Bel masuk sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Murid murid SMA Gading yang tadi berlalu lalang di koridor pun sekarang sudah duduk anteng dikelas nya masing-masing. Tidak dengan David, laki-laki itu justru belum datang dan sudah bisa ditebak. Ia terlambat.
Hari ini semua guru sedang mengadakan rapat dadakan guna membahas acara ulang tahun SMA Gading yang sebentar lagi akan segera dilaksanakan. Otomatis kini semua kelas sedang jamkos. Surga dunia bagi seorang pelajar. Setuju?
Suasana kelas jamkos seperti ini banyak murid yang ke kantin untuk isi perut, ada yang tidur bahkan ada cewe-cewe yang bergerombol membicarakan diskon, cogan atau hanya sekedar gibah.Meisya yang sedari tadi memainkan benda pipih berwarna silver yang berlogo buah tersebut rupanya sedang membuka aplikasi yang lagi digandrungi kaum remaja, apalagi kalo bukan instagram.
Meisya menscroll layar handphone nya sembari senyum-senyum sendiri. gajelas
"Sya lo ngapa senyum senyum sendiri gitu? lo waras kan?" tanya Della yang dari tadi memperhatikan Meisya.
Alih-alih menjawab, Meisya justru semakin melebarkan senyumnya. Della semakin bingung dengan tingkah Meisya, ditempelkan tangannya ke dahi Meisya layaknya seorang dokter mengecek suhu tubuh pasien nya,
"Badan lo anget sya, lo sakit? pantesan gue ngeri liat lo senyum-senyum gitu" ucap Della sambil bergidik ngeri membayangkan jika Meisya benar benar sakit jiwa.
"Ihh apaan sih Dell,gue tu nggak papa. Lepas ih lepas" Meisya menepis tangan Della sambil menggerutu karena dianggap tidak waras.
"Habisnya lo senyum senyum sendiri gitu, gimana gue nggak ngeri coba. Ada apaan sih?" kepo Della
Meisya tersenyum lebar sambil menunjukkan layar handphone nya yang menampilkan akun ig seorang cowok.
"Astaga jadi ini yang bikin lo kaya orang gak waras?" tanya Della dengan sedikit terkejut.
Meisya mengangguk, "He.em, gila Dell ternyata dia ganteng banget. Pesonanya itu aaaahh bisa gila gue kalo bayangin dia mulu" jawab Meisya sambil memeluk hpnya dengan mata berbinar.
"Ya terus, ehh wait wait" Della menatap Meisya penuh selidik, "Jangan bilang kalo lo suka ya sama David?"
Memang sedari tadi Meisya stalking akun ig nya David."Nggak tau juga Dell, soalnya dari kemarin di kantin pas gue liatin dia jantung gue deg- degan kenceng banget" jelas Meisya yang membuat Della semakin penasaran dibuatnya.
"Terus sya?"
"Ya kaya nya gue jatuh cinta deh sama dia Dell," jawab Meisya sambil terkekeh malu.
Della mendengar itu reflek berteriak, "Anjir demi apa lo beneran suka sama David?" Della berteriak cukup keras sampai seisi kelas menoleh padanya termasuk sang pemilik nama yang tadi dia sebut.David
David sudah berada di kelas, ia datang pukul 7.20 tadi. Untung sedang jamkos jadi dia tidak kena omel guru yang mengajar. David mendengar ucapan Della hanya melihatnya dengan wajah datar, setelah itu dia kembali. Kembali tidur.
"Aduh Dell mulut lo nggak bisa di rem apa? udah kaya toa mesjid deket rumah gue tau nggak, berisik" bisik Meisya sambil membekap mulut Della yang tadi berteriak bak toa masjid.
Della hanya memasang wajah polosnya seakan tidak berdosa, "Sumpah demi apa lo suka sama dia?"
Meisya mengendikan bahunya dan menjawab "Kagak tau, pokoknya tiap gue liat dia gue deg-degan, gue gak bisa berhenti mikirin dia dari kemaren.""Gila lo, parah sya, kemaren aja bilang kalo dia rese. Lo benci karena dia nabrak lo dan nggak minta maaf, dan sekarang lo suka sama dia" ujar Della setengah heran pasalnya kemarin Meisya ngomel ngomel nggak jelas karena David menabraknya.
"Dan gue bakal lebih gila lagi Dell" ucap Meisya lengkap dengan seringainya.
"Maksud lo sya?" tanya Della tidak mengerti
"Kalo gue awalnya benci sama dia jadi cinta sama dia, gue akan bikin dia yang semula benci jadi cinta sama gue" penjelasan Meisya yang membuat Della melongo.
"Lo yakin? Dia kan kulkas" tanya Della tidak percaya dengan keberanian Meisya yang ingin menaklukan si kulkas.
"Yakinlah, kapan sih gue nggak yakin. Well benci sama cinta itu beda tipis Dell" Meisya masih tersenyum. Meisya yakin ia bisa mengambil hati si kulkas itu. Ia menoleh ke belakang melihat David yang sedang tidur dan kembali tersenyum,
"Gue bakal bikin lo ngasih hati lo buat gue Dav," ucap Meisya dalam hati dan tak henti hentinya tersenyum.
Haii semuaaa😚 jumpa lagi sama aku.
Remaja labil yang baru saja memulai menulis wkwk.
Jangan lupa vote dan comment ya sehabis baca nya. Kalo mau tanya tanya silahkan aja boleh kok, kalo mau kasih kritik juga boleh.Di part ini aku belum nyeritain keseluruhan ya baru sebagian aja. Dan kalo mau tanya kenapa di part ini banyak Meisya nya kok David sama temen2 nya gak ada? jawabnya masih proses karena ini baru awal.
Aku ngga private cerita aku, karena aku tau cerita aku belum bagus dan masih pemula jadi yang pengen baca silahkan asal jangan lupa vote comment ya.
Makasih udah mau baca
Salam😘
Arik Indriani
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatred
Teen FictionHari ini kita membenci seseorang begitu dalam. Tapi siapa sangka besok kita mencintai seseorang itu begitu dalam. Jadi bersikap sewajarnya saja demi menyelamatkan keadaan hati. Seperti yang dirasakan sosok laki-laki bernama Mahesa David Pradipta ya...