Part 9

17 6 3
                                    

"Hari ini gue mau ngasih pengumuman, besok bakalan ada acara pensi sama pertandingan basket antar kelas dalam rangka ulang tahun sekolah kita," Ozi memberitahu teman-teman sekelasnya.

"Perwakilan setiap kelasnya siapa Zi?" tanya Reza pada Ozi.

"Oke gue jelasin, buat pertandingan basket setiap kelas 5 orang yaitu David,Reza,Deon,Azka sama gue. Nanti lawan kita kelas XII IPS 2. Buat pensi gue belum nentuin, barangkali ada yang bisa nyanyi?" tanya Ozi.

Kemudia Della mengacungkan tangannya, "Zi gue usul dong,"

"Iya Dell mau usul apaan?" tanya Ozi.

"Buat ngisi pensi gue usul Meisya aja yang nyanyi suaranya bagus kok," ucap Della sambil melirik Meisya.
Meisya sadar akan ucapan Della langsung mencubit pinggang Della, "Aww sakit Sya,"

"Lo apa apaan sih, gue nggak jago nyanyi," bantah Meisya tidak setuju karena Della seenaknya mengusulkan nya untuk nyanyi.

"Nggak papa Sya, gue juga udah tau kalo suara lo bagus. Jadi lo aja yang nyanyi nya," pinta Ozi. Akhirnya Meisya mengangguk pasrah.

***

Laki-laki berahang kokoh dan berhidung mancung itu sedang duduk di balkon kamarnya sambil sesekali memijat pelipisnya.

"Woyy ngapain lo ngelamun gitu kesambet?" suara Deon mengagetkan David.

Reza dan Azka datang lalu ikut duduk di balkon.

"Lo kenapa sih? akhir akhir ini mood lo jelek mulu?" tanya Reza yang juga sadar akan sikap David.

David mendongak sebentar lalu menarik nafas, "Gue bingung, kenapa sih tuh cewek gangguin gue mulu, padahal gue udah bilang gue nggak suka sama dia,"

"Artinya dia beneran suka sama lo, dia berani berjuang buat luluhin lo, padahal dia tau resikonya," ucap Reza.

Deon juga menyahut "Iya Dav, gue pernah nanya sama dia, apa dia bener bener suka sama lo. Dia ngomong bahkan dia udah cinta banget sama lo."

"Tapi gue nggak suka, gue benci dia itu ngribetin, gue nggak suka diganggu dan cara dia deketin gue itu bikin gue inget dulu," ucap  David frustasi sambil mengacak rambutnya.

Azka pun bersuara, "Kalo lo nggak suka sama dia ya bilang baik baik. Seenggaknya lo jangan nyakitin dia pake perkataan lo,"

"Cewek itu sensitif bray, mungkin lo biasa aja sama ucapan lo. Tapi lo nggak tau seberapa sakit yang dirasa Meisya tiap denger omongan lo yang pedes itu," sahut Reza.

David berdiri lalu ke kamarnya meninggalkan ketiga temannya.

***

Prokk Prokk Prokk

"Tuhkan bener gue bilang, suara lo emang top banget dah," puji Della mengacungkan kedua jempolnya setelah Meisya selesai bernyanyi.

Kini Della sedang berada dirumah Meisya. Meisya menyuruh Della untuk datang ke rumahnya menemaninya karena mamanya sedang di Bandung selama 2 hari.

"Biasa aja Dell, gue emang suka nyanyi dari kecil. Gue nggak begitu peduli bagus atau enggak yang penting gue suka," balas Meisya sambil terkekeh pelan.

Memang sedari tadi Meisya latihan nyanyi persiapan untuk besok acara pensi.

Della sangat kagum dengan suara Meisya, "Suara lo bagus banget tau, oiya besok lo bawain lagu apa Sya?"
Meisya tampak berfikir sejenak, "Emm takkan terganti deh kayanya."

Della mengangguk angguk, "Bagus tuh." Meisya tersenyum.

"Sya gimana ada kemajuan lo deketin si kulkas?" tanya Della.

"Ya gitu masih dingin aja dia, gue nggak tau sebenernya dia kenapa sih kayanya benci banget sama cewek kaya gue,gue kan nggak gigit, paling cuma nerkam hehe." tanya Meisya sembari melawak.

"Kalo gue denger dari gosip anak anak sih dia sebenernya jadi kaya gitu gara gara masa lalunya Sya. Bahkan dia hampir gila dan hampir mati dulu," jelas Della yang membuat Meisya semakin penasaran.

"Seriusan lo? hampir gila? mati?" Meisya masih tidak percaya.

"Iya Sya, tugas lo sekarang, lo harus bisa luluhin dia Sya," ucap Della. Meisya mengangguk dan tersenyum "Gue bakal usaha,"

***

"Bang? makan malem dulu yuk?" ajak Rosa. Bunda David.David hanya menggeleng kepala tetap terdiam di atas kasurnya.

Karena tidak ada jawaban Rosa mendekat duduk dipinggir kasur.

"Bang?" panggil Rosa.

David akhirnya mau menjawab, "Nggak papa bun,"

"Bang kenapa?" tanya Rosa sekali lagi seakan tau putranya sedang kenapa napa.

Tiba tiba David memeluk Rosa, membuat Rosa kaget, "Lohh bang kamu kenapa? cerita sama bunda."

"Bun kenapa dia jahat sih? kenapa dia tega bun sama aku? kenapa dia juga tega sama mama papa? padahal aku sayang banget sama dia," David mengeluarkan seluruh isi hatinya. Ternyata dia teringat semuanya, masa lalunya.

Tanpa diduga David menjatuhkan airmatanya. Air mata yang selama ini ia simpan dibalik topeng dirinya yang dingin,ketus dan cuek. Karena setiap manusia memang memiliki sisi rapuh. Tak terkecuali David.

"Bang dengerin bunda. Kamu harus kuat, bunda yakin mama sama papa udah nggak kenapa-kenapa, mereka baik baik aja. Dan dia, insya Allah dia udah dapat balasan yang sesuai. Tugas kamu sekarang jangan merubah diri kamu jadi orang lain. Tetap jadi kamu yang dulu ya bang. Jangan sia siain orang yang berusaha bikin kamu bahagia," tutur Rosa sambil mengusap kepala David.

David mendongak, "Maksud bunda siapa?" Rosa tersenyum lalu beranjak keluar kamar.

"Udah ayo makan dulu bang jangan nangis, masa mostwanted sekolah nangis," goda Rosa.










Haiii:) Maafin ya karena kemarin aku nggak update. Yaps sepertinya aku terkena sindrom Lelah :v hehe yang penting aku update sekarang. Maunya aku double update tadinya. Tapi setelah dipikir pikir gajadi deh. Besok ajaa:)

Jangan lupa vote nyaa lo ya😚 biar aku semangat terus update nyaa.

Bye bye see you next chapter
ArikIndriyani

HatredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang