ㅡ bonuzzz ( 5 / 5 ) 🔞

13.5K 1K 180
                                    

sesuai apa yang kalian mau,
changlix bakal dikasih konflik wKWKWKWKWKWK.

smut area
1000 words lebih gengs.

ㅡㅡㅡㅡ

Setelah satu hari berkerja (dan setengah hari sex) Changbin pulang ke rumah pada malam hari.

"Aku pulang" Changbin melepaskan sepatunya dan memasukkannya di rak sepatu. "Hei, bagaimana hari pertama kerja? Apakah sulit?" Felix yang tadi sedang berada di dapur menghampiri Changbin dan memberikan kecupan ringan di bibir Changbin.

Changbin tersenyum pelan, lalu mengangguk. "Lumayan sulit, tapi aku betah." Felix tersenyum, lalu membantu Changbin membuka jas hitamnya serta dasi yang melingkar di kerah kemeja Changbin.

"Bagaimana karyawan disana? Apa mereka memperlakukanmu dengan baik?" tanya Felix sambil menatap Changbin. Changbin mengangguk, "Yeah, mereka sangat baik." ucap Changbin sedikit ragu. Felix lagi lagi tersenyum, lalu mereka berdua berjalan menuju kamar.

"Mandilah, aku akan menyiapkan makan malam." ucap Felix. Changbin mengangguk, lalu mengambil handuk yang sudah disediakan Felix lalu Changbin pergi kearah kamar mandi. Sedangkan Felix membuatkan Changbin makanan untuk makan malam mereka.

Kurang lebih 10 menit lamanya, Changbinpun turun dari kamar dengan handuk yang masih melingkar di lehernya. Changbin menghampiri Felix yang sedang memasak dan memeluknya dari belakang.

"Heish, rambutmu basah tau!" Felix menggerutu saat tetesan air dari rambut Changbin mengenai bahunya karena Changbin menempelkan dagunya pada bahu Felix. "Keringkan rambutku, aku malas." ucap Changbin. Felix menghela nafas pelan lalu membalikkan badannya.

Felix mengambil handuk kecil yang berada di leher Changbin dan menggunakan handuk itu untuk mengeringkan rambut Changbin. Felix mengeringkan rambut Changbin dengan teliti, membuat Changbin terpesona saat melihat Felix dengan tatapan seriusnya. Changbin menyukainya.

"Nah, sudah kering." Felix menaruh kembali handuk kecil itu di leher Changbin, setelahnya Felix membalikkan badannya kembali.

"Hei baby, look at me."

Changbin meraih pelan tangan Felix, tiba tiba Changbin berfikiran untuk berkata jujur kepada Felixㅡ atas kejadian tadi di kantornya. Felix mematikan kompornya, lalu membalikkan badannya lagi dan menatap Changbin.

"Whut?" tanya Felix. Changbin menghela nafasnya, ia meraih kedua tangan Felix dan menggenggamnya."Kau, boleh mungkin menamparku atau marah ataupun memukuliku sehabis ini. Tapi, kumohon. Jangan berfikiran untuk menceraikanku sehabis ini." ucap Changbin.

Felix menatap Changbin bingung, lalu Felix menggenggam balik tangan Changbin. "Ya, aku berjanji. Ada apa?" tanya Felix bingung. Changbin menundukkan kepalanya, "Aku berhubungan badan tadi pagi dengan sekertarisku."







Deg.

Felix terdiam. Jelas dari sorotan matanya ia kecewa, matanya juga telah berkaca kaca. "I'm so sorry" ujar Changbin lirih. Perlahan, genggaman tangan Changbin terlepas. Felix melepaskannya, seiring dengan air mata yang berjatuhan dari mata indahnya.

"K-kenapa?" tanya Felix bingung. Changbin mengangkat kedua bahunya, ia pun tidak tahu mengapa. "A-aku terbawa permainan." jawab Changbin dengan jujur.

Felix tertawa pelan, namun air matanya tidak berhenti mengalir.

"Apa kau bilang? Terbawa? Sebegitu gampangnya engkau berkata seperti itu, Seo Changbin?"

hei, changlix. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang