Chapter 10

1.1K 182 170
                                    

10

"Siapa anak itu?"

Manager Han menoleh pada Song Jihye yang tengah menatapnya. Meski selalu bersikap menyebalkan didepan Kibum, tapi Manager Han tahu kalau Jihye juga menyayangi Kibum. Jelas sekali wanita itu khawatir pada Kibum saat tahu Kibum dibawa ke rumah sakit. Bahkan sampai membatalkan rencana perginya untuk sekedar melihat keadaan Kibum, meski Manager Han tahu Song Jihye tahu konsekuensi yang diterimanya jika datang dalam keadaan Kibum sadar. Dia akan diabaikan dan paling parah diusir langsung dari ruang rawat Kibum.

"Teman Kibum?"

"Teman?" alis Song Jihye naik sebelah. Well, dia tahu Kibum. Anak itu tak suka melabeli anak yang mengerubunginya dengan label 'teman'. Jadi dia cukup takjub dengan adanya anak yang dilabeli Kibum sebagai 'temannya'.

"Sepertinya suamiku juga menyukainya"

"Anda berpikir begitu?"

Song Jihye tersenyum miring sebelum berdiri. "Aku tidak tuli, Manager Han. Nama itu sering dipanggil suamiku ketika mengigau" Kyuhyun. Song Jihye tak akan melupakan nama itu. Karena hampir setiap suaminya mengigau, nama itu akan keluar dari mulut suaminya bersamaan dengan nama Kibum dan juga nama mantan istrinya.

Dia terluka tentu saja. Siapa sih yang tidak terluka mendengar nama yang diigaukan suamimu adalah nama mantan istrinya? Tapi mau bagaimana lagi? Saat ditawari menikah dengan Tuan Kim, Song Jihye sudah tau konsekuensinya. Dia hanya pajangan pria itu. Dia hanya wanita yang akan dibawa suaminya ke pesta rekan bisnisnya. Tidak lebih dari itu.

"Kabari aku saat Kibum siuman" katanya sebelum berjalan menjauhi Manager Han.

.

.

Kyuhyun menaikan sebelah alisnya ketika melihat Jonghyun ada didalam kelas, dan mulai menyipitkan matanya ketika mendapati Jaehyun dan Junho. Seketika dia merasa mendapat firasat buruk. Dengan gerakan cepat Kyuhyun masuk kedalam kelas, memeriksa ransel bututnya kemudian menghela nafas lega ketika itu masih utuh.

"Jadi sedang apa kalian disini?" tanyanya sambil memakai ranselnya. Jam pelajaran sudah berakhir 15 menit yang lalu. Harusnya mereka sudah pulang. Dia juga. Tapi berterimakasihlah kepada Tuan Kim dan Kibum yang berhasil membuatnya terjebak di ruang rawat Kibum lebih lama dari perkiraannya.

"Tidak mungkin hanya untuk menjaga ranselku kan?" tanyanya bercanda namun nada yang digunakannya terlalu datar. "Ya Tuhan, aku terlambat" Kyuhyun menerobos Jonghyun dan Junho yang menghalangi jalannya. Ryeowook pasti khawatir karena ponselnya mati dan dia belum berada di cafe sekarang.

"Apa lagi?" Kyuhyun mendelik kesal pada Junho yang menarik tangannya. Dibelakang Junho –didepan kelas, dia melihat Jonghyun dan Jaehyun tengah memperatikannya.

"Aku antar"

"Hah?"

"Ada yang ingin kubicarakan"

Kyuhyun mengeluh keras sebelum mengikuti langkah Junho ke arah mobil Junho. Masa bodo dengan kerutan didahi Jonghyun dan Jaehyun. Dia menyamankan dirinya dikursi samping kemudi –memasang sabuk pengaman, membiarkan Junho mulai fokus dengan kemudinya.

"Jadi ada apa?" Kyuhyun bertanya tanpa menoleh. Ia bahkan mulai mengantuk.

"Soal mejamu" menggantung. Kyuhyun melirik sekilas dengan alis bertaut. "Bukan aku"

Hah? Kyuhyun kini benar-benar menghadapkan tubuhnya ke arah Junho. Kyuhyun yakin ada yang salah dengan Junho. Kepala anak itu pasti terbentur, atau mungkin Jaehyun dan Jonghyun baru saja memukulnya. Ini jenis pembicaraan yang tak pernah Kyuhyun bayangkan akan dia lakukan dengan Junho. Pembicaraan konyol.

Someone Like Me (Your Eyes)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang