Bab 1 - Touch me like you do

16.7K 729 19
                                    



-○○-

Musik keras bergema menantang di sebuah club terkenal di New York the cobra club, lampu-lampu berwarna-warni di langit-langit terlihat saling memancarkan kilauan layaknya pasangan erotis yang saling berdansa. Aroma Alcohol dan asap rokok berteberan ke seluruh ruangan luas tersebut.

Well, tak lupa dengan aroma Sex yang mengudara bak perfume. Musik tak hanya terdengar satu kali, tapi berulang-ulang dengan alunan yang mampu memompa adrenalin seseorang sehingga tak perlu banyak waktu untuk ikut bergoyang di tengah-tengah kerumuman yang saling menari bak kesetanan.

Tak jauh dari sana, tampak seorang wanita yang hanya mengamati kerumunan kekurangan bahan itu datar tanpa ada ekspresi berarti di wajah bak dewi kecantikan miliknya.

Rokok yang terselip di antara bibir mengodanya terkatup rapat, mengisapnya keras-keras kemudian menghembuskan asap banyak yang terbentuk bulat-bulat sehingga terbang ke udara.

Sesekali bibirnya sibuk menyesap cairan bening di gelas panjang, menegaknya nikmat sehingga membuatnya terpaku dan memejamkan matanya untuk menahan erangan akibat rasa panas di tenggorokannya.

"Tak ingin bergabung dengan mareka?" Tanya suara disebelahnya.

Tanpa melirik, wanita bersurai Pink bercampur Grey itu Menjawab, "Malas."

Ino Yamanaka salah satu dari sekian banyaknya wanita yang menjadi idaman pria-pria di New York. Memutar matanya, "jadi kita hanya menjadi santapan menjijikkan dari mata para pria brengsek itu?"

Sakura mengangkat bahu tidak peduli matanya masih terpaku pada sesuatu yang menarik perhatiannya, well sedikit. "Kau bisa pergi, kalau kau mau Ino,"

Ino menoleh, mengikuti arah tatapan sahabatnya. Alisnya terangkat, senyuman mengoda pun tak luput dari bibir sexynya. "Incaranmu, menarik," Bisiknya sesekali mengusap bibirnya.

Sakura tersenyum miring, seraya menjilat bibirnya sendiri, "Sejak kapan incaranku tidak pernah menarik?"

"Oh, serously?" Gerutu Ino, tapi tak urung bibirnya melengkung karena tersenyum.

"Yup." balas Sakura kemudian terkekeh halus, hingga gigi-gigi putihnya terlihat di antara lampu-lampu yang mulai meredup.

Ino mengangguk, mengiyakan saja, sambil menyentuh bekas rokok Sakura yang tinggal separuh lalu menghisapnya. "So, kau menginap?" Tanyanya tanpa melirik.

Tanpa melepaskan tatapannya, Sakura bangkit, gaun merah tanpa tali miliknya ternyata mengundang tatapan pria yang tadi telah menjadi incarannya. Tanpa membalas pertanyaan yang Ino telah ketahui, Sakura berjalan menembus kerumunan manusia yang semakin mengila.

Langkahnya diiringi tatapan-tatapan penuh napsu, tidak hanya pria bersurai merah menyala dihadapannya. Tapi juga diseluruh penjuru itu nyaris menitiskan air liur mereka hanya untuk menyesap aroma feminim di tubuh bak Model Haruno Sakura.

Beberapa pasang tangan terasa gatal untuk bisa menyentuh lapisan gaun indah mengoda itu dari tubuh wanita Bersurai tidak biasa itu. Dalam hati berdecak kagum, bagaimana bisa merah muda dan kelabu sangat cocok untuknya. Dan tubuhnya, tak usah dijelaskan, lihat saja tatapan-tatapan keranjang kaum adam di sana.

ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang