Jaaneman
ChanSoo |ChanDi
Park Chanyeol x Do Kyungsoo
Drama Romance
Bgm song : Scream / Crying Out by D.O
*
*
*
Baekhyun duduk diam di tepian ranjang. Hari ini dia akan pulang, keluar dari rumah sakit setelah beberapa hari dirawat. Namun sejak ia terbangun hingga saat ini sosok Chanyeol tidak dia temukan.
Baekhyun memejamkan matanya perlahan. Berusaha menenangkan pikirannya yang sejak tadi gusar dan gelisah. Banyak sekali yang ia pikirkan hingga ia merasakan kepalanya mau pecah.
Sesaat kemudian, ia merasakan sebuah belaian lembut di kepalanya. Baekhyun membuka matanya dan mendapati sosok Kai berdiri dengan senyum.
"Kau sudah siap? Aku sudah mengemasi barang-barangmu," Kai beranjak, membereskan meja di sebelah ranjangnya.
Baekhyun tak merespon namun matanya tidak bisa lepas dari Kai yang sejak tadi sibuk dengan tasnya. Kai menoleh.
"Ada apa?" tanya lembut.
Baekhyun menundukan kepalanya. Kai menghela kecil lalu duduk di sisinya. Pemuda tinggi pun menundukan kepalanya sesekali, namun cepat terangkat kembali.
"Apa kau mau menemui dia?" tanya Kai yang peka.
Baekhyun masih tak menjawab.
"Baekhyun-ah..." panggilnya, kali ini dia melirik Baekhyun dan mencoba membuat pemuda itu menatapnya, "apa benar aku tidak diberi kesempatan?" tanyanya, setengah berbisik.
Baekhyun kembali menundukan kepalanya, bibirnya terkatup ke dalam mulutnya.
"Apa benar kau tidak mau memberikanku kesempatan untukku? Walau itu sekali saja." Ujar Kai melembut.
"Kai...,"
Kai memandang manik cokelat milik Baekhyun. Ia menangkap keraguan dari sorot matanya. Kai sangat ingin melenyapkan perasaan itu darinya. Berharap bahwa Baekhyun mau membuka hatinya sedikit saja untuknya.
"Apa aku tidak pantas?"
"Bukan,"
"Apa karena kau tidak ada perasaan apa pun padaku?"
Baekhyun tidak menjawabnya. Ia mencoba mengalihkan kembali pandangannya ke arah lain, tapi Kai menahan wajahnya agar tetap menatap matanya.
"Jawab aku," pintanya serius.
"Kai, kau pantas mendapatkan yang lebih baik,"
"Alasannya?"
"Karena aku... aku..."
"Jodoh orang lain?"
Baekhyun membisu, Kai melepaskan kedua tangannya dari wajah Baekhyun. Ia beranjak dari ranjang dan memunggungi Baekhyun menghadap ke luar jendela.
"Apa yang membuatmu sangat percaya kalau pria itu adalah jodohmu?" Kai menatap halaman luas rumah sakit yang terhampar di bawah matanya. "Kenangan masa lalumu? Atau hanya karena perasaan posesif dan rasa tidak puasmu?"
"Kai..."
"Bagaimana kau bisa mengatakan dia adalah jodohmu, sementara dia tidak mempedulikanmu di sini. Dia sudah mengingatmu, bukan?" katanya sambil menoleh ke arah Baekhyun yang murung. "Bukankah seharusnya itu sebuah kemenangan untukmu?"