-○○-
Bunyi gelas saling beradu, memecah keheningan yang terjadi di antara kedua pasangan yang sejak tadi saling berpandangan, mengagumi keindahan masing-masing.
Sepertinya hanya sang pria, sebab wanita di depannya tidak memberi reaksi selain alis lentiknya yang mengernyit samar. Tatapan penuh makna itu terputus kala Sakura membuang wajahnya menoleh ke depan.
Kakashi tersenyum, umpama bulan yang mengambang indah diluar, namun sayangnya keindahan yang dia miliki tidak mampu mengetarkan pendirian Sakura.
"Bersulang untuk pernikahan kita." Ujar Kakashi sambil mengangkat gelas berkaki di tangannya ke udara.
Iris Sakura menyipit, sebelum akhirnya kembali datar, dia mengangkat gelasnya mengikuti seperti pria itu. Lalu menegaknya sampai tandas.
Sakura menahan napasnya, ketika Kakashi mendekat dan menarik bahunya untuk dirangkul dan membawanya ke atas kasur king size mereka. Lalu mendorongnya lembut namun penuh ketidaksabaran.
Napas Kakashi mengalun cepat, hampir secepat tatapannya yang merakam seluruh wajah dan tubuh istrinya kini. Ya istriku! teriak Kakashi dihati.
Dan sekali lagi dia terpukau akan keindahan yang dewa berikan pada tubuh feminim didepannya, "Kau sangat jelita, Sakuraku." Desisnya di depan bibir merah wanita itu.
Bibir Sakura miring, menyambut dengan kedambaan yang sama seperti Kakashi katakan, "Well, kau juga tampan." Desisnya disela-sela giginya yang terkatup rapat.
Kakashi terkekeh, "Aku tahu itu sayang." Hidungnya menghirup aroma tubuh Sakura dalam jarak sedekat ini dan mengeram buas.
"Sial sayang! Aku tidak tahan lagi." Bisiknya dengan suara yang mulai memberat.
Sakura merasakan tangan panjang pria itu telah berjalan ke atas tubuhnya yang hanya dibalut pakaian dalam yang sangat sexy berwarna hitam yang malah membuatnya semakin lezat diiris berkabut Kakashi.
Kemudian dia merasakan lagi pria itu mengusap lehernya terus turun, dan berhenti ketika sampai dibukit kembarnya lalu meremasnya kasar tidak kesabaran.
"Arg sial!" Teriak Kakashi frustrasi karena bahagian bawah tubuhnya telah membesar dan berdenyut-denyut menyakitkan sekaligus nikmat.
Denyutan itu semakin parah saat dia merasakan bagaimana jemari kecil Sakura menangkup dan meremasnya, Kakashi memberi balasan atas sentuhan itu melalui jemarinya yang turun dan menyentuh segi tiga wanita itu.
Sekilas dia merasakan wanita itu menegang, namun Kakashi tahu itu hanya reflek karena sentuhan terampilnya. "Kau akan berteriak nikmat sayang, kau akan memanggil namaku berulang-ulang dan memohon-akh!" Desahnya karena sekarang Sakura telah menghisap lehernya.
Wajah tampan Kakashi semakin menggelap, "Kau memang liar sayang." Desisnya disela-sela napasnya yang memburu tajam.
Baru saja Kakashi ingin menghisap payudara Sakura yang terpantul didepannya, dia merasakan pandangannya memburam dan rasa sakit menghantamnya, hingga akhirnya gelap. Kepalanya menghantam dada Sakura yang telah polos, dan pingsan begitu saja bahkan sebelum dia ingin memulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrogant
FanfictionSasusaku Fanfiction Pertemuan antara kedua sosok yang tidak jauh berbeda. Terombang-ambing untuk sesuatu yang mereka anggap menyusahkan. Dingin bertemu dingin, angkuh bertemu angkuh. Bagaimana kisah mereka yang dipenuhi omong kosong itu? "Well, ak...