Jun mendengar pintu kamarnya diketuk. Ia bangkit duduk dan menoleh ke arah jam dinding yang ada di kamarnya. Pukul 7 pagi. Kenapa ada yang mau bangun sepagi ini untuk mengunjunginya? Oh, apa itu Minghao? Entah kenapa, mood Jun meningkat. Entah kenapa juga, ia jadi antusias kalau menyangkut sosok pemuda kurus berambut hazel itu. Ia mematikan acara TV nya dan segera membuka pintu kamarnya.
Dan yang berdiri di hadapannya membuat ia melonjak mundur.
Ia nyengir geli.
Dumbbell masuk ke kamar Jun sambil bersiul. Ia menyentuh segala perabotan yang ada. Pemuda sipit itu akhirnya melompat duduk di atas kasur Jun.
"Apa yang kau mau?" tanya Jun setengah menghela nafas.
Walau Dumbbell sudah disucikan, tapi ia tetaplah siluman yang kadang bisa kumat juga. Jun melipat tangannya saat Dumbbell nyengir seperti marmut, dan kenyataan bahwa ia tidak mirip banteng sama sekali sungguh menyedihkan.
"Aku hanya mencium bau pengkhianatan disini," katanya, sebelum menatap mata Jun yang berkilat sekilas.
"Beritahu aku, Hui. Apa yang membuatmu mau menerima tawaran itu, disaat kau tahu bahwa ia sesungguhnya berbahaya?" lanjutnya.
Jun menghela nafas lagi. Ia berjalan mendekat dan membungkuk di hadapan Dumbbell.
"Kau tahu jawabannya, Dummy. Sekarang beritahu aku, kenapa kau berciuman dengan Lord Ji Hoon?"
Mata Dumbbell melebar. Ekor bantengnya tiba-tiba muncul di balik bokongnya. Jun mengernyit jijik sementara wajah Dumbbell memerah.
"Shit," umpatnya dan buru-buru menghilangkan ekornya. Ia melihat Jun sudah menyeringai di depannya.
"Well aku punya perjanjian dengannya sebelum ini. Dan bukan salahku karena itu bagian dari ritual pensuciannya," jawabnya.
Jun menegakkan kembali tubuhnya sambil mengangguk meremehkan. "Oh benarkah?"
"Yes. Kenapa kau tidak coba sendiri padanya, sucker?" balas Dumbbell sambil memutar bola matanya.
"Apa?"
"Ch."
Mendengar Jun berlagak bodoh, Dumbbell segera bangkit berdiri dan berjalan menjauhi kasur. Ia menyentuh gagang pintu dan menoleh.
"Saatnya mengatakan kebenaran, Junhui. Mereka sudah menantimu di bawah."
Singkatnya, saat Jun mengekori Dumbbell ke aula perjamuan, semuanya sudah duduk di meja panjang berhias aneka makanan. Mereka menatap kedatangan Jun dan Dumbbell dengan keheningan. Jun memutar pandangnya dan menemukan Minghao berbalut kaos dan celana pendek duduk di bagian ujung meja. Ia menangkap mata Jun dan menepuk kursi sebelahnya. Jun terkejut sekaligus senang dan segera duduk di sampingnya.
Ketika semua sudah berkumpul, Coups berdeham sebentar dan mengucapkan beberapa patah kata seperti pembukaan. Lalu entah dalam rangka apa, Bob menyalakan LCD dan menampilkan powerpoint presentasi tentang sesuatu. Hannie dan Joshua maju sambil menjelaskan kronologi dan isi dari presentasi. Sejauh yang Jun tangkap, mereka menjelaskan perihal tentang 2 kubu dan cerita jaman dulu yang hanya dijadikan mitos dan dongeng menyeramkan. Jun menguap pelan lalu mencuri pandang ke arah Minghao. Anak itu mengernyitkan dahinya, mungkin berpikir keras tentang semua yang mereka kerjakan.
Jun tersenyum kecil. Ia menyangga kepalanya dengan tangan kanannya, menghadap ke arah LCD namun matanya menatap Minghao. Sampai presentasi selesai pun, mata Jun masih menatap relief wajah Minghao yang sempurna. Otaknya mulai dipenuhi berbagai hal khayal. Apa jadinya jika ia menyentuh salah satu dari masterpiece yang terpahat disana? Dan apa jadinya jika ia menyentuh benda pink itu dengan--
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PROTECTOR - Disclosure of Identity | Junhao[✔]
Fanfiction[Beberapa chap mungkin tidak untuk manusia normal] "Kau milikku dan aku milikmu. Kita akan terus begini sampai Fortuna menghisap bisa ularnya Medusa." "Tunggu, apa?" Hao tidak pernah tahu kalau kelakuannya saat itu membuatnya harus terlibat dalam pe...