Seperti biasa Gebri datang ke sekolah dengan waktu yang tepat.
Jam sekolah masuk sekitar pukul 7.30 dan Gebri datang pukul 7.00 itu alhamdulillah banget. Biasanya malah 7.29 dia baru nyampe.
Kalo ditanya berapa kali Gebri telat? Dari SMP sampai SMA setiap satu bulan sekali 3-5 kali dia telat.
Kapok? Ingatkan Gebri kalo ia sudah tobat.
Saat ini Gebri memasuki kelas dengan wajah yang sangat berbinar. Aneh!
Ya aneh, karena seluruh sekolah juga tahu, kalo Gebri cewek yang terkenal cantik namun jauh dari sifat feminimnya.
Bayangin aja, setiap pagi teman-temannya selalu disuguhi dengan wajah ngantuk Gebri dengan semprotan kecuekkan yang tiada tara.
"Pagi Tikaaa..." ucap Gebri dengan sumringah.
"Hmm." jawab Tika cuek, iya karena Tika fokus dengan game yang ada di gadgetnya.
"Tik, coba tebak kabar apa yang bakal gue ceritain ama lo?" tanya Gebri dengan cengiran bahagianya.
"Bibi Sri nikah?" jawab Tika dengan asal dan tetap fokus dengan gadget yang ia pegang.
"Bukan!" jawab Gebri.
"Kucing lo lahiran?" tanya Tika lagi namun tetap saja ia tak berpaling dari gadgetnya.
"Gue kan nggak punya peliharaan. Gimana sih lo!" jawab Gebri dengan kesal namun ia tetap menahannya.
Akhirnya Tika mem-pause permainannya dan menatap Gebri dengan datar, "Berarti lo yang lahiran?" tanya Tika dengan wajah datar.
"Gila ya lo!" jawab Gebri dengan marah.
Namun, namanya sahabat. Melihat Gebri marah bukan apa-apa bagi Tika, sudah biasa.
"Lah terus?" tanya Tika dan berusaha biasa saja.
"Lo nggak lihat penampilang gue berubah." jawab Gebri dan ekspresinya dengan cepat berubah menjadi bahagia.
Tika memandang Gebri dari atas sampai bawah hingga kembali melihat tas yang ia bawa.
Sedikit pencerahan dan hidayah akhirnya Tika membuka suara, "Lo kemanain rok yang dimakan tikus?" tanya Tika dengan cengonya.
"Please, jangan bahas tikus. Bikin kesel!" jawab Gebri karena kenangan buruknya dengan tikus.
"Alay lo!" balas Tika dengan cibiran.
"Terus tuh rok nyolong?" tanya Tika dengan datar dan santai.
"Enak aja! Gilang yang beliin." jawab Gebri dengan senyum bahagianya mengenang momment tersebut.
Seperti kesambet setan Tika segera merubah ekspresinya menjadi terkejut dengan mata mendelik dan mulut yang terbuka lebar, "Yang bener lo? Nggak mungkin!" ucap Tika dengan tak percaya.
"Lah faktanya gitu masa gue bohong." jawab Gebri dengan ekspresi bingung karena melihat Tika yang sangat aneh menurutnya.
"Gilang Prakasa? Gilang pacar lo? Gilang Atlet karate?" tanya Tika dengan bertubi-tubi pertanyaan.
Gebri hanya menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan Tika, "Iya, iya, dan iya." jawab Gebri.
Tika masih memandang Gebri tak percaya, "Gila! Tuh anak beneran serius ama lo." ucap Tika.
"Lah, emang kenapa sih? Lebay lo!" ucap Gebri yang heran dengan perilaku dan ekspresi Tika.
"Gilang yang gue kenal itu cowok pelit, tapi sekarang kalo dia mau beliin lo rok ba.ru berarti dia bener-bener sayang ama lo." ucap Tika dengan menekankan kata baru.
![](https://img.wattpad.com/cover/148109413-288-k814446.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Karate vs Taekwondo ¹
Teen Fiction[ highest rank : #961 in Komedi and #43 in Gilang 06-22-18 ] [ highest rank : #319 in Komedi and #15 in Gilang 06-25-18 ] ---------------------------------------------- Bagaimana jadinya jika anak karate berpacaran dengan anak taekwondo? ...