KISAH 15: SENANG (2)

86 13 2
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA
DAN KOMEN SETELAH BACA
HAPPY READING......

°•°•°•°•

Tak terasa sudah 5 hari lamanya festival olahraga di sekolahan Putri diadakan dan lusa adalah acara puncaknya. Acara yang akan diselenggarakan lebih lama dari hari lain. Lusa nanti para pemenang akan diberi hadiah dan para anggota OSIS beserta beberapa perserta lain akan tampil di atas panggung untuk menghibur semua yang akan hadir. Putri sangat senang akan hal itu, dia merasa sangat senang bisa ikut tampil di atas panggung sebagai pengisi acara. Dan bukan hanya itu yang membuat Putri senang, hubungan dia dan Ardan. Ya, hubungan mereka semakin dekat, dan bahkan ada beberapa gosip yang mengatakan mereka sudah berpacaran saking dekatnya. Hubungan Putri dengan Anika dan Farel pun baik-baik saja, walau Putri masih belum bisa menerima mereka menjadi sahabat pertama Putri yang berwujud manusia.

Lalu, hubungan Putri dan Azka juga semakin baik. Beberapa kali ia bertemu dengan Azka di kafe yang sama dan berbincang panjang lebar. Putri merasa sangat senang karena ia dapat memiliki teman yang sangat baik tanpa ada pembullyan yang ia rasakan. Walau hubungan Putri dan mamanya semakin merenggang karena kehadiran orang luar, tapi hal itu tak dapat merenggut rasa bahagia Putri saat ini barang sedetik pun. Ia memaksa dirinya sendiri untuk tidak terlalu memikirkan hal yang melelahkan san lebih memilih menjalankannya saja.

"Vi!" Putri menoleh ke asal suara dan mendapati Ardan yang berlari kecil ke arahnya. "Hy, udah kelarkan beberesnya? Kalo udah, jalan sekarang yuk?" Putri mengangguk dan berjalan beriringan dengan Ardan keparkiran.

Ardan membukakan pintu mobil untuk Putri baru ia masuk ke sisi lain mobil untuk mengerdarai kendaraan beroda 4 itu. Ya, mobil. Ardan sudah mengajak Putri menaiki mobil 4 hari belakangan ini yang katanya belum ada yang memasuki mobil ini dan Putri orang pertama dan kenyataan itu membuat Putri merona karenanya.

"Mau langsung pulang Vi?"

"Aku sih belum mau pulang."

Ardan tersenyum mendengar jawaban Putri lalu memutar balik arah mobilnya. "Bagus deh, aku mau ajak kamu ke suatu tempat. Kamu mau kan?" Putri mengangguk mengiyakan.

°•°•°•°

"Udah sampe," Ardan mematikan mesin mobilnya lalu membuka sabuk pengamannya dan keluar dari mobilnya sama seperti Putri yang juga melakukan hal itu.

"Ini daerah mana Kak?" Putri mengedarkan pandangannya ke segala arah. Gelap. Tak ada penerangan sama sekali, hanya ada cahaya redup rembulan di atas langit.

Setelah kurang lebih satu jam mereka berkendara, Ardan menghentikan mobilnya pada perbukitan yang menampakkan perumahan penduduk yang tak terlalu padat di bawahnya. Putri masih melihat-lihat ke sekelilingnya, tak ada kendaraan yang melintas, tempat ini sangat sepi. Saat Putri memandang Ardan, cowok itu sudah duduk di atas kap mobilnya dan menyuruh Putri ikut duduk disampingnya. Putri menurut saja lalu menaiki kap mobil Ardan dengan sedikit bantuan dari cowo itu.

"Kak, ini dimana?"

Ardan masih memandang ke atas langit yang sedang cantik-cantiknya dengan bibir mengukir senyum. Setelah beberapa menit berlalu dan hening yang mengambil alih semuanya, Ardan baru menoleh ke arah Putri yang menatapnya bingung. Dan ia kembali tersenyum.

"Ini daerah Bogor."

"Oh," pantes aja dingin. Lanjut Putri dalam hati. Putri menyandarkan tubuhnya pada kaca depan mobil Ardan sama seperti yang dilakukan pemilik mobil itu. "Kenapa Kaka' ajak aku ke sini?"

KISAH MANIS DIBALIK HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang