Aku bersekolah di SMP Negeri 2 Gunar, letaknya sekitar 1 Km dari rumahku. 15 menit sampai.
Dulu jarak 1 Km adalah jarak yang dekat untuk ditempuh dengan berjalan kaki. Dan aku melakukannya setiap hari tanpa bantuan koyo atau balsem karena nyeri.
" Yesaaaa..." Teriak Arista dan Meme dari jarak 200 Meter.
" Iya."
Setiap pagi, aku dijemput oleh Arista dan Meme karena rumahku masuk dalam jajaran rute berangkat sekolah. Yang membuat teman-teman selalu menjemputku dulu sebelum sebelum berangkat.
Dengan mata yang masih sedikit ngantuk dan perut keroncongan karena melewatkan sarapan pagi. Aku berangkat ke sekolah, sambil ngobrol kesana kemari gak jelas sama sekali.
" Yes, Katanya ada orang kota yang lagi nginep dirumah kamu ya" Tanya Arista
" Iya, tu dari sekolahnya kak Ulya. Ada 7 orang, yang 2 cewek. Yang 5 cowok tapi aku baru ketemu 1 cowok aja sih, katanya besok atau minggu depan baru pindah"
" Ganteng gak?" Meme semangat bertanya.
" Yo jelas to Me, mana ada orang kota yang jelek kayak dikampung kita ini haha" Sahut Arista cekikikan.
" Haha, Hendro gateng loh Me, Katamu, kamu deg-degan saben ketemu dia" Candaku. (saben = setiap)
" Hussst Hendro lagi Hendro lagi, tapi katanya Hendro mau nikah karena dijodohkan emaknya"
" Hahaha, ih kayak siti nurbaya aja.. eh salah, ini namanya siti nurboyo, masak iya ada cowok di jodohin"
" Hahaha, ada tuh si Hendro, keluar SMA mau nikah, terus mau dikasih sawah buat biayain keluarga-nya"
" Yah, Meme patah hati dong!"
Perbincangan soal Hendro berakhir, saat Bu Sari berdiri di depan gerbang dengan tongkat ajaibnya. Sontak tak ada satupun kata yang berani terucap dari mulut, lalu lari karena takut telat masuk.
Dulu pernah ada yang cekikikan di jalan, pas jam masuk kurang 5 menit, pintu gerbangnya langsung ditutup dan gak boleh masuk sama bu Sari. Serem kan.
Parahnya, esok hari mereka dipanggil guru BP karena bolos, padahal itu ulah Bu Sari dan gak ada yang bisa melawan. Maklum Bu Sari adalah mantan Kepsek yang berkontribusi besar pada perkembangan SMP Gunar. Beliau mundur dari jabatan kepsek, karena hamil tua dan gak mau stress jadi beliau minta turun jabatan, katanya takut anaknya jadi bodoh. Bu Sari ada-ada aja.
" Me, nanti pulang sekolah mampir ke pak botak dulu ya, beli bakso. Laper"
" Mesti ni, beli baso mulu tapi gak gemuk-gemuk"
" Hahaha"
Jaman SMP bakso harganya cuma seribu, dapet pentol 10 makanya sambil jalan pulang, di tali terus di bolongin di pojok bawah, kayak makan pentol gitu. Mantap banget deh, percayalah.
" Me, Arista mana?"
" Mana kutau, katanya ada bimbingan dianya"
" Kita kok enggak ya"
" Ya kan jadwal kita besok"
"Oh iya ya"
Pulang sekolah juga selalu bertiga, kalau kurang satu selalu dicariin. Tapi hari ini Meme lagi kurang enak badan jadi minta balik duluan. Nah, pas dijalan tergoda sama gorengan mbk Tutik, dan mampir sebentar karena lelah katanya.
Warung mbak Tutik selalu ramai oleh anak sekolahan pas siang begini, ditemani sama musik POP yang mengudara lewat Radio Mahkota FM. Kadang ada yang sengaja kesini cuma pengen denger salam yang dititipkan lewat Radio, begitupun aku. Dan saat ada yang kirim salam semua pada terika "wooaaaa" sambil ditemani muka merah merona karena malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Dika !
RomanceDi tahun 2015, ketika aku sedang duduk kursi tempatku bekerja, aku terdiam, sejenak pikiranku lepas dari beban berat tumpukan kerjaaan. Menuju lorong waktu beberapa tahun yang lalu. Terdengar suara dari Ardina Rasty menyanyikan lagu yang sempat hits...