Sahabat Jadi Cinta (?)

Part 15

"iya." jawab jessi kemudian

"anak mamah, lagi ngapain?" ucap lita yang sudah ada di belakang jessi, entah sejak kapan

"eh mamah" jawab jessi sambil tersenyum "jessi, lagi nungguin arya makan mah" lanjut jessi sambil melirik arya

"arya emang nya belum makan, nak?"

"belum mah."

"aduh. maapin mamah ya,Tadi nggak di panggil, kirain mamah kamu udah makan, sayang" ucap lita sambil memasang muka bersalah

"gapapa ko mah,"

"mau mamah buatin susu? Supaya kalian tidur nya nyenyak" ucap lita antusias

"boleh mah boleh" jessi sambil tersenyum senang, dan memperlihatkan gingsul nya yang manis

"oke deh. Jessi mau susu apa sayang? Arya juga mau susu apa?"

"jessi mau nya Coklat aja deh..."

"hem. Boleh, arya mau apa?"

"sama kaya jessi aja deh, mah"

"oke, sebentar ya..." lita sambil mengambil dua gelas kaca "arya makan nya dihabisin ya, sayang" lanjut lita sambil mengambil susu coklat

"iya mah"

^^^^

"jess, gua minta nomer nya arya dong" ucap aurel sambil menyodorkan handphone nya

"nomer apaan?"

"nomer! Ya nomer, nya dia lah"

"oh, nomer hape? Dia belum punya hape"

"yah!"

"kenapa?"

"nggak papa."

"aneh lo!"

"tadinya gua mau chattingan sama dia jess, tapi kata lu dia nggak punya hape. AH KESEL KESEL KESEL!" teriak aurel yang berhasil mengambil perhatian anak anak sekelas dan menatap nya Horor

"eh. sorry sorry" lanjut aurel sambil cengengesan

"malu-malu in dah, rel" saut tasya

"yeu. Kan gua udah bilang sorry"

"ya tetep aja malu maluin..." lanjut tasya "gimana kalo guru BK itu denger? Mampus dah lu"

"gua kan kelepasan. Refleks! lu tau Refleks?"

"bodo amat!"

"tasya ko kesel sih? Aneh" lanjut tisya yang kemudian mendapatkan tatapan horor milik tasya

"iya maap iya" ucap tisya lagi

^^^

"ji?"

"hem"

"lo suka sama jessica ya?"

"belum tau." jawab jio kemudian, sambil melemparkan bola basket ke, ring

"ko belum tau sih?"

"emang kenapa sih, Ri?"

"ya gapapa nanya aja, kan kita sepupuan jadi harus saling tau menau satu sama lain" jelas rio