37. Roti & Susu

36.7K 1.9K 49
                                    

Gadis itu sekarang sedang berdiri dibelakang pohon untuk mendengar percakapan Raffa dengan seseorang di ponselnya.

"Iya."

"Di sana?" tanyanya pada sang penelfon di ujung sana.

"Ya kali. Rumah gue? Gak deh."

"Ya udah. Di rumah dia aja."

Raffa mengangguk-anggukkan kepalanya. "Iya. Yang di Jalan Mangga? Yang nomer tujuh puluh tiga kan? Ya udah, disitu aja."

"Gue bawa tas yang biasa buat hiking lah. Gila kali kalo bawa koper."

Raffa terkekeh saat mendengar ucapan dari sebrang sana. "Ya udah. Besok pulang sekolah. Gue tutup dulu."

Saat Raffa menoleh ke belakang ia pun dapat melihat gadis yang sedang berdiri di belakang pohon besar di taman belakang itu. Setelah melihat gadis itu, dirinya berjalan meninggalkan gadis yang sedang berpura-pura menghitung semut-semut kecil yang berada di pohon besar itu.

"Ih kok pergi gitu aja sih? Apa dia beneran udah ga sayang sama gue ya? Baru satu setengah hari pacaran. Udah putus aja," Resha memukul-mukul keningnya pelan.

Sentuhan tangan terasa di pundak Resha. Resha tersenyum saat merasakan sentuhan di pundaknya itu.

Tuh kan, masih sayang.

"Kamu balik la–" ucapannya terpotong saat melihat wujud lelaki yang menyentuh pundaknya itu.

"Kok lo sih?" ucap Resha.

"Hai. Iya aku balik lagi kok," ucap lelaki itu.

"Heh lo ngapain sih disini? Siapa nama lo? Ale ya?" tanya Resha yang kurang ingat dengan mama lelaki itu.

"Iya Ale. Panggil aja, Ale sayang," ucap Ale dengan tingkat percaya dirinya.

"Oh sayang ya?"

"Iya sayang. Kan lo udah putus tuh sama siapa tuh namanya? Ra-Ra siapa tuh?"

"Raffa," jawab Resha.

"Nah iya. Kan lo udah putus sama dia. Jadi sekarang pacaran sama gue aja."

"Gue?"

"Iya," Ale mengangguk antusias.

"Sama lo?"

Lagi-lagi Ale mengangguk dengan senang.

"Najis," ucap Resha lalu menginjak kaki lelaki itu dan pergi meninggalkan lelaki yang merintih kesakitan itu.

***

"Raffa," panggil Resha di tengah lapangan.

Lelaki yang menggendong tasnya hanya di bahu sebelah kanan itu enggan untuk menengok kebelakang.

"Raffa!!!" teriaknya seraya berlari mendekati Raffa.

"Aduhhh!!!" teriak Resha yang sudah jatuh terduduk di tengah lapangan yang sangat Ramai.

Saat Resha hendak bangun dari jatuhnya untuk kembali mengejar Raffa yang sudah berjalan cukup jauh, tiba-tiba lemparan bola basket mengenai kepalanya. Semua orang yang berada dilapangan pun langsung berteriak spontan.

"Haduh si Resha pake pingsan segala," ucap lelaki yang melempar bola basket.

"Lo gimana sih? Ngelempar ga becus banget."

"Lagian dia di tengah lapangan. Ngapain coba?" ucap lelaki yang tidak sengaja lemparannya mengenai gadis itu.

"Bawa ke UKS gih," ucap teman dari lelaki yang melempar bola tadi.

REGALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang