarisnya.

.

.

"Kau seriusan mau tetap kerja?"

Kyuhyun sungguh menyesal telah menerima ajakan Junho untuk pulang bersama –artinya Junho mengantarnya sampai cafe. Tapi karena dia malas menunggu bus, akhirnya dia terima saja. Toh Junho tidak menyetir sendiri. Sekarang dia diantar-jemput sopir keluarganya.

"Mukamu lesu begitu"

"Hm" Kyuhyun bergumam sebagai jawaban, sebelum turun dari mobil Junho. "Terimakasih" katanya sebelum berlalu, tak memberikan kesempatan Junho berbicara lagi.

Kyuhyun sebenarnya ingin beristirahat, dia lelah sekali. Pikiran dan tenaganya seakan dikuras. Tapi pulang kerumah juga bukan pilihan yang baik –setidaknya sekarang. Dia butuh suasana dimana dia bisa mendapat banyak dukungan, dan cafe adalah pilihannya.

Ryeowook tersenyum sumringah begitu Kyuhyun masuk ke ruang ganti. "Aku bertemu Cho ahjumma" katanya.

Kyuhyun menoleh, "Hah?"

"Dia sedang berbelanja, kami berpapasan" tidak ada yang istimewa, "Dan dia menyapaku" ah iya, Kyuhyun bahkan sampai lupa kalau hubungannya dengan Ibunya –atau bibinya, ini membaik.

"Aku tidak tahu dia tahu namaku, tahu wajahku" Ryeowook kembali berucap, kini mengikuti Kyuhyun yang berjalan menuju dapur.

"Hai Daniel hyung" Kyuhyun balik menyapa Daniel, "Kau kan satu-satunya temanku. Ibu tentu ingat wajahmu" Kyuhyun menjawab kehebohan Ryeowook.

Kalau tidak dalam mode ingin tahu, ingin sekali Ryeowook memukul kepala Kyuhyun karena berani-beraninya kembali tidak menggunakan suffix hyung pada namanya. "Kau berbaikan ya dengan Ibumu?" tapi Ryeowook sedang penasaran dengan hubungan Kyuhyun dan Ibunya yang rasanya mulai membaik.

"Kapan aku bermusuhan dengan Ibu?" Kyuhyun meneguk segelas air putih, kemudian bersiap bersiap merapihkan meja-meja didepan sebelum tangannya dicekal Ryeowook.

"Ibumu berubah. Aku tahu. Seharusnya kau senang kan?"

Kyuhyun tak suka ketika Ryeowook terlalu paham mengenai kehidupannya. Bukannya Kyuhyun tak berterimakasih, tapi terlalu sulit baginya untuk menutupi diri dari sesuatu yang hanya ingin dia miliki seorang diri tanpa orang lain tahu. Dan Ryeowook selalu jadi pihak yang menyadari ada sesuatu yang beda dari dirinya, dari kehidupannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Someone Like Me (Your Eyes)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang