Part 11

19 6 0
                                    

"Bun aku mau ke minimarket dulu bentar, asalamualaikum." pamit David pada Rosa.

"Iya bang hati hati,waalaikumsalam" jawab Rosa.

Kemudian David bergegas menaiki motornya dan langsung menuju minimarket.

Ditengah perjalanan tiba-tiba ia melihat segerombolan orang mengenakan pakaian serba hitam seperti preman yang sedang menganggu seorang perempuan. Ia memberhentikan motornya kemudian turun dan menghampiri gerombolan itu,

"Woy ngapain lo?" teriak David membuat kelima preman tersebut menatapnya garang.

"Heh anak bau kencur jangan ikut campur!" ucap salah satu preman berperawakan besar dan ditubuhnya penuh tato.

"Lepasin dia, jangan beraninya sama cewek. Banci lo!" ucap David.

Bughh

David tersungkur. Sudut bibirnya mengeluarkan darah segar, akibat tonjokan dari salah satu preman. David dengan segera bangkit dan membalas mereka dengan bogeman andalannya,

Bughh

Bughh

David menonjok tanpa henti dengan brutalnya sampai mereka kabur. Kemudian berbalik mengambil tas dan memberikan pada cewek tadi dan ternyata,

"Lo?" ucap David setelah tau bahwa cewek tadi Meisya.

"David?" tanpa aba aba Meisya langsung memeluk David.

"Makasih lo udah nolongin gue, gue nggak tau apa jadinya kalo lo nggak dateng," Meisya terisak di dekapan David. Yang dipeluk hanya diam tanpa membalas, dan David merasa aneh saat Meisya memeluknya.

"Lo ngapain malem-malem gini keluar?" David bertanya seraya melepas pelukan Meisya.
Meisya mengusap air matanya dan menjawab, "Gue mau ke minimarket beli bahan makanan dan tiba-tiba gue dicegat sama mereka,"

David mengangguk, "Oh, lain kali hati-hati jangan ceroboh,lo itu cewek."

Meisya tersenyum, "Dav lo itu kaya es krim tau nggak," ucap Meisya sambil memandang David.

David mengerutkan dahinya, "Maksud lo?"

"Manis, tapi dingin hehe." ucap Meisya sambil tekekeh pelan.

***

Keempat remaja sedang berada di rooftop sekolah.

"Dav, kemarin gue denger lo nolongin Meisya yang digangguin sama preman ya?" tanya Deon membuka percakapan diantara mereka.
David hanya mengangguk.

"Jangan-jangan lo udah mulai suka sama tuh cewek ya?" goda Reza.

David mendelik tajam ke arah Reza, "Ngaco lo! gue aja awalnya nggak tau kalo yang gue tolongin ternyata dia,"

"Serius lo nggak ada perasaan apa apa sama dia?" tanya Azka.

"Enggaklah Ka. Gila aja, gue nggak suka sama cewek kaya dia, penganggu!"

Azka hanya mengangguk, "Hati-hati sama omongan lo sendiri bro," ucapan Azka sedikit mengingatkan David.

David berfikir lagi dalam hati sambil mengingat saat kemarin Meisya memeluknya, "masa iya gue suka gitu sama dia? arghh nggak nggak mungkin!"

***

Meisya berniat memberikan jus buatannya untuk David sebagai ucapan terima kasih. Ia menuju kantin mencari David.

HatredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang