#MenungguCintamu
"Raga sayang...."
Aku menyapa anak ku yang sedang asik menggoyangkan kakinya itu.
Raga yang terlahir prematur, kini usianya sudah menginjak sepuluh bulan, bersyukur dia tumbuh menjadi anak yang sehat, kata dokter pertumbuhan Raga tetmaksud cepat.
Raga kecil tersenyum ketika namanya ku panggil sayang.
Dia mengulurkan tangannya."Raga, tadi nakal gak sama Nenek?"
Tangan mungilnya menyentuh wajah ku."Ma..ma..ma...." celotehnya riang.
"Ahh pintarnya anak Ibu.."
"Raga hari ini pintar loh Ibu, maemnya banyak. Iya kan anak soleh?" ucap Ibu mertua ku.
"Uhhh anak pintar, Raga mau jadi apa?"
"Uhhh uhhh.." Tangan mungilnya menunjuk sebuah foto besar yang tergantung di dinding ruang tengah rumah ku.
"Raga mau kaya Ayah?, kalau mau jadi tentara, Raga harus jadi anak yang pintar, gak boleh nakal, nurut sama Ibu, Nenek dan Kakek."
"Yah..."
Itulah anak ku, tubuh mungil itu selalu saja menatap foto sang Ayah. Saat Raga rewel, atau raga tak selera makan, aku akan selalu memberikan foto ayahnya, dan juga baju terakhir Bang Ardy yang dia pakai sebelum dia pergi.
***
Hari ini aku menjalankan aktifitas ku di kantor seperti biasa. Terik sinar matahari terpantul melalui jendala besar, aku menikmati nya, menghirup udara dan membuangnya perlahan.
"Permisi Bu Rena..."
Aku menoleh pada sumber suara."Ohh Mas Didi, ada apa Mas?"
Mas Didi adalah salah satu office boy di kantor ku."Ada yang kirim ini untuk Ibu."
"Dari siapa?" tanya ku
"Kurang tau Bu, tadi yang antar kurir."
"Oke thanks ya."
Ku raih buket bunga lily putih tersebut dan sebuah kotak biru yang tergeletak di atas meja kerja ku. Di dalam buket tersebut terdapat sebuah kartu berukuran sedang berwarna putih gading. Ku buka dan ku baca isinya.
"Hai Ren, apa kabar?
Kamu masih suka lily kan?
Semoga aja masih.
Oh ya, aku ada sedikit hadiah untuk Raga, tlg di trima ya!.Salam.
Faisal...Aku menaruh kembali amplop n buket bunga itu. Lama aku tak bertemu Faisal, kini setelah sembilan bulan berlalu, dia kembali datang dan menghubungi ku.
Drettt.dreett...
Nomer tak di kenal menghubungi ku."Hallo..."
"Siang Ren."
"Maaf ini siapa ya?" tanya ku.
"Faisal.."
Aku sedikit terkejut saat dia kembali menghubungi ku.
"Ohh, iya dokter."
"Tak usah memanggil ku menggunakan embel-embel 'dokter' Ren!"
"Sorry.."
"Gimana kabar kamu?"
"Alhamdulillah baik." jawab ku.

KAMU SEDANG MEMBACA
MENUNGGU CINTAMU (Sudah Terbit)
Fantasymenikah dengan mu tak semudah dan seindah yang ku bayangkan. tubuh mu memang ku miliki, tapi tidak hati mu. tiap malam kau mencumbu ku, tapi bukan nama ku yang kau sebut, sebegitu cinta kah engkau kepadanya? Lalu siapa aku di mata mu?. Lihatlah aku...