Jaeseok menatap cemas sang adik yang kini tengah tergeletak lemas tak sadarkan di atas brankar rumah sakit
Begitu pula dengan yang lainnya
Setelah menemukan Myungeun tergeletak di lantai dengan keadaan yang tidak sadarkan diri serta dengan deru napas yang pendek, Jaeseok serta yang lainnya langsung memutuskan untuk membawa Myungeun kerumah sakit karena denyut nadi gadis itu sangat lemah
Jaeseok tidak tahu penyebab kenapa adiknya bisa menjadi seperti ini. Yang pasti, saat Jaeseok hendak mengajak Myungeun untuk makan malam, Jaeseok sudah menemukan Myungeun dalam keadaan tidak sadarkan diri
"Kenapa dia bisa seperti ini" racau Jaeseok sambil menyugar rambutnya kebelakang, lalu menghela napasnya keras-keras. Pemuda Park itu kemudian kembali menatap Myungeun dengan sendu
"Oppa, ma-maaf kan aku, seha-harusnya aku bersama Myungeun eonni tadi. Ta-tapi aku malah pergi"
Pandangan Jaeseok kini beralih pada Yein yang baru saja berujar dengan nada bersalah, Jaeseok menggeleng
"Tidak, ini bukan salah mu. Harus nya aku yang menjaganya, aku merasa tidak berguna menjadi kakak" sela Jaeseok lirih, tangannya menggenggam tangan Myungeun yang dingin.
Myungeun sempat kritis tadi, tapi Dokter dengan segera menanganinya hingga masa kritis nya pun lewat. Dan Dokter bilang, Myungeun akan segera Siuman.
Walaupun masa kritis sudah berlalu, tetap saja Jaeseok merasa cemas dan takut. Dirinya terus meruntuki dan menyalahi dirinya yang tidak becus menjaga sang adik.
"Sudahlah Jae, Dokter bilang Myungeun sudah tidak apa-apa sebentar lagi pasti Myungeun akan Siuman" kata Sungyoon seraya menepuk pundak Jaeseok agar Jaeseok itu tidak terlalu memikirkannya, dan menyalurkan sedikit kekuatan
Jaeseok tidak meresponnya dan hanya menundukkan kepalanya
Tak berselang lama, Jaeseok merasakan kalau jari Myungeun yang berada di genggamannya bergerak pelan. Membuat pemuda itu segera mengalihkan pandangannya dan menatap Myungeun
Melihat Myungeun yang mulai memberi tanda-tanda akan dirinya telah sadar pun, membuat senyum Jaeseok sedikit timbul
"Myungeun-ah, gwaenchana?" tanya Jaeseok sembari mendekatkan diri nya pada Myungeun, dan membelai kepala Myungeun sayang. Perasaan senang dan lega langsung menyelimuti hati Jaeseok
Pemuda itu kemudian memeluk adik satu-satunya itu, "ah, syukurlah." gumam pemuda itu
Tapi Myungeun tidak merespon apapun karena memang masih lemah. mata Myungeun yang sudah terbuka sempurna pun mengedarkan pandangannya kepenjuru ruangan, menatap satu persatu beberapa teman nya yang juga ada di sini
Namun, pupil matanya bergetar ketika bola matanya berhenti tepat di tempat Kei berdiri.
"PERGI!!!"
Jaeseok tersentak kaget dan sontak langsung melepaskan pelukannya, ketika Myungeun tiba-tiba berteriak dan memberontak.
"PERGI! TOLONG JANGAN GANGGU AKU! PERGI!" Teriak Myungeun lagi, kali ini gadis itu sampai meronta-ronta
"Myungeun-ah kau kenapa?" Jaeseok mencoba untuk menenangkan Myungeun, tapi Myungeun tetap memberontak
"Pergi! Kumohon pergi!!! Tolong, jangan ganggu aku, jangan bunuh aku" amuk Myungeun lagi, gadis itu bahkan sampai menunjuk-nunjuk ke arah Kei.
Yang lain sontak langsung menatap kearah orang yang di tunjuk Myungeun
Kei dengan mata membola yang berkaca-kaca, menatap Myungeun terkejut. Kenapa Myungeun berteriak dan menunjuknya? Kenapa Myungeun terlihat begitu takut ketika melihatnya, kenapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
[THRILLRIES] Hide and Seek
FanficCOMPLETE || Horror, Thriller, AU || Golden Child, Lovelyz || PG - 16 Permainan yang di mainkan sebagai ajang balas dendam "Kita sudah bersembunyi selama satu jam disini! Mana? Bahkan boneka itu sedari tadi diam di tempatnya! Sudah aku bilang bukan...