MELIHAT suaminya berdiri di depan pintu ruangan interogasi sesaat petugas berbadan besar yang membawa amplop itu masuk ke dalam, membuat jantung Lisa berdebar lebih kencang dari peristiwa yang dia saksikan sebelumnya. Dia menatap seorang anak perempuan yang tadi menjadi pusat perhatian semua orang. Lalu dia melihat ibu korban yang sedang meringkuk di atas pangkuan suaminya. Semua yang terjadi di kantor itu mengganggu jalan pikiran Lisa.
Kasus-kasus semacam ini adalah santapan favorit suaminya. Kegemaran antara Lisa dan suaminya itu terpaut jauh. Lisa tipikal yang lebih banyak bicara namun terlalu cepat risau, sementara Radit tipikal yang santai namun responsif—tapi juga kadang-kadang kritis. Jika Radit sudah membicarakan hal-hal yang menurutnya benar sementara menurut Lisa salah, pada saat itulah kesabaran Lisa sebagai seorang istri yang taat pada suami bakal di uji. Meski demikian, dia ingin menggali lebih dalam sifat-sifat suaminya, karena itulah yang dipelajari Lisa sejak dulu, dia gemar mempelajari sifat dan karakter orang lain.
Pada saat bertemu dengan seseorang yang pertama kali terbesit di kepala Lisa adalah menentukan orang itu masuk ke dalam kategori sifat yang mana. Kemudian, barulah dia akan menyesuaikan. Sebagai seorang headhunter dengan jumlah networking yang berlimpah. Lisa harus pandai dalam melakukan hal-hal semacam itu. Dia menyebut itu sebagai konformitas. Dengan begitu dia dapat melaksanakan pekerjaannya, mempelajari karakter orang-orang yang akan dia culik dari perusahaan satu ke perusahaan lainnya. Profesinya itu juga sering disebut sebagai executive search.
Radit keluar dan duduk di samping Lisa. Dengan dihujani tanda tanya besar, Lisa memandang suaminya itu.
"Giliranmu," ujar Radit.
Lisa berdiri, menghela napas, kecemasan masih terlukis di wajahnya. Dia memandang wajah suaminya sekali lagi sebelum melangkah masuk. Tidak, pikirnya. Jangan kau memberiku senyuman itu. Radit memasang sebuah senyuman yang sudah lama dibenci Lisa. Senyuman yang sering terlukis di wajah suaminya itu saat dia berhasil. Berhasil beradu argumen dengannya. Berhasil mengungkap fakta-fakta yang padahal sudah berusaha Lisa sembunyikan dengan sangat rapi—seperti tentang masa lalunya. Senyuman kebanggaan dari sang suami. Senyuman itu yang terkadang membuat Lisa ingin sekali memulas dan memerah wajah suaminya itu, lalu menggilasnya dengan sesuatu—apa pun itu.
Lisa sejujurnya tidak sepatutnya bertingkah demikian. Mengapa pula dia harus takut? Sudah seharusnya mereka dikumpulkan dan ditanyai, bukan? Ya, karena mereka adalah orang-orang yang secara kebetulan tinggal dalam satu lingkungan yang sama dengan korban. Lisa memang terkadang membiarkan dirinya hanyut dalam kecemasan yang berlebihan, bahkan dalam hal sepele sekalipun. Dia senang bermain-main dengan perasaannya.
Perempuan itu memantapkan dirinya dengan mengatur napasnya lalu berjalan mendekati pintu masuk. Dia melihat Bagas yang sedang duduk memperhatikan sesuatu di atas meja. Lisa mulai mengatur ekspresinya. Kedua sudut bibirnya diangkatnya setengah. Binar matanya mulai terlihat bersahaja. Lalu dia melangkah masuk.
Bagas menyadari keberadaan perempuan itu lewat sudut matanya. "Silakan duduk," ujarnya tanpa memandang Lisa. Bagas masih terfokus pada potret-potret yang mengerikan itu—yang sekarang terhambur di atas meja.
Penasaran dengan apa yang dilihat oleh petugas itu, sorot mata Lisa langsung jatuh pada salah satu potret di atas meja. Segera saja Lisa langsung mengalihkan pandangan dan menatap langit-langit ruangan. "Mengerikan," ujar Lisa dengan spontan.
Pandangan Bagas berpindah, dia mengangkat kepalanya menatap perempuan itu, dia seakan terganggu oleh refleks gerakan yang dibuat Lisa. Perempuan itu yang masih berdiri di samping bangku dengan ekspresi yang mulai berubah padam. Lisa merasa takut dan sedih secara bersamaan. Sedih karena kematian anak itu pasti akan berdampak besar pada kondisi psikis kedua orangtuanya. Takut karena mayat gadis itu ditemukan di kompleks tempat tinggalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[URBAN THRILLER] Ilham Mahendra - The Good Neighbor (SUDAH TERBIT)
Mistero / ThrillerTidak setiap hari seekor anjing mengendus mayat. Namun itulah yang terjadi di kompleks perumahan Parkville. Seorang gadis ditemukan tewas terbunuh, terkubur di sebuah tanah kosong setelah menghilang berhari-hari. Pertanyaannya: siapa? Siapa yang teg...