Duniaku sedikit berbeda tanpa musik, karena hampir setiap saat aku mendengarkan radio yang banyak sekali musik-musik berkeliaran. POP, Dangdut, Rock, Melo, RnB dan banyak lainnya. Tapi yang paling kusukai adalah musik POP dan melo, musik yang sedikit mendayu-dayu serta romantis. Tapi kadang juga suka gamelan jawa, yang gak ada romantis-romantisnya haha.
Siang ini aku tetap pulang bareng Meme dan Arista, tapi gak mampir warung dan buru-buru pulang. Karena harus bantu eyang beres-beres rumah.
" Me, nanti kerumah gak? Aku bete nih karena gak punya temen. Masak aku harus jadi kacang pas lagi main sama temen-temen kak Ulya" kataku.
" Males ah, nanti ketemu sama Yurika tu yang ketus banget !" canda Meme.
"Ayolah !"
" Hahaha, iya Yesa Bawel, mana mungkin tega aku lihat kamu berubah jadi kacang"
"Kampret lu me, Oke deh kutunggu"
Setelah sampai dan membersihkan seluruh rumah, aku pergi kedepan teras ditemani dengan Radio dan buku tulis. Siap bertempur dengan imajinasi.
" Nduk eyang cari kayu bakar dulu ya"
" Injih eyaang"
Suasana jadi sempurnah karena eyang tidak dirumah. Jadi aku bebas tugas gak disuruh-suruh. Teman kak Ulya pasti pulang sore dan aku masih punya banyak waktu untuk merasakan tenangnya gamelan jawa dari radio sebelah. Kalau kamu ikut disebelahku pasti kamu gak akan melewatkan momen ini sehari-pun.
Selang beberapa waktu ~
" Yesaaaaaaa !!!!" Teriak Meme dari jauh.
" Duh kan, aku ketiduran lagi. Gimana ini kalau temen kak Ulya pada ngelihat"
Lagi-lagi aku ketiduran seperti biasanya, walaupun aku cuek dengan sekitar. Tapi kali ini agak berbeda karena aku harus jaga image di depan anak-anak kota. Tepatnya sih jaga image dari kak Dika.
Lalu aku menyalahkan Meme karena dia datang agak terlambat, tanpa mendengarkan alasan yang terjadi.
Parahnya saat aku bangun,aku tak bertanya pada Meme jam berapa. Langsung nyerocos cerita ini dan itu seolah tak ada yang mendengarkan. Meme dan aku tertawa cekikian, membahas hal yang gak penting sekali, mulai gosip kak Ulya yang abis nonjok si Jun yang super playboy, sampai ngomongin Arista yang suka ngupil sembarangan. Wajar antara teman saling ngomongin dibelakang, asal gak keterlaluan. (membela diri)
Tiba-tiba Kak Dika keluar dari dalam rumah, membuat aku dan Meme kaget.
" Eh, kak Dika. Kapan datang" Tanyaku.
" Jam 2 tadi, pas kamu lagi tidur" Jawab-nya.
Meme tertawa cekikik-an melihat mukaku yang memerah karena malu, dia paling tahu aib terbesarku saat tidur. Sedikit memalukan dan tidak tertolong. Aku segera melihat jam, dan baru ku ketahui sekarang sudah jam 3 sore, yang berarti aku sudah tidur sejak 2 jam yang lalu.
" Dasar ceroboh " Jitak Meme
" Ups, tau sendiri kalau udah denger lagu langsung tepar, kamu sih datangnya lama. Jadi begini kan"
Dan baru kusadari juga, wajah Kak Dika dari tadi agak aneh, seperti sedang menahan tawa, mungkin dia telah melihat aku tertidur sambil mendengkur, atau mengeluarkan air liur. Ah mengingatnya saja menjengkelkan. Oke kita lupakan soal ini.
Malam itu adalah awal aku tertarik dengan kak Dika, terpikat hingga tak bisa lepas, terpesona hingga tak bisa bernafas, tapi aku belum mati, aku masih hidup.
Suasana agak dingin, mereka berkumpul didepan rumah, kebetulan depan rumah nenek ditanami rumput peking yang tumbuh lebat dan bersih, jadi nyaman untuk bersantai. Aku, Meme dan Arista juga diajak kumpul. Bertukar cerita meskipun kita hanya jadi tim tawa saja.
" Eh Yesa, tolong ambil Gitar dong" kata kak Dika
" Dimana kak?"
" Di kursi tamu depan, yang warna coklat tua ya"
" Oke"
Aku sempat deg-degan karena namaku dipanggil kak Dika, walaupun gak se deg-degan waktu sama kak Tedy. Haha. Asli mereka berdua tampan, tampan sekali sampai bikin heboh sekampung. Cuma sayang kak Tedy uda di tandai sama Yurika. Jadi susah gerak, kasian.
Setelah kuambil gitarnya, aku duduk disamping kak Dika. Duduk aja, karena memang lagi kosong.
5 menit kemudian perasaanku masih sama, 10 menit berlalu-pun masih sama, dan dimenit ke 15 aku mulai merasa ada yang berbeda. Dari semua orang disini, mereka banyak bercerita tentang kisah hidup-nya, pernah ini dan pernah itu, membandingkan kehidupan ini dan kehidupan itu. Bukan sombong, tapi seperti pemuda pemuda lainnya yang ingin di akui keberadaanya. Berbeda dengan kak Dika, dia lebih banyak diam, tersenyum, dan hanya menanggapi seadanya. Kemudian sibuk memainkan gitar.
" Kak, boleh request gak?" kataku memulai pembicaraan.
" Boleh "
" Lagu-nya Anji – bersama bintang dong"
Dia-pun mulai memaikan gitar dengan suara emas-nya, menjadi sedikit melo dan nge-jazz. Di menit ke 15 tepat, aku jatuh cinta pada-nya. Pada paras dan suranya. Belum pada hatinya karena aku masih belum melihat semuanya.
Satu lagu sukses dimainkan, dan aku mulai gencar minta request lagu A-Z, hebatnya tidak ada yang dia tolak, semua-nya di nyanyikan dengan riang olehnnya, kadang dia meminta yang lain bernyayi, juga memintaku. Malam itu aku merasa telah membangun jembatan penghubung antara aku dan kak Dika. Tapi belum kupastikan, karena 2 hari saja belum cukup untuk memverifikasi apakah kak Dika seorang jomblo atau telah memiliki pasangan.
" Yesa banyak tahu soal music juga ya" Tanya Kak Rendy menghentikan lantunan gitar kak Dika.
" Iyanih aku baru sadar" Jawab Yurika.
" Haha, dia mah ratunya lagu pop disini kak, coba kalau ada kuis tebak lagu, dia tuh yang menang" Jawab Arista.
" Hehe, iya nih, berkat kak Dina jadi tahu segalanya aku" jawabku
" Siapa?"
" Itu penyiar radio gita Fm"
" Hahaha, ada-ada saja. Ku kira kamu les musik"
Pembicaraan terhenti saat layar ponsel kak Dika menyala, sepertinya dari orang yang penting karena kak Dika pindah tempat kedalam rumah. Lama sekali sampai semua pada bubar. Aku sedikit kecewa karena masih ingin tahu lebih dalam dari kak Dika, tapi harus berhenti karena suasanya sudah tidak seru lagi.
*** Terimakasih sudah baca cerita saya, maaf kalau ceritanya jelek***
** Jangan lupa ninggalin jejak ya**

KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Dika !
RomantizmDi tahun 2015, ketika aku sedang duduk kursi tempatku bekerja, aku terdiam, sejenak pikiranku lepas dari beban berat tumpukan kerjaaan. Menuju lorong waktu beberapa tahun yang lalu. Terdengar suara dari Ardina Rasty menyanyikan lagu yang sempat hits...