Changbin bangun dengan pusing di kepalanya. mungkin ini efek dari darah kemaren yang ga berhenti.
"shit." ucap Changbin pelan sambil megangin kepalanya yang pusing.
Changbin ngelirik kearah jam yang ada di mejanya, terus dia senyum pelan.
masih ada waktu buat kabur, dan sekolah.
demi Felix.
Changbin bangun dari kasurnya dan beranjak ke kamar mandi dengan hati hati. mencegah adanya luka di kakinya karena beling yang masih berceceran di kamarnya itu.
kurang dalam waktu 30 menit Changbinpun keluar dengan baju serta tasnya yang udah siap.
Changbin ngambil sepatu dan kunci motornya, terus ninggalin surat di meja ruang tamu.
Halo, mama dan papa yang brengsek. mungkin anakmu ini lebih brengsek.
silahkan kalian hukum Changbin ataupun kutuk Changbin jadi batu. Changbin ikhlas kok. asal Changbin ga jadi nikah sama Sayuran itu.Changbin mau sekolah. Changbin sayang sama Felix. Changbin gamau nikah sama tameng, Changbin sukanya pedang.
silahkan ibu dan bapak yang terhormat menghina saya dan tidak menganggap saya ini anak kalian. saya sudah membawa uang tabungan saya selama ini. dan itu cukup untuk saya selama satu tahun.
saya bisa hidup tanpa kalian. saya akan bekerja dan tinggal sendiri, daripada harus menikah dengan calon akal akalan kalian yang mementingkan uang.
selamat pergi, orang tua brengsekku.
ㅡdari mantan anakmu,
Seo Changbin---
Changbin sampe di sekolah setelah 10 menit naik motor.
Changbinpun markirin motornya di tempat parkiran dan pergi ke kelasnya. ralat, kelas Felix sebenernya.
"heh julaini, pacarnya minho" panggil Changbin ke Jisung, yang ada di depan pintu kelas dan lagi ngobrol sama Minho, pacarnya.
"gua Jisung, goblok!" umpat Jisung kasar ke Changbin
"Jisung sayang, gaboleh gitu." ucap Minho sambil nutup bibir Jisung pake bibirnya selama beberapa detik.
Changbin yang ngeliat pemandangan itu jadi iri sendiri. Changbinpun akhirnya gajadi minta tolong Jisung buat panggilin Felix kedepan.
"lix?" panggil Changbin ngehampirin Felix yang lagi duduk sambil mainin jari tangannya di meja.
"eh, bin?" Felix ngeberhentiin kegiatannya dan nengok kearah Changbin. terus nepok kursi yang ada di sampingnya
Changbin senyum dan ngikutin isyarat Felix tadi.
"nanti sore jadi?" tanya Changbin yang dibales anggukan sama Felix
iya, jadwal penerbangan Felix itu nanti sore. dan Changbin bilang kalau dia mau nganterin Felix pas Felix mau pergi.
Changbin ngehela nafas pelan sambil ngeliatin Felix.
menurut Changbin, manusia yang lagi diem di depannya itu adalah manusia ciptaan tuhan yang sangat amat sempurna bagi hati Changbin. terlalu sayang untuk di sia siakan. Changbin terlalu cinta dengan manusia yang ada di depannya itu, Felix.
"i miss you. i will miss you"
Changbin ngedeketin kepalanya ke Felix, terus nyuri kecupan pelan di bibir Felix.
cuma sebentar kok. kalau kelamaan Changbinnya nafsu nanti.
Felix cuma bisa diem, padahal dalam hatinya udah berdetak 10x lipat.
Felix gaboleh labil, gaboleh sampe gagal pergi karena Changbin.
"i will miss you too. udah balik ke kelas sana" ucap Felix sambil ngedorong Changbin keluar kelasnya.
Changbin cuma bisa senyum tipis dan ngangguk, terus dia pamit dari kelas Felix.
---
sekarang Felix sama Changbin udah nyampe di bandara. setelah tadi minjem mobil Minho, pacarnya Jisung, merekapun sampe di bandara.
Changbin nurunin beberapa koper Felix dari bagasi mobilnya Minho. terus nutup bagasi mobil itu.
"harus pergi sekarang ya?" tanya Changbin lirih, dia belum siap ninggalin Felix.
"iya bin. kita bisa ketemu lagi, 5 tahun kedepan. disini. okay?" tanya Felix sambil ngasih jari kelingkingnya ke Changbin.
Changbinpun senyum dan ngaitin kelingkingnya sama kelingking Felix.
"i love you."
"i love you too. dah!"
Felix dadah dadah ke Changbin dan ke Minho beserta Jisung. lalu akhirnya Felix menghilang dari pandangan mereka bertiga.
Changbin ga sadar, bahwa itu ucapan i love you terakhir untuk Changbin dari Felix.
---
Note:
Hayoloh!?!
Bagaimana kalau- Felixeu, mati?
KAMU SEDANG MEMBACA
hei, changlix. ✔
Fanfiction"jangan mau sama changbin, cuek. kamu gaakan kuat, biar aku saja" -felix, pecinta changbin 2k18 ㅡwarn: boyxboy.