Chapter 6

1.1K 172 41
                                    

6

Kyuhyun menghela nafas panjang ketika mendapatkan 'sambutan' selamat paginya dari tiga sekawan paling menyebalkan dikelasnya. Siapa lagi kalau bukan Junho dan kedua temannya. Seluruh tubuhnya basah. Terkena air yang ditumpahkan ketiganya begitu dia membuka pintu –Kyuhyun mengira dia sudah terlambat, omong-omong karena pintu ditutup rapat. Setelah dipikir-pikir bodoh sekali dia, ini masih terlalu pagi untuk memulai pelajaran, dan dia tak curiga sedikitpun.

Untungnya tadi dia bertemu Jonghyun diluar gerbang. Pemuda berkacamata itu menawarkan membawakan ransel Kyuhyun ketika seorang Guru memanggilnya. Kyuhyun awalnya menolak, tapi tak tega melihat Jonghyun yang terus mendesaknya –dengan alasan ucapan terimakasih yang tak ada habisnya. Jadi sekarang dia memang basah kuyup, tapi beruntung ransel dan seluruh isinya masih utuh, kering didalam pelukan seorang Lee Jonghyun yang menatapnya khawatir dari dalam kelas.

"Saengil chukkae, Kyuhyun-ah" teriak ketiganya dengan suara keras. Lalu bertepuk tangan dan memberi kode pada seluruh teman sekelas mereka untuk ikut bertepuk tangan. Meski bingung sekaligus ragu, seluruh teman sekelas mereka bertepuk tangan sambil saling pandang.

"Ada apa ini?"

Sebelum Kyuhyun bereaksi, suara wali kelas mereka –Guru Jung, terdengar. Wanita itu menatap menyelidik pada empat siswanya –tiga siswanya dengan senyum mengembang dan satu siswanya yang dalam keadaan basah kuyup.

"Kyuhyun ulang tahun" Junho menjawab antusias –terlalu antusias untuk anak yang bahkan mempunyai hubungan buruk dengan Kyuhyun. "Jadi kami menyiapkan kejutan" lanjutnya. "Kau terkejut kan, Kyuhyun?" mata Junho beralih pada Kyuhyun, namun daripada ketulusan yang Kyuhyun lihat adalah tatapan jenaka dan aku-berhasil-mengerjaimu.

"Kami, terutama Junho sedang proses berbaikan dengan Kyuhyun, Ssaem" Yoomin menjelaskan dengan senyum. Tak jelas senyum apa yang terpasang disana, namun Kyuhyun yakin itu bukan jenis senyum baik.

"Benar Kyuhyun?"

Guru Jung bukan tidak tahu ada yang tidak beres. Sejak dia menjabat sebagai wali kelas, sudah banyak kejadian pembullyan disekolah ini. Dan dia selalu tak bisa berbuat banyak hal karena si korban tak mau berterus terang padanya, sehingga dia tak punya bukti untuk membela. Guru Jung sebenarnya sudah gerah dengan tingkah tiga muridnya paling bermasalah itu.

"Terimakasih atas kejutannya" Kyuhyun menjawab dengan datar, namun matanya menatap tajam tiga teman seusia didepannya. "Tapi ini bukan hari ulang tahunku" lanjutnya dengan helaan semenyesal mungkin. "Tapi karena kalian sudah bersusah payah. Aku menerimanya. Terimakasih. omong-omong bagaimana kalau sekalian kadonya? Kalian sudah menyiapkannya kan? Lagian tidak baik kan menolak kado yang sudah disiapkan?" mata Kyuhyun mengamati ketiga pemuda didepannya yang saling pandang, "Belum ya?" ada nada kecewa yang terdengar. "Ulang tahun kan selalu identik dengan kado"

"Bagaimana kalau kadonya, kalian membersihkan kekacauan ini?" pertanyaan itu begitu polos, seolah tak ada senyum mengejek yang bertengger dibibir Kyuhyun. "Jung ssaem juga tak suka kalau mengajar dalam keadaan kelas yang berantakan"

Guru Jung hampir tersedak begitu Kyuhyun meliriknya. Namun buru-buru mengangguk. Selain karena memang ucapan Kyuhyun benar –dia tak suka mengajar dalam keadaan kelas yang berantakan, sekalian saja itu sebagai hukuman bagi ketiga sahabat itu.

"Tapi, aku tidak bisa membantu" Kyuhyun menghela nafas pura-pura menyesal. "Aku harus ganti baju" lanjutnya sambil memberi kode seragamnya yang basah kuyup. Kyuhyun harus ganti baju atau dia akan sakit.

Sebelum ketiganya bereaksi, Kyuhyun segera berlalu dari sana, sambil membungkuk kecil pada Guru Jung. Wanita itu menghela nafas, akhirnya dia harus menyelesaikan ini juga. Maka setelah berdehem, wanita itu segera meminta ketiga sahabat itu untuk membersihkan kekacauan yang dibuat ketiganya tanpa penolakan.

Someone Like Me (Your Eyes)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang