MOS dan Hal Tak Terduga

6 0 0
                                    

Masa orientasi siswa terasa lebih ringan karena aku telah mendapatkan teman, jadi aku bisa janjian buat masuk kelas bersama, atau ke kantin bersama. Jadi gak perlu salting kalau dilihatin sama cowok-cowok.

Kostum pagi ini disuruh memakai baju putih dengan rok hitam, tapi kaus kakinya harus beda warna kanan dan kiri. Bikin kesal saja.

"Hey, kaus kakimu kok putih semua?" tanyaku.

" Eh harusnya gimana?"

" Harus beda warna nih"

" duh gimana ya?"

" ah nanti pasti kena hukuman aku"

" Pakai kaus kakiku aja, warna satunya hitam kok, jadi masih beda kan?"

" Iya iya, makasih ya Yes"

" Sama-sama"

Untung hari itu aku pakai kaus kaki beda warna hitam dan kuning, jadi temanku bisa kuselamatkan. Dan kegiatan MOS pun dimulai.

" Hei kalian berdua, cek kostum disini ya" teriak kakak kelas.

" Iya"

" Eh, tunggu deh ! kayaknya aku kenal kamu" teriak wanita dari belakang ruang Aula.

" Emm siapa ya?" tanyaku.

" Yesa kan kamu?"

" eh iya, kok tahu?" aku semakin penasaran.

" Astaga Yesa, ni aku Yurika, ingat gak?"

" Eh kak Yurika, loh sekolahnya disini toh. Aku serius pangling sama wajah kakak. Habisnya makin cantik jadi beda"

" Ah bisa aja"

" Yauda masuk yuk"

Melihat ada yang mengenaliku aku merasa senang dan sedih, senang karena mungkin aku bakal satu sekolah dengan kak Dika, dan sedih karena pasti aku terus yang jadi pemeran utama.

.... dan dugaanku pun terjadi.

" Siapa yang mau jadi ketua regu nih?" tanya kakak osis.

" Kok pada diem, emm yauda kita pilih aja ya" lanjutnya.

" Yesa aja tu Yesa aja !" Teriak Yurika dari belakang barisan.

" Gawaaat !!" Cemasku.

Tapi syukurlah ada seorang lelaki yang melihat sinyal ketidak nyamananku ditunjuk sebagai ketua regu dan mengajukan diri dengan suka rela.

" Saya saja kak, saya Dion, laki mah yang pantes jadi ketua. Kasian kan kalau cewek"

" huuuuuu" Teriak semua siswa.

" Diam diam diam, oke Dion kamu jadi ketua regu"

" Eh, tapi Yesa harus jadi wakil ketuanya dong. Biar bisa barengan kemana-mana"

" Huuuuuu" teriak teman-teman lagi.

" Yakelah, usaha aja sih tong" teriak salah satu teman wanita disebelahnya.

" Ya kan, buat penyemangat biar gak boring kak haha"

Sungguh menjengkelkan sekali si Dion itu, ku fikir aku bakal terselamatkan olehnya. Nyatanya tetap saja aku ikutan. Tapi setidaknya aku tidak jadi ketua regu, bisa pingsan nanti pas disuruh kedepan presentasi or pengenalan lainnya.

Untungnya, MOS di SMA 3 Padalarang tak se seram yang dibayangkan, Cuma pengenalan jurusan dan materi-materi tentang tatib sekolah, or kegiatan ekskul lainnya. Namun ada satu waktu dimana aku tidak begitu yakin dan berani menampakan diri, gemetaran ingin segera pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hi, Dika !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang