30. Raffa kemana?

39.6K 2.1K 64
                                    

"Bre club yuk," ajak pria di samping Raffa.

"Gila. Gamau," tolak Raffa kepada pria disebelahnya.

"Ya elah, masa kita ke negara orang cuma kerja. Bosen kali ah," ujar pria disebelah Raffa sebut saja namanya Bram.

"Ya justru itu. Di negara orang tuh diem aja. Jangan banyak gaya," ucap Raffa panjang.

"Mau nyobain club sini elah Raf. Bosen gue di hotel mulu," ujar Bram.

"Ck, balik aja ke Indonesia kalo gitu."

"Masih minggu sore elah. Nanti malem kan kita flight," ujar Bram.

Raffa hanya diam mendengar ucapan Bram. Matanya tetap fokus mengarah ke layar televisi.

"Ayo lah Raf. Temenin gue aja elah. Lo gausah minum deh," bujuk Bram.

"Ck, yaudah bentar," ucap Raffa seraya bangkit dan berjalan menuju kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.

***

Dilain sisi, ntah mengapa Resha sedari tadi terus menurus mengecek ponselnya. Pikirannya terus melayang-layang memikirkan sosok lelaki yang biasanya tiap saat selalu menemaninya jika sedang tidak mood.

Mungkin sudah 30 kali Resha mengecek ponselnya yang tidak ada satupun notif masuk.

Ia meletakkan ponselnya diatas meja ruang televisi, dan pergi menuju dapur untuk mengambil beberapa kaleng soft drink dan beberapa snack.

Sesampainya Resha di dapur, ia langsung mengambil tiga kaleng soft drink berbeda jenis dan dua bungkus makanan ringan. Saat melihat pemanggang roti, ia berinisiatif untuk membuat roti bakar rasa cokelat seperti yang sering dibuat oleh mamanya. Memang hari ini suasana rumahnya sepi, karena mama dan papanya sedang pergi menghadiri acara dari rekan kerjanya. Sebenarnya ia diajak, tetapi ia menolaknya. Sehingga mau tidak mau ia harus sendiri lagi dirumah.

Ia pun langsung menyiapkan empat lembar roti tawar, margarin, dan satu bungkus meises.

Tiba-tiba saat ia sedang memanaskan panggangan roti, terdengar suara dentingan ponselnya yang berada di ruang televisi. Resha pun langsung buru-buru mematikan kompornya kembali, dan langsung berlari cepat menuju ruang televisi untuk melihat pesan yang masuk.

Saat melihat ponselnya Resha mendengus sebal. Ternyata pesan yang masuk bukan dari seseorang yang Resha harapkan, melainkan dari Rio.

Rio:
Res, udah beli kado buat Emmy?

Resha pun langsung mengetikkan balasan pesan kepada Rio.

Me:
Belum

Tak berapa lama kemudian satu notif dari Rio masuk kembali.

Rio:
Beli bareng yuk? Gue gatau cewek suka kado apaan

Resha mengernyit, tumben sekali Rio mau bersusah-susah membeli kado. Biasanya ia hanya menitipkan uang ke Dinan untuk membeli kado. Ia pun langsung mengetikkan balasan pesan.

Me:
Tumben
Me:
Biasanya titip ke Dinan

Rio:
Iya lagi pengen aja
Rio:
Yuk? Mau ga?

Me:
Ywda

Rio:
Tunggu, gue jemput

Me:
Ketemuan disana aja langsung

Rio:
Ngga. Bentar lagi gue sampe

REGALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang