Game Over

207 49 16
                                    


Bismillah, Kalo mau minum, minum dulu. Makan juga gapapa, soalanya ini chapter terpanjang yang pernah ku tulis. Hiks:')

























Gadis itu membuka matanya ketika wajahnya di terpa oleh angin yang kuat, udara yang dingin membuat gadis itu terbangun dan meringis karena merasa kedinginan dan kesakitan

Saat pertama kali membuka mata, pandangannya memburam, kepalanya sakit sekali

Dengan perlahan, pandangannya pun mulai menjernih, dan dirinya juga dapat melihat dengan jelas dirinya ada dimana sekarang.

Entah mengapa tiba-tiba Jiyeon merasa kan, Deja vu ketika melihat tempat ini. Jiyeon merasa tempat ini tidak asing untuknya, dan ini berada diㅡ atap sekolahannya dulu?

Jiyeon tidak ingat dengan apa yang sudah terjadi, tapi yang dia ingat terakhir kali adalah ketika Yein yang ternyata mengetahui dirinya bersembunyi di bawah kasur

Ah Jiyeon ingat, Yein yang sudah membuat dirinya seperti ini. Tapi dimana gadis itu?

Jiyeon mengedarkan pandangannya, namun tidak lama karena dirinya langsung terfokuskan objek yang berada di depannya, Jiyeon langsung menjerit histeris

"SUNGYOON-AH!"

Gadis itu hendak berlari menghampiri Sungyoon yang terduduk lemas dengan kepala yang berdarah-darah dan juga dalam keadaan terikat, tapi sayang dirinya tidak bisa melakukannya karena dirinya pun di ikat

Dan baru Jiyeon sadari kalau Jaeseok dan Sujeong juga ada di sebelah Sungyoon, keadaan teman-temannya itu juga hampir sama dengan Sungyoon, tapi lebih memprihatinkan

Sungyoon tidak pingsan, pemuda itu sadar tapi dengan wajah sayu dan terlihat tengah menahan sakit. Kekasihnya itu juga kini membalas tatapannya, dan tersenyum tipis sambil menggumam kata 'aku tidak apa-apa' yang tentu saja membuat hati Jiyeon semakin berdenyut nyeri

Jiyeon benar-benar tidak tega melihatnya, Jiyeon ingin menghampirinya. Tapi tali yang mengikat lengan dan kakinya kencang sekali, membuat Jiyeon tidak bisa melakukan apapun selain hanya memberontak dan menangis

"Tuan Putri sudah bangun ya?"

Jiyeon langsung mendelik tajam dengan kedua bola matanya yang berair, deru napasnya terdengar tidak beraturan

"Kenapa kau lakukan ini pada kami?! Kenapa?! Kenapa kau lakukan ini pada ku, Yein-ah?" tanya Jiyeon dengan jeritan histeris, gadis itu terus meronta-ronta di dalam duduknya.

Sedangkan gadis tadi, hanya menyeringai. Dan kemudian Yein berjongkok tepat di depan Jiyeon

"Kenapa ya? Balas dendam, mungkin?" Kata gadis itu dengan tenang, dan kembali menyeringai dengan jahatnya

Jiyeon tertegun, balas dendam?

"Balas dendam? Memangnya kami salah apa?!"

Yein bangkit dari posisinya, wajahnya yang sedaritadi tenang kini berubah dingin. Gadis itu langsung mencengkram pipi Jiyeon dengan sebelah tangannya

"Mereka memang tidak salah, tapi kau lah Puncak masalahnya!" seru Yein dengan nada suara yang besar dan berbicara tepat didepan wajah Jiyeon. Membuat Jiyeon dengan otomatis memejamkan matanya

"Jangan sakiti Jiyeon, Jiae!"

Tiba-tiba suara serak milik seorang Choi Sungyoon berteriak, membuat Jiyeon membuka matanya dengan pandangan terkejut. Apa? Jiae?

Sedangkan gadis yang kini berdiri di hadapan nya justru tertawa remeh, lalu kembali menatap Jiyeon seolah Jiyeon adalah sampah yang paling menjijikan di dunia ini

[THRILLRIES] Hide and SeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang