35. Problem

38.5K 1.9K 107
                                    

"Yuk pulang," ucap Raffa kepada Resha yang sedang bermain air hujan yang cukup deras.

"Udah kelar urusannya?" tanya Resha memastikan.

Raffa mengangguk kepada gadisnya itu. "Udah."

"Tapi masih hujan. Mana deres banget lagi," ucap Resha sambil mencipratkan air yang sudah ia tampung di telapak tangannya itu.

Raffa yang terkena cipratan air dari gadisnya itu, reflek menutup matanya, agar airnya tidak masuk kedalam mata.

Resha terbahak saat melihat ekspresi Raffa yang tampak sangat lucu dimatanya sekarang. "Ih gemay," ucapnya sambil mencubit pipi Raffa gemas.

Raffa hanya diam tidak melakukan apapun selain memandangi gadisnya itu.

"Sakit ga?" tanya Resha saat sadar bahwa cubitannya sepertinya sangat kencang.

Raffa menggeleng. Tentu saja ia bohong, karena pipinya sekarang sangat merah karena Resha cubit.

"Bohong," ucap Resha sambil mendorong pipi Raffa dengan jari telunjuknya.

Raffa menggeleng lagi. "Ngga. Udah yuk pulang," ajaknya sambil merangkul gadisnya itu.

Resha menggeleng. "Nggak mau, parkiran jauh tau. Nanti novel-novel yang aku bawa basah semua," ucapnya.

"Pake payung lah cantik," ucap Raffa sambil menghembuskan nafasnya gemas.

Raffa tidak sadar bahwa kata-kata yang ia ucapkan barusan dapat membuat setruman kecil yang menyengat tubuh gadisnya itu.

"Kenapa sih?" Tanya Raffa.

Resha menggeleng untuk menyembunyikan kegugupannya sekarang. "Di kantin aja dulu yuk. Masih ada yang jualan enggak ya?" Tanyanya pada Raffa.

Raffa menggeleng. "Enggak tahu. Kan aku habis dari tata usaha, bukan dari kantin."

"Oh iya ya," ucap Resha sambil cengar-cengir.

***

"Tau nggak Raf?" Tanya Resha.

"Enggak mau jawab. Nanti cuma nanya doang," ucap Raffa yang sudah hafal.

"Ih enggak. Seriusan kalo yang ini," ucap Resha sambil meneguk segelas teh hangatnya.

"Apa?"

"Pas kamu belum turun dari mobil tadi pagi, banyak banget yang lihatin aku. Tumben."

"Bukannya emang sering dilihatin gitu?" Tanya Raffa.

"Ini beda banget tatapannya. Kayak nggak seneng gitu sama aku. Apalagi yang cewek. Minta di colok banget itu matanya. Hm Kenapa ya? Apa karena kita ja–"

"Biarin aja mereka ga suka sama kamu. Yang penting ada satu orang yang pasti suka sama kamu," ucap Raffa.

"Siapa?"

"Aku."

"Ihhh..."

"Resha!!!" panggil seseorang dari ujung kantin.

Resha dan Raffa menengok ke arah sumber suara. Mereka melihat lelaki perawakan tinggi dengan hoodie abu-abu yang sedang berjalan mengarah ke tempat dimana mereka sedang duduk.

Resha membulatkan matanya saat melihat lelaki itu.

"Oh gini ya jadi selama gue di Bandung?"

"Apa sih Nantha, gu–" ucapannya terpotong.

"Pantes aja, jarang bales chat gue sekarang. Alasanya jaringan yang jelek," ujar Nantha.

Nantha melirik ke arah Raffa. Lalu melanjutkan ucapannya lagi. "Pantes aja ga ada di rumah. Lagi disini toh?" sindir Nantha.

REGALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang