"Abang bangun, udah pagi buruan sekolah." ujar wanita paruh baya yang berusia sekitar tiga puluhan itu.
Bukannya bangun, laki-laki yang kerap disapa David tersebut malah meringkukkan tubuhnya di dalam selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.
"Bang bangun buruan mandi terus kita sarapan sama-sama", ucapnya sekali lagi membangunkan putranya itu.
Dengan malas, David bangun dan menuju kamar mandi, "Hmm iyaa bun"
Setelah 20 menit berkutat di dalam kamar mandi, David keluar menuju meja makan.Eitss tentunya udah pake seragam dan udah rapi lo ya hehee.
-Meja Makan
David segera duduk di depan kedua orang tuanya, dan menyantap sarapannya tanpa ucapan.
Hening
"Dav, gimana sekolahmu?" tanya seorang laki-laki paruh baya yang biasa dipanggilnya Ayah.
David hanya mendongak menatap Ayahnya tanpa berminat untuk menjawab. Ia memutuskan melanjutkan makan nya.
"Dav," ucap Ayah David sekali lagi.
"Hmm", David menjawab meskipun dengan deheman.
"Gimana sekolah kamu nak?"
"Biasa" ucap David sekenanya.
"Apa ada masalah selama kamu sekolah disana Dav?
"Nggak" jawaban David yang dingin serta irit itu membuat Ayahnya tidak lagi bertanya.
Sifat David yang begitu dingin ketika di sekolah maupun dirumah sudah menjadi hal yang biasa bagi sahabat dan orangtua David. Karena memang masalalu yang membuatnya seperti ini. Dia memang sangat dingin, cuek dan tidak pedulian kecuali pada orang terdekatnya.
Setelah selesai menyantap sarapan David berdiri menyalimi kedua orang tuanya,
David adalah anak dari Dirga Pradipta dan Rosaline Kiara. Dirga bukanlah orang terkaya di dunia ataupun CEO ternama, dia hanya seorang pengusaha properti yang sukses.Sedangkan Rosa adalah designer yang sudah memiliki butik sendiri.
"David berangkat dulu"
lalu segera menyambar kunci motornya dan lekas berangkat ke sekolah.
***
Suara deruman motor menggema di sudut penjuru SMA GADING. Laki-laki dengan tubuh tegap proporsional bak atletis itu turun dari motor Ninja hitamnya.
Para siswi yang melihat tidak berkedip sama sekali,bahkan ada yang terang terangan memuji ketampanannya.Lihat saja setelah dia membuka helm fullface nya,wajahnya yang putih bersih,hidung yang mancung,alis yang tebal bagai ulat bulu,bola mata yang hitam pekat serta bibir yang merah seksi.Siapa lagi kalau bukan,
MAHESA DAVID PRADIPTA
Laki-laki yang sudah terkenal sebagai mostwanted SMA GADING sekaligus badboy dengan omongannya yang irit dan sedikit pedas.
Ia berjalan di lorong hendak menuju kelas, di sepanjang lorong banyak siswi yang berteriak memuji dirinya
"Astaga David ganteng beuuddd"
"Ihhh David makin cakep aee jadi pengen bawa pulang"
"David akuu padamuuu"
"Bibirnya seksi banget dehh"
"Matanya tajem bikin meleleh"
"Aaa David ganteng banget anjirrrr"
Ya sepertinya begitulah jeritan jeritan para siswi.Tapi bagi David semua itu dianggap angin lalu, ia tetap berjalan dengan cool nya tanpa memperdulikan tatapan memuja dari para siswi.
David sudah sampai di kelasnya, ya kelas XI IPA 1, meskipun badboy tapi David ngga bodo bodo amat kok.
"Woyy Dav, sini tumben lo jam segini udah dateng", goda salah satu sahabat David yang namanya Deon.
"Iya tumben banget lo, ada angin apa biasanya telat mulu," sahut laki-laki berambut coklat, Reza.
"Biasa", sahut David
"Jangan pelit pelit ngomong napah Dav,lidah lo kelu apa" ucapan Azka membuat David mendelik tajam ke arahnya.
"Weisss santai Dav, bercanda kali," jawab Azka sambil merangkul pundak David.
David segera menepis tangan Azka dari pundaknya, lalu membenamkan dirinya dikedua lipatan tangannya yang berada diatas meja.Dan tidur.
"Yaelah ni bocah kebiasaan banget," ucap Deon yang melihat David lagi-lagi tidur di kelas.
Tetttt Tettttt
Dan bel sekolah pun berbunyi. Namun David tetap melanjutkan aktivitas tidurnya, tanpa peduli jika ada guru mapel yang masuk bersama dengan murid baru.
Halooooo, Kalau gaje maaf ya namanya juga masih belajar hehe😂😂
Kalo ada saran atau kritik boleh bilang ke aku biar aku bisa memperbaiki. Kritik saran yang membangun sangat diperlukan teman teman.
Jangan lupa vomment, tinggalkan jejak yaa:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatred
Teen FictionHari ini kita membenci seseorang begitu dalam. Tapi siapa sangka besok kita mencintai seseorang itu begitu dalam. Jadi bersikap sewajarnya saja demi menyelamatkan keadaan hati. Seperti yang dirasakan sosok laki-laki bernama Mahesa David Pradipta ya...