Bab 17 - Pride

4.9K 448 37
                                    





-○○-



Sasuke menutup kasar pintu mobilnya dan keluar dari sana untuk memaki pengendara yang telah hampir membuatnya masuk ke rumah sakit. Namun langkah panjangnya tertahan, oleh suara datar pria yang juga baru keluar dari mobil.

"Uchiha Sasuke?"

Alisnya terangkat, kemudian mengernyit, berpikir lama apakah dia pernah bertemu dengan lelaki bersurai merah di hadapannya ini, tapi nihil, dia sama sekali tidak mengenalnya. Selain surai merahnya yang mengingatkannya kepada Senju Sasori.

"Bisakah anda menghantar teman saya ke rumah sakit?"

"Ap-"

"G-Gaara tak p-perlu." Ujar Sakura masih dengan suara tersendat-sendat.

Sebelum Gaara bisa menolak sanggahannya, dia berjalan susah payah kearah pria tanpa alis tersebut dan memegang lengannya. "T-tak perlu, aku-"

"Aku akan menghantarnya." Ucapan mutlak itu terlontar dibibir Sasuke bersamaan dengan langkah kakinya yang terdengar tampak menghampiri Sakura.

Dengan kerutan di dahinya, Sasuke berhasil memapah wanita bersurai merah muda yang tentunya mendapat penolakan, namun Sasuke seakan tidak peduli dia memandang Gaara.

Gaara mengangguk, seraya memberi tatapan minta maaf kepada Sakura. "Aku mengandalkanmu."

Pria yang dia kenal sebagai Uchiha Sasuke mengangguk kaku dan bergerak kearah mobil hitamnya. Jade Gaara melihat pemandangan itu datar dengan perasaan campur aduk d idalam kepalanya.

"Sial! Kenapa harus rusak." Umpatnya setelah mobil Sasuke menghilang di pandangannya sambil menendang sisi mobilnya.












.










Dengan masih bersusah payah mengambil napas, Sakura melirik Sasuke yang memasang ekspresi serius di antara kemudinya.

"Kau tidak perlu me-membantuku."

Lirikan Sasuke hanya sebentar terpusat padanya, sebelum kembali fokus ke depan tampak tidak ingin mengobrol lebih dengannya.

Sakura meremas bahagian dadanya, saat lagi-lagi pasokan udara di sekitarnya menghilang membuatnya kesulitan lagi mengambil napas.

"A-aku tahu k-kau-"

"Berhentilah berbicara. Simpan omelanmu nanti ketika kau sudah di rumah sakit." Desis Sasuke mengeratkan genggamannya pada setir seraya menambah laju mobilnya.

Menelan ludah, Sakura berkata pelan. "A-aku baik-baik saja."

Rahang Sasuke menggeras, "Apanya yang baik-baik! Kau-"

"Sial!" Bentaknya sebelum menghirup udara sebanyak-banyaknya.

Dia ingin marah, tapi saat melihat keadaan Sakura semakin memburuk di jok mobilnya, Sasuke mulai mengutuk perasaan aneh yang sempat dia buang dulu. Kini rasa aneh itu muncul lagi.

ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang