Bu Linda memasuki kelas XI IPA 1 dengan seorang murid perempuan yang berdiri disampingnya.Perempuan ini memakai seragam SMA Gading, ya bisa ditebak siapa dia.
"Selamat pagi anak-anak, hari ini kalian kedatangan teman baru,silahkan perkenalkan diri kamu" ucap Bu Linda sembari menoleh pada Meisya.
Meisya hanya tersenyum lalu memperkenalkan dirinya,
"Halo teman-teman perkenalkan nama ku Meisya Windira, aku pindahan dari Bogor kalian bisa panggil aku Meisya" ucap Meisya disertai senyuman manisnya yang membuat kedua lesung pipinya terlihat. Manis
Meisya memang tidak begitu cantik, kulitnya putih, hidungnya mancung,bibir yang tipis berwarna merah ranum,serta rambut panjang tergerai sepunggung dan lesung pipi yang menambah nilai plus untuk diri Meisya.
"Hay Meisya, udah punya cowo belum?" celetuk ketua kelas, Ozi.
"Mei, minta nomer WA nya dong" sahut Deon
"Woy lihat ada anak baru noh bening banget gila,manis pula" ujar Reza sambil menggebrak kecil meja David.
David yang tadinya tidur mendengar ucapan Reza hanya mendongak sekilas tanpa minat lalu kembali melanjutkan tidur.Yah, David memang tidak peduli lebih baik ia tidur, toh juga tidak penting baginya.
"Meisya duduk sama abang Vano aja" ujar Vano yang membuat seisi kelas menatapnya dan ia hanya nyengir tanpa dosa.
"Sudah sudah nanti saja kalau mau kenalan, sekarang kita mulai pelajaran, Meisya kamu duduk sama Della ya di depan meja nya Azka sama Reza." titah Bu Linda pada Meisya.
"Baik bu" kemudian Meisya berjalan menuju mejanya.
"David! kamu kalau mau tidur jangan dikelas dan jangan pas pelajaran saya, lebih baik kamu keluar sekarang" geram Bu Linda melihat David yang tidur dikelas.
Kemudian David berdiri dari kursi dan meninggalkan kelas,"Lo beneran mau cabut?" tanya Deon
"Hm" ujar David sambil berlalu
"Kita ikut ya" ucap Reza dan Azka
"Gausah lo bertiga disini aja"
Ketiga teman David pun hanya menggeleng heran,pasalnya teman nya satu itu memang keras kepala dan bandel sekali, meskipun mereka bertiga juga bandel.
Saat Meisya berjalan menuju mejanya ia berpapasan dengan David yang akan keluar kelas karena diomeli Bu Linda. Entah David sadar atau tidak ada Meisya yang juga berjalan berlawanan arah dengannya, sehingga David menabrak bahu Meisya cukup keras yang membuat Meisya mengaduh kesakitan.Jelas karena tenaga laki-laki lebih kuat dibanding perempuan.Dan Meisya bukan Doo Bong Son hehe.
"Aww, kalo jalan tu lihat-lihat, pelan pelan aja dong" gerutu Meisya karena bahunya ditabrak oleh David.
Mendengar itu, David tidak berbalik pada Meisya, namun ia berhenti dan menjawab dengan sorot mata yang tajam "Kalo jalan mata dipake!" ucap David dinginSetelah itu David keluar kelas dan menuju ke tempat favoritnya, atau bisa dibilang sudah menjadi markas baginya dan ketiga sahabatnya, dimana lagi kalo bukan rooftop untuk melanjutkan tidurnya.
Meisya tadi hanya melongo menatap kepergian David, bukannya minta maaf dia malah pergi dan melontarkan kata kata pedas. Kemudian Meisya langsung duduk di mejanya.
"Hai gue Della" ucap gadis cantik berambut sepunggung yang agak keriting di ujungnya sambil mengulurkan tangannya.
"Hai gue Meisya" jawab Meisya sembari membalas uluran tangan Della.
"Nanti ngantin bareng kuy sya" ajak Della
"Kuy lah gue juga laper tadi belum sarapan hehe" meisya hanya terkekeh.
3 jam pelajaran sudah dilewati Meisya, kini sudah pukul 10.00 artinya waktu istirahat tiba dan saatnya untuk ke kantin. Meisya bergegas menuju kantin dengan Della yang mulai sekarang menjadi sahabatnya.
***
Suasana kantin sangat penuh dengan lautan manusia yang kelaparan. Sampai- sampai Meisya dan Della harus berdesakan antri untuk membeli siomay.
Setelah berjuang ditengah lautan zombie, eh manusia deng hehe, soalnya muka nya pada kelaparan semua kaya mau nelen orang aja. Meisya dan Della segera membawa siomay nya menuju meja yang kosong untuk segera menyantapnya.
"Sya makan dimana nih, meja nya dah penuh semua tuh," ucap Della
Meisya memicingkan matanya mencari meja kosong dan sepertinya ia menemukan 2 meja kosong di pojok kantin."Itu Dell ada di pojok sebelahan ama warung bakso" tunjuk Meisya ke arah meja pojok.
"Heh ngawur, itu tempatnya David cs. Jangan disana ntar kita bisa didamprat, gue sih ogah" ucap Della sambil bergidik.
"Yaudah kalo gitu kita di meja sebelahnya aja ya udah laper nihh" rengek Meisya
"Okee ayok" Meisya dan Della menuju meja kosong kosong tepat disamping meja David cs.
Saat Meisya dan Della tengah asyik makan tiba tiba 4 idola sekolah itu memasuki kantin. Suasana kantin yang tadinya gaduh menjadi tambah gaduh karena kedatangan mereka. Di paling depan ada David dan Azka yang berjalan dengan tatapan lurus dan wajah yang datar.Di belakangnya ada Reza dan Deon yang bercanda tidak jelas.
Semua pasang mata menatap mereka kagum, jelas siapa yang tidak kagum melihat empat cogan yang ganteng nya kelewat batas ini.Meisya POV
Aku sedikit terperangah ketika melihat 4 mostwanted itu memasuki kantin. Aku yang tadinya sedang minum es teh langsung berhenti dan ku gigit sedotannya sampai mataku tidak berkedip.
"Ngapain sih lo ngeliatin David cs segitunya sampe ngga kedip sya?" tegur Della membuat ku kembali ke alam sadarku. Aku terkesiap dan langsung menolehkan wajahku ke Della.
"Ehh aaanuu emmm, gimana Dell? David siapa?" tanyaku gelagapan, entah kenapa aku jadi gelagapan sendiri menjawab pertanyaan Della.
"Itu David cs, David yang nabrak lo tadi pagi dikelas sya masa lo lupa sih?"
Aku kaget mendengarnya. Jadi dia yang namanya David? Dia salah satu idola SMA Gading? Dan dia yang menabrakku tadi pagi? Whattt?!!! Mulutku membulat sempurna mendengar ucapan Della.
"Yang bener lo? Jadi itu yang namanya David?" Aku bertanya pada Della memastikan dengan sedikit tekejut.
"Iyalah dia itu David bego, yang tadi nabrak lo. Yang gantengnya kelewat batas tapi sayang..." Della menggantungkan ucapan nya membuatku penasaran.
"Tapi sayang kenapa Dell?" tanyaku sedikit penasaran.
"Sayang dia dingin banget kek es kutub, datar kek triplek, terus kalo ngomong irit sekalinya ngomong pedes" jelas Della sambil memakan siomay nya.
Aku sempat melirik ke Meja David cs dan benar saja, disana ia sedang duduk dengan kaki kiri ditumpu ke atas paha dan earphone yang menyumpal telinganya. Cuek, itu kesan saat aku menatapnya.
"Masa sih Dell? Emang keliatan sih dari mukanya datar banget, terus tadi pagi juga omongannya pedes banget ke gue padahal dia yang salah, dasar cowok nggak punya hati banget sih. Mentang-mentang ganteng terus seenaknya aja" gerutu ku mengingat kejadian tadi pagi.
Author's POV
Setelah puas menatap David cs, Meisya membatin sambil melanjutkan makannya.
"Masa sih dia dingin gitu? Tapi tunggu," Meisya melirik lagi ke arah David "Kok dia ganteng banget ya kalo lagi diem gitu," ucap Meisya dalam hati sambil senyum-senyum sendiri memandangi David. Entah ada angin darimana, jantungnya terasa berdetak dua kali lebih cepat saat menatap David.
Hai hai semuaaaa, gimana di part ini? Masih absurd ya? Ya maklumin aja aku bener bener baru pertama kali nulis dan ini first story aku.
Maaf kalo sampai sini ceritanya masih ga jelas masih absurd wkwk yang jelas jangan lupa vomment ya:) karena kalo kalian vomment aku jadi semangat buat nulis.
Segini duluu ya capek nih tangan nulis nya tapi gapapa kalo kalian sukaa aku turut seneng. Makasih yang sudah mau baca. See you next chapter ya.
JANGAN LUPA VOMMENT YAA😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatred
Teen FictionHari ini kita membenci seseorang begitu dalam. Tapi siapa sangka besok kita mencintai seseorang itu begitu dalam. Jadi bersikap sewajarnya saja demi menyelamatkan keadaan hati. Seperti yang dirasakan sosok laki-laki bernama Mahesa David Pradipta ya...