Sudah mulai masa perskripsian dan Minhyun juga dikejar projek perorangan untuk tugas akhirnya. Hubungannya sama Hana selama ini adem - adem aja. Berantem kecil cuman karena Minhyun atau Hana bercanda masing - masing. It's almost 1 year, batin Minhyun. Dia duduk bersebrangan sama Bona sambil nugas masing - masing. Tapi dia gajadi fokus ke tugas dan alih - alih distract temennya itu.
"Bon bon bon" panggil Minhyun dengan nada ngeselin. Bona langsung lepas earphonenya dan noleh.
"Apasihhhh yun" jawab Bona kesel. Temenan ama Minhyun 4 tahun, dia masih ga ngerti sama mood patern Minhyun yang unpredictable.
"Mau nanya"
"Yaudah buruan" buru Bona masih kembali ke laptopnya tapi sambil pasang kuping dengerin curhatan.
"Lo pernah ngerasa bosen sama Ong? Ya gua tau kalian udah tunangan pastinya ga boleh gitu" tanya Minhyun berubah jadi sedikit serius.
Bona melirik dan tersenyum heran. Emang gila Hwang Minhyun ini, pikirnya.
"Pernahlah wajar aja kali. Gua juga sometimes menghindari ketemu sama Ong. Untung dia sekarang ini di Jatinangor terus" jawab Bona jujur.
"Kenapa lo? Bosen sama Hana? Berantem?" tanya Bona penasaran.
Minhyun mengeleng.
"Gimana ya.. Hm.. Ya kata lo tadi" jawab Minhyun bingung.
"Kalo dari sisi cewek kek gua ya wajar sih, ketemu tiap hari dengan rasa yang sama pasti bosen kan" ungkap Bona dia akhirnya menutup aplikasi rancang bangunnya dan lebih fokus denger Minhyun.
"Susah jelasinnya Bon" ujar Minhyun diiringi helaan nafas.
"Yang begini nih yang bahaya. Jangan bilang lu lagi suka cewek lain?" todong Bona tanpa basa basi.
Minhyun mengeleng.
"Tapi emang lu ga ada kesempatan juga ya ketemu cewek baru. Lo ketemunya kalo ga gua ya Sowon, atau engga cewek - ceweknya temen lo" jawab Bona dan Minhyun mengangguk pelan.
"Terus lu kalo lagi bosen gimana Bon" tanya Minhyun lagi.
Bona mikir. Dia ga pernah sih sampai bosen - bosen banget ke Ong. Dia cuman kadang jatuhnya bukan bosen tapi annoying aja ke Ong, biasanya dia pilih untuk menghindar dan itu mudah aja baginya. Ong dan dia jarang ketemu karena sebagian besar perkuliahan Ong diadakan di kampus Jatinangor. Sementara Minhyun dan Hana bertemu hampir tiap hari.
"Gua tau lo bisa facing kebosenannya yun. Kasus lo ama gua beda, but after all kalo lo mau curhat, gua open 24/7 buat lo ko" Bona cengengesan dan ngerasa bersalah pas Ong jemput dia ke study center.
Minhyun juga buru - buru berkemas jalan ke parkiran, sambil dalam hati berharap dia ga ketemu Hana.
Minhyun baru aja membuka pintu mobil saat Taeyong dan Dongho berhambur dan masuk ke mobilnya. Minhyun cuman geleng - geleng. Akhir - akhir ini Taeyong dan Dongho lagi akrab karena mereka hampir tiap hari pergi ke rumah sakit bareng. Yang satu pedekate, yang satu nemuin pacar.
"Yun, ke rs dong yun. Gerimis nih" pinta Taeyong udah duduk masih di kursi penumpang diiringi Dongho yang nyengir.
Minhyun nyalain mobil dan mulai tancap gas.
Pas sampe lobby rumah sakit dia malah urung bukain pintu.
"Gua mau ikut dong" tutur Minhyun dan Taeyong ama Dongho cuman saling tatap.
"Kenapa lo? Sakit?" tanya Dongho sambil mereka bertiga jalan.
"Bosen aja sih" jawab Minhyun, padahal dia mencoba menghindar balik ke kost cepet - cepet.
"Santai aja sih bro tugas akhirnya" Ujar Taeyong seakan berpendapat Minhyun cape tugas akhir.
Seperti biasa, Dongho dan Taeyong harus nunggu jam break kedua cewek yang mau ditemuinya.
"Bro berdua, gua mau nanya tapi keknya Taeyong sih ga bakal bisa jawab. Tapi denger aja" ujar Minhyun yang duduk diantara Dongho dan Taeyong.
"Ho, lo pernah bosen sama kak Seola? " tanya Minhyun sebelum komentar c komentar meluncur dari keduanya.
"Bosen gua tiap hari kalo nunggu dia kek gini. Untung aja sekarang ada Tiwai. Napa dah lo stress?" tanya Dongho ga peka.
"Lo bosen ama Hana?" tanya Taeyong datar. Dia ga memposisikan sebagai abangnya Hana, tapi sebagai temennya Minhyun.
"Hm.. Iya" jawab Minhyun lugas.
Taeyong biasa aja. "sebagai cowok gua akuin lo gentle bilang lo lagi bosen, karena gua sebelum jadian ama Jisoo, kalo bosen gua langsung putus"
Dongho ketawa, jujur amat emang Taeyong. Dia selalu ngakuin kalo dia bukan anak baik - baik, mainnya sama geng gaul macem Bobby, Johnny, Yuta, Yunhyeong.
"Saran gua, obat dari segala kebosenan adalah kangen. Itulah kenapa pull and push alias tarik ulur itu penting biar ga bosen dan satu lagi, respect with each other time. Gua walau ketikung temen, tapi masihlah bro pakar percintaan" taeyong mengakhiri ceramahnya dengan bangga.
"Jadi gua harus ngilang dulu?" tanya Minhyun. Taeyong mengganguk.
"Bukan ngilang yun, tapi kasih kesempatan buat diri sendiri alias me time. Rasa bosen lo itu karena lo membatasi diri untuk menikmati apa yang lo mau. We're young, so enjoylah"
Dongho berdecak kagum dan memberi tepuk tangan. Gasalah sama title Taeyong sebagai pakar percintaan cabang kost tante BoA.
"Pulang gih kerumah Jakarta, tar juga lo bakal kangen sama Hana" saran taeyong di akhir konsultasinya.
"Baiklah.. Gasalah gua curhat sama lo yong"
"Next curhat ga gratis" ujar Taeyong asal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Tante BoA vol. 2
Historia CortaMasih nyeritain seputaran dunia Hana plus pria - pria penghuni kost dirumahnya, sepupunya yang isinya nyaris cowok semua dan juga teman - teman kampus tercinta, ITB?