Malam sudah lama menemani keempat sahabat yang niatnya nongkrong sampai malem di lembang. Awalnya Chungha nolak mentah - mentah karena menurutnya 'alay banget sih nongkrong sampe malem kek cabe aja'. Tapi akhirnya setelah dibujuk dan dirayu, mau juga.
Hana, Chungha, Ten sama Rowoon emang terkenal deket banget. Mereka udah bareng dari awal masih maba sampe sekarang ini semester 5 mau kelar. Karena lagi entah kesambet apa, Ten ngajak nongkrong di dago atas gitu.
Mama biasanya ga izinin Hana pergi sampe malem. Tapi, sahabat - sahabat cowoknya ini dengan gentle minta izin ke mama BoA. Akhirnya mama ngizinin setelah Rowoon yang ngomong, karena pas awal Ten yang ngomong beliau malah pusing.
Obrolan mereka malem itu ga jauh dari julitin temen - temen seangkatan, gosipin mereka, ngeluhin kuliah, ngeluhin dosen. Even, Chungha ama Ten tuh udah kayak Tom and Jerry dan ga pernah sepemikiran, tapi mereka anehnya bisa aja friendzonean. Mereka berdua malah pergi photo - photo dan jalan - jalan, sementara Hana yang notabene mageran milih duduk sambil merapatkan jaket.
"Wuahhhh woon, liat purnamanya bagus banget" tunjuk Hana ke langit bersih yang isinya cuman bulan purnama berwarna keemasan.
"Hm. Harusnya lu kuliah astronomi aja kek Minkyung. Suka banget sama bulan" jawab Rowoon pura - pura ga excited.
"ih lo tuh ya sensi banget sih" keluh Hana bete manyun.
Rowoon cuman ketawa. Demen dia godain Hana kayak gitu. The reason why he likes her. Her expression.
"Han kalo kamu manyun gitu tar aku tambah suka" ujar Rowoon setengah bercanda tapi bikin air muka Hana berubah.
"Woon, can we skip this issue?" tanya Hana serius.
Rowoon cuman menghela nafas. Salah dia, salah dia suka sama sahabatnya sendiri yang ga memungkinan untuk di realisasikan.
"Kita ga bisa lari dari issue ini, Han" jawab Rowoon tampak biasa aja.
"Woon.. tambah lama gua juga semakin merasa bersalah karena keegoisan gua" ujar Hana matanya berkaca - kaca. Rowoon jadi ga tega juga.
Dibawah sana, Ten seakan - akan mencegah Chungha buat naik lagi ke Hana. Ya sekalian juga berduaan.
"Minggir Chittapon" ujar Chungha kesel.
"katanya lo mau liat itu?" tunjuk Ten ke sembarang arah.
"Hana ama Rowoon ga bisa dibiarin berdua gitu akhir-akhir ini" sahut Chungha khawatir. Emang semenjak Chittapon alias Ten tanpa sengaja bilang kalo Rowoon dari dulu suka sama Hana, suasana jadi makin canggung. Ten juga jadi merasa bersalah.
"gua tuh masih ngerasa bersalah, kenapa harus gua yang bilang Chung. Makanya gua make time biar Rowoon bisa spoke out soal apa yang dia rasain, gitu juga Hana even kita semua know ya kalo Hana sama Ko Minhyun keliatan banget jatuh cintanya" kalo lagi serius, bahasa Ten mulai belepotan campur - campur. Untung Chungha paham adatnya, jadi dia cuman diem.
"Rumit" komentar Chungha yang akhirnya setuju sama apa yang Ten lakuin.
"Chung, kalo lo kayak Hana gitu ya. Lo pilih gua apa ko Minhyun" tanya Ten iseng. Chungha mengernyitkan kening heran. Serah dah serah Ten.
"Hm..mending ama Kak Taeyong gua Ten" jawab Chungha iseng.
"kenapa kamu selalu bawa - bawa kak Taeyong di pembicaraan kita sih" keluh Ten, tanpa sadar bilang 'kita'. Chungha jelas gemas dengernya.
"Abis dia ganteng sih Ten. Sekarang lagi single lagi" jawab Chungha bersemangat godain Ten.
"Terserah deh" Ten cemberut.
Rowoon sama Hana masih agak aneh suasanannya. Satu sisi, Hana merasa bersalah, makanya Rowoon mau clearkan semua itu.
"Gausah merasa bersalah Han. Ga ada yang salah disini, aku sendiri memang sempet menyesal kenapa ga dari dulu tapi dipikir-pikir I enjoy the moment, setiap momen yang terjadi selama kita sahabatan. Aku suka sama kamu, tapi ga memaksa kamu untuk suka juga sama aku Han. I like to be around you as someone that you need. Sahabat, temen, musuh, tempat curhat, tukang ojek. Saat ini, tanpa ada penyesalan, gua bahagia ada di inner circle kamu kok" jelas Rowoon mengalir, nadanya sama sekali ga ada emosi yang berlebihan.
"Kamu emang ga merasa aneh kalo aku sama Minhyun?" tanya Hana menegaskan sesuatu yang menganjal di dirinya.
Rowoon mengeleng "udah aku bilang, aku hanya nikmatin waktu bareng - bareng sama kamu. Nyatanya, aku sempet nyoba jauh dari kamu but I lost dan aku gamau lagi. Sampai nanti ada yang bisa gantiin kamu disini, aku cuman pengen menikmatinya" Rowoon menunjuk ke arah dadanya.
"Kamu emang gila woon" sahut Hana pelan.
"gila dikitlah. Aku yang salah lagian, ga sadar. Sadar - sadar pas udah terlambat. Kamu gamau nanya gitu kapan aku mulai suka sama kamu? " curhat Rowoon.
"Kapan?" tanya Hana sudah menata emosinya. Hatinya juga lega.
"Dari awal ketemu pas lagi daftar ulang" jawab Rowoon bangga. Dia menceritakan detail awal mereka berdua ketemu.
"Selama itu?" tanya Hana kaget. Dia gatau kalo memori itu bener-bener diinget Rowoon. Sebegitu spesialkah?
Rowoon ngangguk. "Aku sadar, you change me and I like that"
Mereka lega. Dibawah sinar purnama malam itu, Rowoon mengungkapan isi hatinya. Dia ga bakal lagi kabur dari perasaannya, tapi dia punya batasan.
"Woon, maaf tapi gua juga sempet suka sama lo" aku Hana malu - malu.
"gua tau tapi waktu itu gua ga berani. Maaf ya" suasana jadi lebih santai. Unek - unek mereka sudah semua disampaikan.
"kamu ga bakal berhenti gitu woon?" tanya Hana in the last.
Rowoon mengendikkan bahu tak yakin. "belom nemu yang click in my heart. But then even many years left, I will give up in the day you marry your man, Han"
"Jangan gitu, lo tuh ganteng, tinggi, bukan anak bandel. You deserve someone who loving you as much as you love her" ujar Hana senderan ke lengan Rowoon (faktor kepala Hana even ga sampe ke Bahu Rowoon).
"Lagian gua mau bangga, tiap hari aku ngabisin waktu lebih dari 10 jam sama kamu sementara Ko Minhyun ga kan?" Rowoon tertawa tanpa beban.
"Han, btw si tom jerry kemana? Ga berantem terus nyusruk ke bawah kan?"
"Dunno. Paling mereka ngeributin alasan Chungha nyebut - nyebut Bang Taeyong mulu. Lu tau ga? Sampe kemaren gua lagi sama Bang Taeyong ketemu Ten, si Ten kekih banget haha"
"Ten lebih ga masuk akal lagi suka sama Chunghanya" keluh Rowoon.
"Han, next next tiap liat bulan purnama gua bakal inget elu" tamba Rowoon so puitis.
"Dear John ala ala lo" sinis Hana. Udab tau udah ini bakal gimana.
"no matter where you're in the world, the moon is never bigger than you thumb" bisik Rowoon sambil ngangkat jempolnya menutupi pandangan bulan di depannya.
"geli" ejek Hana mencoba cringey.
"Lo pasti inget kan 1 lagi dialog kesukaan lo itu Han di dear John" ujar Rowoon.
"Tonight, I will look up at the moon and I will know that somewhere, you're looking at it too" ujar keduanya kompak sambil tertawa.
"Han, nyender - nyender! Inget cowok lo di rumah"
"skrg gua jadi gayakin lo suka ama gua"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Tante BoA vol. 2
Short StoryMasih nyeritain seputaran dunia Hana plus pria - pria penghuni kost dirumahnya, sepupunya yang isinya nyaris cowok semua dan juga teman - teman kampus tercinta, ITB?