Chapter 14

1.7K 247 129
                                    

Chapter ini masih dispesialkan untuk 94squads a.k.a Fitri (KyuFit0327) dan Bita (BitaSachiara) ^^ kalian berhasil lagi buat neror aku.

dan semua reader setia fanfic ini.

Selamat membaca ^^


.

.

14


Kyuhyun menautkan alis ketika melihat Ibu tiri Kibum melambaikan tangan padanya. Ia yakin sebab hanya dia sendiri yang berdiri didepan pintu gerbang SM High School yang tertutup rapat. Istilah lainnya dia terlambat. Bagus sekali kan? Kyuhyun lupa ada dua pelanggan baru. Dan jarak rumah kedua pelanggan itu cukup jauh. Kyuhyun sendiri sudah berdiri didepan pintu gerbang dan merayu satpam untuk membukakan pintu sekitar 15 menit.

Kalau tidak ingat wanita yang masih tersenyum lebar disamping mobil itu Ibu dari temannya –kalau Kyuhyun boleh memanggil Kibum begitu, Kyuhyun memilih mengabaikannya. Lagipula dia tak kenal dekat dengan wanita itu, hanya dua kali bertemu. Tapi sekali lagi, meskipun Kyuhyun ingin mengabaikannya, pemuda itu tetap melangkah mendekati Ibu tiri Kibum.

"Terlambat?"

Kyuhyun memutar bola matanya malas. Jelaslah dia terlambat. Dia kan sejak tadi berdiri diluar gerbang sedangkan jam pelajaran sudah berjalan sejak 20 menit yang lalu. Apa perlu Ibu tiri Kibum ini bertanya begitu?

"Ayo makan. Aku traktir" Jihye tersenyum, "Lagipula kau tak bisa masuk kan?" Menghela nafas, Kyuhyun akhirnya mengangguk. Jihye benar, dia tak akan bisa masuk.

Jadi disinilah dia sekarang, duduk berhadapan dengan Jihye disebuah restoran mahal yang Kyuhyun berjanji tak akan melangkahkan kakinya masuk kembali ke restoran ini setelah melihat daftar menu yang baru saja disodorkan pramusaji padanya.

"Jangan menatapku begitu. Sudah kubilang, aku mentraktirmu kan? Pesan saja dengan santai, hm?" Jihye terkekeh ketika melihat sepasang mata Kyuhyun mendelik padanya setelah anak itu membuka daftar menu.

"Bagaimana saya bisa memakan makanan yang bahkan harganya bisa membuat saya hidup selama seminggu?"

"Kau berlebihan Kyuhyun" Jihye kembali terkekeh, namun Kyuhyun mendengar kekehan itu begitu sumbang, seperti bukan Jihye yang ditemuinya sebelum ini.

"Ada apa?" Kyuhyun dengan tak sabar bertanya setelah dia dengan sangat terpaksa menyebutkan pesanannya pada pelayan yang datang untuk mencatat pesanan mereka. Makanan dengan harga paling murah di halaman pertama. Dia tak cukup berani membuka halaman lainnya ngomong-ngomong. "Saya tahu anda tidak akan mau repot-repot menemui saya jika tidak ada hal yang mengganggu anda"

"Sekali lagi, kau berlebihan Kyuhyun"

Jujur Kyuhyun tak bisa menikmati makanan mahal didepannya. selain karena harganya yang mahalnya membuat perutnya mulas seketika, juga karena tatapan wanita didepannya yang entah sejak kapan berfokus padanya –memperhatikan gerak-geriknya.

Kyuhyun, sejak dulu tak suka jadi pusat perhatian. Merepotkan menurutnya. Karenanya, dia segera menelan potongan steak –yang kesulitan memotongnya mengalahkan memotong garis sumbu x dan y pada pelajaran matematika, untuk balas menatap Jihye. Wanita itu belum sempat menjawab pertanyaannya dikarenakan pelayan datang membawakan pesanan tak lama kemudian, dan malah mengalihkan perhatian dengan menyuruh Kyuhyun makan.

"Kenapa aku baru menyadarinya?" alis Kyuhyun naik sebelah mendengar ucapan Jihye, "Warna matamu, benar-benar mirip dengan pria itu" lanjutnya sambil terkekeh.

Someone Like Me (Your Eyes)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang