Part 13 - New Neighbor

324 19 25
                                    

Hujan mulai mengguyur kota Jakarta, begitu juga hati seseorang.

Malam ini adalah malam minggu, seharusnya ia bahagia bukan karena ia bukanlah salah satu laki-laki jomblo yang akan menghabiskan malam minggu dengan meratapi nasib melihat meme instagram, tidur, melihat sinetron, atau dangdut academy yang acaranya sampe bisa menghabiskan waktu 5 jam padahal pesertanya gak sampe 10 orang yang nyanyi, 1 penyanyi diam berdiri di introgasi para juri layaknya maling ayam di polres.

Namun tetap saja, malam ini berbeda.

Kedua matanya menatap langit-langit atas kamarnya, pikirannya melalang buana dengan kejadian tadi siang.

Flashback

"Kangennnnn, kok nggak ngabari?"

"Ini kan ngabarin."

"Ini namanya datang..." ujar Gebri kesal,"...Rina mana?" kedua mata Gebri celinguk an namun tak kunjung menemukannya.

"Dia lagi ngurus surat perpindahan sama mama."

"Oallah, oh iya kok bisa kesini?" tanya Gebri dengan bingung.

"Aku sekarang udah menetap di Indonesia lagi."

Kedua mata Gebri berbinar-binar bahagia, ia bahagia tanpa sadar karena pikirnya sosok di depannya hanya akan berkunjung,"oh iya? Tinggal di daerah mana? Kok nggak ngasih tau?"

"Eiy, eiy, pelan-pelan, satu-satu pertanyaannya." ujarnya dengan terkekeh geli.

"Tinggal di daerah mana?"

"Nggak sadar? Padahal tadi malam suara gaduh-gaduh di sebelah sampe bangunin RT."

Kedua alis Gebri saling bertautan, mengartikan setiap kata yang di ucapkan oleh sosok di depannya tersebut.

Melihatnya lantas sosok di depannya menyentil dahi Gebri dengan keras, membuat Gebri berteriak kesakitan.

Ctak

"Awh, sakit tau!" desis Gebri kesal.

"Dasar bodoh! Sekarang kita tetangaan lagi, rumahku pindah di sebelah, Gebri sayang." ujarnya dengan penekanan kata di akhir.

"Aaahhhhh!!! Serius?! Senangnyaaaa."

Kedua mata Gilang menatap sinis sosok laki-laki yang memeluk kekasihnya, menelisik penampilannya dari atas sampai bawah hingga suara menyadarkannya dan membuat kedua matanya beralih menatap sosok kekasihnya dengan senyuman yang mengukir indah di sudut bibirnya.

"Gilang sini..." kedua langkah kaki Gilang berjalan lebih dekat ke arah Gebri,"...kenalin ini Mas Mario, panggil aja Rio dia dulu tetanggaku tapi karena ayahnya harus pindah tugas jadi satu keluarga pindah ke Amerika..." Gebri sedikit menoleh melihat Gilang sejenak sebelum melanjutkan ucapannya,"...dan Mas Rio ini Gilang pacarku, ayo kalian salaman." ucap Gebri akhirnya dengan senyuman merekah indah di bibirnya.

Entah perasaannya saja namun sosok Mario atau Rio jika tersenyum menunjukkan sosok orang yang baik, hangat, dan tulus?

Entah perasaannya saja namun sosok Mario atau Rio jika tersenyum menunjukkan sosok orang yang baik, hangat, dan tulus?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karate vs Taekwondo ¹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang