Dua belas tahun yang lalu, awal semuanya bermula.
-○○-
"Bagaimana Senju, kita sepakat?"
Hashirama Senju termangu, terkejut terbayang dibalik bola matanya. "Maksud anda Hatake-san?"
Paruh baya berambut abu-abu itu tersenyum tipis. "Apa saya perlu mengulanginya lagi?" Tanyanya tanpa senyum.
"Bagaimana kalau saya me-"
"Tidak. Maaf, Senju-san disini saya tidak ingin mendengar sebarang negosiasi dari anda. Kecuali persetujuan anda." Sela Sakumo cepat.
Rahang Hashirama tampak mengetat, koensikoensi telah dia perkirakan sekiranya Sakumo benar-benar tertarik terhadap sahamnya.
Rakan bisnisnya itu terlihat sekali memanfaatkan kelemahan terbesarnya untuk mengait untung melalui persahaman. Dengan mengancamnya yang tentu saja membuatnya tidak memiliki pilihan lain.
Apakah dia harus mengiyakannya? Padahal dia bisa saja mengancam balik paruh baya itu agar berganti takut padanya. Tapi, Sakumo tidak akan senaif itu membiarkan dirinya kalah tanpa mendapatkan keinginan terbesarnya.
Mereka sama-sama pembisnis yang paling dihormati disini, begitu juga dengan persaingan mereka yang sudah terjalin sejak ayah Sakumo meninggal lima tahun yang lalu.
Persaingan mereka semakin parah ketika perusahannya berhasil menarik klien dari lain kota. Dan kebetulan sekali, Sakumo seseorang yang tidak gampang mengaku kalah, kerana itulah dia datang memanfaatkan kesalahan adiknya dengan mengancam dirinya dan membubarkan aib yang telah lama dia simpan rapat-rapat dari publik.
"Begini saja, Senju-san." Oniks Sakumo tergulir kearah sampingnya lebih tepatnya anaknya yang sedari tadi tidak banyak tingkah.
Tidak seperti biasanya, Kakashi diam seperti anak yang baik dan penurut pikirnya. Sakumo menatap Hashirama yang menunggu. "Kebetulan, putra saya sangat tertarik kepada cucu anda. Bagaimana kalau menukarkannya dengan cucu anda bernama Senju Sakura?"
Kakashi tersenyum dan baru mendongak memberi tatapan datar pada Hashirama yang terdiam. "Bagaimana Senju-san? Bukannya itu setimpal. Senju Tobirama tidak akan mendekam di jeruji besi. Dan anda juga tidak akan kehilangan saham anda. Bonosnya, Kami tidak akan membebarkan aib Senju Tsunade dengan imbalan, saya memiliki cucu anda." Ujarnya mengambil peran dengan baik.
Sakumo membiarkan putranya yang mengambil alih, keberadaannya disini tidak lebih hanya untuk mendukung dan semuanya terserah kepada Kakashi. Karena jujur saja, anaknya itulah yang menginginkannya.
Lagipula, dia memang tidak senang hati semenjak perusahan Senju's semakin besar dari tahun ke tahun nyaris mengalahkan perusahan raksasanya. Sebelum terjadi lebih buruk lagi dia harus bertindak.
Namun pilihan bukan ditangannya saat ini, putranya menjanjikan sesuatu yang sangat menjanjikan. Lantas untuk apa dia melarang Kakashi mendapatkan cucu Senju Hashirama? Disaat dia juga dendam terhadap Senju Tobirama dan Senju Tsunade.
Kehilangan putrinya tidak lagi menyakitkan karena keuntungan yang nanti akan dia dapatkan. Jujur saja, Sakumo katakan, dia memang tidak mencintai Kurenai, putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrogant
FanfictionSasusaku Fanfiction Pertemuan antara kedua sosok yang tidak jauh berbeda. Terombang-ambing untuk sesuatu yang mereka anggap menyusahkan. Dingin bertemu dingin, angkuh bertemu angkuh. Bagaimana kisah mereka yang dipenuhi omong kosong itu? "Well, ak...