"Sujeong-ah, tinggalah disini untuk sementara. Aku ingin kau tetap bersama-sama dengan Jiyeon supaya tidak ada kejadian yang tidak di inginkan terjadi lagi seperti kasus Myungeun dan Jangjun. Selama aku dan Jaeseok pergi, tetaplah disini. Mengerti?"
Sujeong mengangguk cepat dan menuruti apa yang dikatakan oleh Sungyoon tadi, dan sejujurnya dirinya juga takut jika harus tinggal sendirian di apartemen nya.
Bayang-bayang tentang kematian Jangjun dan Myungeun masih teringat jelas di otaknya, dan tentu saja itu membuatnya takut bukan kepalang. Dia takut, kalau korban yang selanjutnya adalah dirinya
Maka dari itu, Sujeong langsung mengangguk patuh saat Sungyoon menyuruhnya untuk tinggal di apartemen milik Jiyeon.
Tapi sejujurnya dirinya juga sedikit bingung kenapa Sungyoon tiba-tiba menyuruhnya untuk tinggal di apartemen Jiyeon dan menyuruh nya untuk tetap berada di dekat Jiyeon. Ya mungkin karena kasus Myungeun yang mengakibatkan Jiyeon terseret menjadi tersangka membuat Sungyoon mewanti-wanti dan sedikit parno
"Sekarang masuklah dan kunci pintu, jika ada sesuatu yang mencurigakan, cepat telpon kami"
Sekali lagi Sujeong hanya mengangguk patuh, lantas gadis itu langsung masuk kedalam apartemen milik Jiyeon dan menguncinya
"Eonni, Sungyoon oppa bilang, kau belum makan, ayo makan dulu" bujuk Sujeong untuk kesekian kalinya pada Jiyeon yang kini tengah terbaring memunggunginya
Dan untuk kesekian kalinya lagi, dirinya tidak mendapat respon apapun dari Jiyeon. Gadis itu hanya bergeming dan betah dengan posisinya yang memunggungi Sujeong
Sujeong menghela napasnya, ya sudah, mungkin Eonninya ini sedang tidak ingin di ganggu, dan mungkin kejadian kemarin benar-benar membuat Jiyeon berguncang hebat
Sujeong pun akhirnya menyerah, dan dirinya pun memutuskan untuk keluar dari kamar Jiyeon saja. Ah, dia baru ingat, kalau semenjak kemarin dirinya juga belum makan
Karena terlarut dalam kesedihan dan ketakutan, dirinya sampai lupa untuk makan. Ya, bagaimana pun juga, dia harus tetap hidup walaupun kekasihnya kini sudah tidak bersamanya. Karena Jangjun pasti akan sedih jika dirinya terus menangisi pria itu
Jika Jangjun ada disini, mungkin dirinya akan terkena omelan panjang dengan suara cempreng milik pemuda itu karena dirinya yang sudah melupakan makannya
Sujeong tersenyum miris, "bogoshipo" lirihnya, dan melanjutkan langkahnya menuju dapur
Gadis berpipi berisi itu kemudian membuka kulkas milik Jiyeon dan Yein, dan melihat isinya.
Terlihat isi kulkas milik Jiyeon masih penuh dengan bahan makanan, berbeda dengan kulkas miliknya yang selalu kosong karena dirinya malas untuk pergi berbelanja
Tapi, walaupun ada banyak pilihan sayuran dan bahan untuk di masak, gadis itu sangat malas untuk mengolahnya. Jadi Sujeonf hanya mengambil sebutir telur, dan susu
Dan kemudian gadis itu beralih pada lemari kaca yang di dalamnya terdapat tumpukan Mie instan
Namun, langkahnya terhenti saat kakinya tidak sengaja menyenggol tempat sampah yang ada di dekat sana. Dan dengan terpaksa membuat gadis itu langsung berjongkok dan memunguti satu persatu sampah yang keluar dari dalam tempat sampah tadi
Tetapi, pergerakan gadis itu kembali terhenti, sebuah kertas dengan banyak noda merah yang nyaris berubah berwarna hitam jadi menarik perhatiannya
Dengan perasaan yang sedikit takut dan dengan tubuh yang mulai gemetar, gadis itu pun meraih kertas yang sudah di remas menjadi sebuah bola
KAMU SEDANG MEMBACA
[THRILLRIES] Hide and Seek
FanfictionCOMPLETE || Horror, Thriller, AU || Golden Child, Lovelyz || PG - 16 Permainan yang di mainkan sebagai ajang balas dendam "Kita sudah bersembunyi selama satu jam disini! Mana? Bahkan boneka itu sedari tadi diam di tempatnya! Sudah aku bilang bukan...