ㅡ bonuzzz ( 4 / 5 ) 🔞

13.1K 964 299
                                    

konflik di bonus chapter kayanya kane nih wGWGWGWGWG

warn, ini ada ena enanya, tapi bukan sama felix.

ㅡㅡㅡㅡ

Hari ini hari pertama Changbin jadi CEO di perusahaan yang sudah dibangun oleh keluarganya Felix selama bertahun tahun. Karena Felix tidak cocok menjadi sebuah CEO, jadi keluarga Felix ngebolehin Changbin sang suami Felix menjadi CEO di perusahaannya keluarga Felix.

Setelah siap siap tadi pagi, dibantu oleh sang istri Changbinpun datang ke kantor dan disambut meriah sama karyawan karyawan disana.

Changbinpun memperkenalkan dirinya, lalu setelahnya Changbin diajak salah satu sekertarisnya buat ke ruang kerjanya. Namanya Son Chaeyoung. (Bukan Chaeyoung Fromis_9 ya gengs)

Setelah diajak naik ke dalam lift, ternyata ruangan Changbin berada di lantai 18. "Ya silahkan masuk pak, ini ruangan kita berdua." Changbin mengerutkan alisnya, perasaan ruangan ini cuma buat satu orang.

"Ruangan kamu bukannya disebelah sana?" tanya Changbin bingung. Chaeyoung ketawa pelan, "Kita bisa bagi ruangan pak. Siapa tau, kita bisa main disini." Changbin nelen ludahnya kasar, dan natap Chaeyoung ilfeel.

"Maksud kamu, apa ya?" tanya Changbin lagi. Chaeyoung hanya tersenyum kecil, setelahnya Chaeyoung ngedeketin Changbin. Changbin reflek jalan kebelakang, sialnya dia malah jatoh ke kursinya sendiri.

Chaeyoung tiba tiba naik keatas kursi itu, ngebuat Changbin kaget ga main main. "Chaeyoung, saya itu sudah punya istri!" ucap Changbin sambil berusaha nurunin Chaeyoung dari pangkuannya. Tapi sayang sangat amat sayang, Chaeyoung malah mencium Changbin dengan ganas sambil ngeremes remes miliknya dari luar.

"Emh- lepasin!" Changbin berusaha ngelepasin ciuman itu, tapi tangan Changbin malah dicegat dan salah satu tangan Changbin Chaeyoung manfaatin buat ngeremes remes payudaranya. "Ahhh"

"Chaeyoung! Sadar!" Chaeyoung cuma ngeluarin smirknya, lalu kemudian Chaeyoung turun dari pangkuan Changbin dan langsung ngebuka seluruh celana Changbin dengan cepat.

Changbin kaget, tiba tiba Chaeyoung udah masukin milik Changbin kedalem mulutnya. Dan Chaeyoung ngeblow job milik Changbin. Tiba tiba rasanya Changbin ga sadar, dan Changbin malah maju mundurin kepala Chaeyoung buat ngemut benda keras itu dengan cepat.

"Shh" Changbin ngedongkakin kepalanya, Changbin tapi langsung narik Chaeyoung buat bangun. Dan setelahnya, Changbin narik celana dalam Chaeyoung dan langsung Changbin masukin tiga jarinya sekaligus kedalem vagina Chaeyoung.

"Ahh.. Eunghh disanaㅡ aaahh!" Chaeyoung ngedesah ga karuan saat jari jari Changbin nusuk nusuk titik prostatnya. Changbin makin in-out jarinya dengan cepet, nusuk titik kenikmatan Chaeyoung dengan cepet.

"Ahhh" Chaeyoung mendapatkan pelampiasan pertamanya, cairannya keluar dengan banyak dan Changbin langsung ngejilatin abis cairan itu.

Tolong siapapun sadarkan Changbin.

Setelah selesai menjilati habis semua cairan Chaeyoung, Chaeyoung mengelus pelan milik Changbin. Lalu menggesek gesekkan milik Changbin di vaginanya. "Masukkan penismu, kesini ahh- tuan."

Changbin mengangguk cepat, seakan terkena sihir Changbin langsung memasukkan miliknya kedalam vagina Chaeyoung dengan sekali hentak. Lalu Changbin menggerakkan pinggulnya dan menghentak hentakkan penisnya mencari titik kenikmatan Chaeyoung.

"Ahh, nggeuhh. Di ahh disanaㅡ aahhh" Changbin makin menghentak hentakkan miliknya saat menyentuh titik kenikmatan Chaeyoung. "Shhh" Changbin juga ikut mendesah, karena demi tuhan Changbin rindu sex dengan perempuan.

"Ahhh, Cㅡchangbinnhh! Ohhh nghhh" tubuh Chaeyoung terhentak hentak dengan cepat karena Changbin, membuat payudara Chaeyoung bergoyang goyang karena hentakan yang dibuat Changbin.

Karena Changbin tidak tahan melihat payudara Chaeyoung yang menganggur, tangan Changbin pun meremas remasnya. Chaeyoung semakin mendesah dengan keras, "A-akuㅡ ahhh" Chaeyoung mengeluarkan cairannya untuk kedua kalinya.

Chaeyoung tergeletak dengan lemah, sedangkan Changbin segera mengeluarkan miliknya dan mengocoknya dengan cepat dan setelah itu Changbin mengeluarkan spermanya.

Changbin menghela nafasnya, berusaha mengatur pernafasannya. Sedetik kemudian Changbin menggepalkan tangannya dengan kuat, ia memakai pakaiannya dan segera menggendong Chaeyoung keruangannya. Tidak lupa Changbin menutupi tubuh Chaeyoung dengan selimut tebal. Setelah itu Changbin membenarkan kembali pakaiannya dan merapihkan beberapa spermanya yang berada di lantai.

"A-apa yang harus aku katakan kepada Felix?" ucap Changbin sembari menggepalkan tangannya. Changbin mengusap wajahnya dengan kasar, lalu matanya mengeluarkan setetes air mata.

"Maafkan aku Felix, semua ini adalah salahku."

ㅡㅡㅡㅡ

ayoloh mau last bonus chapternya si Felix mempermasalahkan Changbin sex sama Chaeyoung or not?

gonna private this chapter soon.

hei, changlix. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang