play - 007

288 55 2
                                    
























Jiyeon berjalan gontai menuju dapur, mata sayu nya terkadang mengerjap beberapa kali untuk mengurangi rasa kantuk yang kini menyerang nya

Jiyeon benar-benar merasa mengantuk sekarang, tapi Jiyeon tidak bisa tertidur karena harus menemani Sujeong yang juga tidak mau tertidur sejak kemarinㅡsetelah kematian Jangjunㅡ

Ya, setelah insiden kematian Jangjun yang terjadi secara Misterius, ke 7 orang berbeda jenis itu memilih untuk tetap tinggal di basecamp saja

Karena takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan menimpa salah satu di antara mereka, apalagi seperti Jiyeon, Yein dan Sujeong yang tinggal sendirian

Sebenarnya Jiyeon tidak tinggal sendiri an, dia tinggal bersama Yein karena gadis itu adalah adik sepupunya. Tapi Sungyoon sang kekasih, tetap saja merasa khawatir dan menyuruh Jiyeon dan Yein untuk tinggal di basecamp dengan yang lainnya

Jiyeon merenggangkan tubuhnya yang terasa pegal, kemudian gadis itu membuka pintu lemari atas untuk mengambil kopi dan gula. Dia berniat untuk membuat kopi agar tidak terlalu merasa mengantuk

Sebenarnya, Jiyeon sudah diperintahkan Jaeseok untuk pergi tidur. Tapi Jiyeon menolak dan tetap ingin menemani Sujeong yang juga belum mau tidur

Jiyeon hanya takut Sujeong melakukan hal yang dapat membahayakan gadis itu, apalagi sekarang gadis itu sedang merasa sangat terpuruk. Jiyeon takut Sujeong akan melukai dirinya sendiri seperti yang pernah di lakukan gadis itu, ketika kedua orang tua gadis itu meninggal

Sujeong pernah mengiris lengannya karena tidak terima dengan kenyataan pahit, yang menyatakan bahwa kedua orang tuanya sudah tiada. Gadis itu hampir melakukan bunuh diri dengan cara mengiris urat nadinya, tapi beruntung gadis itu dapat di selamatkan walaupun sempat kekurangan darah

Dan Jiyeon tidak ingin kejadian itu terjadi lagi.

Untuk kesekian kalinya, gadis itu kembali menguap. Matanya menutup sejenak, entah rasanya dia benar-benar mengantuk sekarang

Tiba-tiba, Jiyeon merasakan kalau ada sebuah tangan menyentuh pundaknya. Dengan mata terpejam gadis itu tersenyum tipis dan kemudian bergumam

"Ya, aku tahu itu kamu" gumam gadis itu pelan, senyumnya masih mengembang, matanya sama sekali belum terbuka.

Jiyeon tahu, pasti itu adalah tangan Sungyoon. Karna memang Sungyoon senang sekali menjahilinya

Tapi Jiyeon tak mendapat jawaban apapun, yang anehnya Jiyeon malah merasakan pundaknya di remas kuat. Membuat gadis itu mengerutkan dahinya serta meringis kesakitan. Jiyeon merasa kulitnya di tusuk-tusuk oleh kuku-kuku yang tajam. Lalu kemudian membuka matanya

"Sungyoon-ah, berhen-"

Jiyeon mematung dan sontak langsung menghentikan ucapannya, kedua bola matanya membola, dadanya seketika naik turun tak beraturan

Saat Jiyeon berbalik, ternyata tidak ada siapapun di belakangnya. Dan itu sontak langsung membuat Jiyeon terdiam, jantungnya memompa lebih cepat dari biasanya. Aliran darahnya berdesir hebat, seketika bulunya meremang

Rasa kantuknya pun langsung lenyap begitu saja, berganti dengan rasa takut yang mulai melanda dirinya

Jiyeon menggelengkan kepalanya, tidak mungkin ada hantu disini, hantu itu tidak ada

Gadis itu kemudian menggeleng kan kepalanya sekali lagi, lalu berbalik untuk kembali membuat kopinya

Dengan tangan yang gemetar, gadis itu memasukkan serbuk kopi dan juga gula. Dan ketika hendak mengambil air hangat, Jiyeon lupa kalau dia belum merebus airnya

Jadi Jiyeon dengan keadaan yang masih sedikit parno pun, segera menuju ke lemari lagi untuk mengambil teko yang akan digunakan untuk merebus air

Gadis itu menyari teko itu dengan tergesa-gesa, entah mengapa perasaannya jadi tidak karuan. Dia ingin cepat-cepat pergi dari sini

Gadis itu mendesah frustasi saat dia tidak menemukan teko itu di lemari atas, dan Jiyeon pun kemudian merunduk untuk mencari di lemari bagian bawah

Tapi saat gadis itu membuka pintu lemari bagian bawah, Jiyeon sontak langsung menjerit kuat dan jatuh terduduk

Didalam sana, ada boneka yang sudah di jahit dengan benang merah. Boneka yang kemarin di gunakan untuk melakukan ritual bermain petak-umpat, boneka yang sedari kemarin Yein bawa. Boneka yang di beri nama Jiae oleh seorang Jung Yein

Boneka itu, terlihat sangat menyeramkan, dan boneka itu seolah-olah kini tengah menatapnya juga

Dengan dada yang naik turun, dan dengan tubuh yang bergetar hebat, Jiyeon menatap boneka itu dengan tatapan horor. Pikirannya langsung berkecamuk dan tidak dapat berpikir secara jernih. Hingga tanpa sadar gadis itu mulai menangis karena ketakutan

Bagaimana bisa boneka itu bisa didalam sana?

Jiyeon meringsut mundur, menjauhi boneka yang kini tengah menatapnya. Jiyeon ingin bangun lalu lari dari sini, tapi kakinya tiba-tiba terasa lemas, hingga dirinya hanya bisa meringsut menjauh saja.

Matanya yang berair tak lepas menatap boneka bernama Jiae itu, perasaan takut benar-benar melanda dirinya

Dan lagi, Jiyeon kembali merasakan pundaknya di sentuh oleh seseorang. Dan itu langsung membuat Jiyeon yang masih dalam keadaan takut pun menjerit histeris















"Jiyeon-ah! Hei, ada apa?!"

Jiyeon langsung mendongahkan kepalanya saat dirinya mendengar suara yang sangat dia kenali, dengan kedua mata yang sudah berair, gadis itu menatap sosok pria yang kini tengah menatapnya dengan tatapan khawatir

"S-sungyoon...!"

Gadis itu langsung menghambur kedalam pelukkan Sungyoon, Jiyeon memeluk Sungyoon erat dan kemudian menumpahkan air matanya di ceruk leher milik Sungyoon.

Sedangkan Sungyoon yang tidak mengerti dengan apa yang baru saja terjadi dengan kekasihnya, hanya dapat diam dan membalas pelukkan nya dan mengusap punggung gadisnya pelan


























Heloo, sorry ya baru update:" huhuhu

Sekarang mba Jiyeon yang di terror hayoooloh... Who's next? Jangan lupa perhatikan sekitar~

Kim

[THRILLRIES] Hide and SeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang