Chapter 3

1.1K 164 8
                                    

3


Flashback

Kyuhyun mengalihkan pandangannya dari si murid berkacamata yang menatapnya dengan tatapan memohon untuk tak berpindah ke kursi disampingnya meski mulutnya memintanya pindah tempat duduk. Anak itu mencoba memfokuskan dirinya pada ponsel ditangannya. Seulas senyum terlukis ketika ia menyentuh gantungan ponselnya.

Srak

Begitu cepat dan mata Kyuhyun membelakak karenanya. Kini, gantungan ponselnya terlepas dari ponsel bututnya dan berpindah ke tangan si siswa bermata sipit yang sejak ia datang sudah menatapnya penuh minat, seolah dia mainan yang menyenangkan.

"Berpindahlah dan akan kukembalikan padamu" sebuah tawaran dan Kyuhyun ingin sekali menunjukan senyum iblisnya pada teman barunya itu. Untunglah Kyuhyun masih tahu diri, ia masih ingat kalau dia berjanji untuk sekolah dengan damai disini.

"Aku suka sinar matahari" lagi, Kyuhyun memberikan alasan konyolnya. "Tolong kembalikan"

"Aku penasaran apa yang membuat benda ini terlihat berharga dimatamu" si mata sipit nampak menghela nafas kasar sebelum mengucapkan kalimat dengan nada mencemooh. Kalau tidak ingat pesan Guru Jung tadi, ia mungkin sudah mengerjai si murid baru dengan segala ide yang terlintas di otaknya.

"Aku juga penasaran" temannya yang lebih tinggi itu mengangguk antusias disampingnya.

"Apa itu mahal?" temannya yang lain menyahut dengan nada pura-pura penasaran.

"Aku bertaruh, harganya bahkan tidak lebih dari sepertiga harga jepit rambutku" salah satu teman sekelas mereka menyahut, membuat suara-suara sumbang lainnya terdengar.

"Kalau begitu—mari kita buktikan" Junho terlihat sangat antusias melihat reaksi yang ditunjukan teman sekelasnya. Lagipula sudah lama ia tak bermain-main. Anak itu kemudian berlari keluar kelas setelah menyeringai pada Kyuhyun.

Kyuhyun sudah bersiap berlari mengejar si mata sipit yang berlari diikuti dua temannya sebelum seseorang menarik tangannya. "Lebih baik biarkan saja dia" Ahn Jaehyun, si ketua kelas, menatapnya dengan tatapan memohon.

"Kau memintaku membiarkannya?" Kyuhyun tersenyum miring, namun nada yang digunakannya mengancam. "Bahkan, jika aku harus memukulnya, akan kulakukan. Ah kau perlu tahu, harganya memang tidak mahal, tapi barang itu satu-satunya barang berharga yang kupunya" lanjutnya dan itu membuat Jaehyun melepaskan cekalannya pada anak baru dikelasnya. Membiarkan si murid baru mengejar Junho.

.

.

"Kemana Cho Kyuhyun?" Guru Jung yang akan mengakhiri kelasnya baru sadar saat tak mendapati si murid baru dikelasnya. Wanita itu menatap Ahn Jaehyun, si ketua kelas, meminta menjelaskan kemana perginya si murid baru.

"I—itu—"

"Dia membuat masalah tadi" Junho memotong. Sepasang maniknya melirik pada Ahn Jaehyun, menyuruh si ketua kelas diam. Junho tahu, meski tak terlalu peduli tapi Ahn Jaehyun bukanlah anak yang bisa berbohong dengan baik. "Dia memukulku, Yoosung dan Jaemin" lanjutnya sambil menunjuk dua temannya yang mengangguk antusias disampingnya.

Guru Jung memijit pangkal hidungnya, merasa pusing dengan ulah anak didiknya. Menghela nafas sebelum membuka buku didepannya. "Baik. Aku akan umumkan nilai ulangan Matematika kalian minggu lalu" gerutuan siswa-siswi terdengar. Itu ulangan dadakan yang diberikan Guru Jung. Dan sudah dipastikan nilai mereka tidak cukup bagus untuk dibanggakan didepan orang tua mereka.

Someone Like Me (Your Eyes)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang