Semilir angin menggoyangkan pepohonan, membuat daun-daun kering beterbangan dan rambut seorang laki-laki juga ikut tertiup oleh semilir angin. Laki- laki yang tengah duduk di kursi taman belakang sekolah sendirian dengan tatapan kosong. Ya dia David.
Hembusan angin yang mendayu seperti mengerti suasana hati David,"Kenapa lo lakuin ini sama gue, kenapa lo tega, gue salah apa, gue sayang sama lo tapi lo," David mulai bermonolog setelah hampir setengah jam ia berdiam.
"Gue nggak masalah lo nyakitin gue, tapi kenapa lo harus nyakitin dua malaikat gue," helaan nafas kasar David terdengar.
"Lo emang cewek brengsek yang pernah gue kenal," David berkata sambil tertawa sinis.
Sepertinya suasana kali ini sangat sinkron dengan keadaan hati David, sepi sunyi hampa.
David masih duduk di taman dan sesekali bergeming namun tatapannya tetap kosong lurus ke depan.Tiba-tiba munculah seorang gadis dan duduk di sebelah David. David tersentak kaget dan segera menetralkan ekspresinya."Hai gue boleh duduk disini kan? kenalin nama gue Meisya." ucap Meisya sambil menatap David penuh arti.
Yang ditatap tidak menjawab bahkan hanya melirik sekilas lewat ujung matanya."Yah gue dikacangin nih," ucap Meisya sambil mengulurkan tangannya, "Kenalan dong, kita emang sekelas tapi gue belum kenalan sama lo." Meisya masih tersenyum hingga kedua lesung pipinya terlihat.
David masih tidak menjawab dan tidak membalas uluran tangan Meisya. Bahkan dia hanya melirik tanpa minat.
"Astaga, lo nggak mau ngomong juga? lo sariawan? panas dalam? atau bibir pecah-pecah?" cerocos Meisya karena geregetan dengan David yang sedari tadi hanya diam.
Bukannya menjawab David malah pergi meninggalkan Meisya. Meisya yang melihatnya dibuat terkejut mengapa ada orang secuek dia, untung ganteng."Ih David kok pergi sih?" ucap Meisya sambil menyusul David.
David berhenti tanpa menoleh dan menjawab "Udah tau nama gue tapi masih nanya, dasar bego!" jawab David setelah itu ia melenggang pergi meninggalkan Meisya sendiri, tapi sebelum itu David kembali berhenti dan berkata "Nggak usah sok kenal!" Meisya benar kaget.
"Anjir pedes banget, ngalahin boncabe tuh cowok. Untung ganteng, tenang sya ini baru awal lo pasti bisa," Meisya menyemangati dirinya sendiri setelah itu ia pergi meninggalkan taman dan menuju kelas.
***
Tiga cowok sedang berada di rooftop. Dua orang sedang bermain game dan satu orang lagi sedang membaca buku fisika. Sampai tiba-tiba satu cowok lagi datang menghampiri mereka dengan wajah yang kusut seperti baju belum disetrika.
"Kenapa lo?" tanya Deon namun matanya tetap tertuju pada benda persegi panjang berukuran 5 inch yang sedang dipegangnya.
"Iya napa lo bre? muka lo kusut gitu?" sahut Reza, sama matanya fokus pada handphonenya.
"Arghhhhhhhh" teriak David membuat ketiga temannya menatapnya dengan tatapan penuh tanya.
"Lo kenapa sih Dav, dateng-dateng teriak kaya gitu?" tanya Deon pada David. Kini Deon dan Reza telah menyudahi aktivitas bermain gamenya.
"Gue keinget 'dia'. Arghhhh," geram David frustasi sambil mengacak rambutnya, "Bangsatt!!"
Ketiga temannya mendekati dan menepuk pelan bahu David seolah memberi support karena mereka memang sudah tau masa lalu David.
"Sabar tenangin diri lo. Gue yakin dimanapun dia sekarang, dia udah dapet balesan atas semua yang udah dia lakuin ke lo," ujar Azka menenangkan David, karena memang selain paling pintar, Azka juga paling bijak diantara mereka berempat.
Lagi lagi David berteriak meluapkan kekesalan dan emosi nya, "BANGSAT!"
Setelah dirasa David sudah tenang Azka kembali bertanya,
"Habis darimana lo tadi?"
"Taman belakang," jawab David dengan cuek karena memang hari ini moodnya benar benar rusak."Lo kenapa lagi sih? kaya nya lo masih nyimpen uneg uneg lagi," tanya Reza karena melihat raut wajah David yang begitu lecek dan semrawut, tapi tetep ganteng.
"Cerita aja." pinta Azka
"Tadi gue ketemu cewek aneh," jawab David sekenanya.
Ketiga nya bingung, lantas saling bertatapan seolah bertanya siapa yang dimaksud,
"Siapa cewek aneh?" tanya Deon karena memang mereka tidak tau siapa yang dimaksud David.David menghela napas berat membuat mood nya bertambah jelek.
"Tuh anak baru." jawab David malas"Meisya maksud lo?" tanya Deon dan Reza berbarengan. David hanya menganggukan kepala sambil memijat pelipisnya, ia merasa sangat pusing.
"Emang kenapa tu anak?" tanya Azka
"Sok kenal," ujar David sambil mengingat betapa menyebalkan nya anak cewek tadi.
"Bukannya dia suka sama lo? Kan kemarin lo denger sendiri Della teriak bilang kalo Meisya naksir lo." jelas Reza yang diangguki Azka dan Deon.
"Bodo, gue nggak peduli," sahut David.
"Lo kenapa nggak buka hati lo buat dia Dav, dia cantik kok, bolehlah," celetuk Deon yang mendapat toyoran keras dari Reza.
"Apasih zakk main noyor pala gue aja lo," gerutu Deon tidak terima dengan perlakuan Reza.
"Abisnya lo ngomong nyablak aja," balas Reza.
Azka hanya geleng geleng kepala melihat Deon dan Reza.
"Lo beneran nggak tertarik Dav sama Meisya?" kini Azka yang bertanya.
"Nggak!" jawab David dengan cepat "Gue benci sama cewek modelan tu anak, sok kenal banget. sifatnya persis kaya 'dia',"
Teman temannya hanya mengangguk menanggapi David. Kemudian mereka memutuskan untuk kembali ke kelas, bukan untuk ikut pelajaran tapi karena ini sudah bel pulang dan mereka tadi bolos.
***
"David bolos lagi ya?" tanya Meisya pada Della.
"Iya kali nyatanya tu empat anak kagak nongol tadi ya pasti bolos lah," jawab Della.
Seperti mengetahui apa yang ada di pikiran Meisya, Della bertanya
"Kenapa lo nyariin David?"Meisya langsung tersadar dari pikirannya, "Ah enggak tadi kan pas istirahat gue samperin dia di taman belakang dan gue dikacangin" jawab Meisya sedikit lesu mengingat perlakuan David.
Nggak usah sok kenal! kata itu masih terngiang di kepala Meisya.
"Terus dia gimana sama lo?" tanya Della penasaran.
"Jutek abis, cuek banget ,gue aja kesel tadi. Ternyata susah ya buat sekedar ngobrol sama dia," Meisya tampak kecewa.
Alhamdulillah sudah sampai sini. Gimana gimana masih absurd? Kalo masih garing kuncinya ya baca terus sampe selesai ya hehe.
Jangan lupa tinggalkan jejak. See you😚
Salam dari author yang baru aja berkhayal nikah sama fransisco lachowski wkwk😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatred
Подростковая литератураHari ini kita membenci seseorang begitu dalam. Tapi siapa sangka besok kita mencintai seseorang itu begitu dalam. Jadi bersikap sewajarnya saja demi menyelamatkan keadaan hati. Seperti yang dirasakan sosok laki-laki bernama Mahesa David Pradipta ya...